Amry, Fauzan Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan pengetahuan tentang diabetes mellitus dan kesadaran perilaku hidup sehat pada remaja Nina, Nina; Nursanty, Oci Etri; Anisa, Indira Tri; Kholqiyah, Esa Masyrifatul; Fikri, Muhammad; Sukmawati, Rini Eka; Melinda, Zahra Suci; Solihin, Atsalits Nurazizah; Putri , Devina Adelia; Ardia, Zahra Rima; Amry, Fauzan Muhammad
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 9 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i9.1765

Abstract

Background: Diabetes Mellitus (DM) is a global health problem characterized by hyperglycemia due to impaired insulin secretion and function, with increasing prevalence in young people, particularly adolescents. Key risk factors include unhealthy diets, obesity, physical inactivity, and a habitual consumption of foods high in sugar and fat. This condition impacts not only physical health but also adolescents' quality of life and psychosocial development, increasing the risk of long-term complications. Prevention and early detection efforts through interactive health education have proven effective in increasing adolescents' knowledge and awareness of diabetes, including the importance of checking random blood glucose levels. Observations at Karya Bakti Senior High School in Cianjur Regency revealed low levels of understanding among adolescents about diabetes prevention, making educational interventions urgent to foster healthy lifestyle behaviors from an early age. Purpose: To increase knowledge about diabetes mellitus and awareness of healthy lifestyles among adolescents. Method: The activity was conducted from July to August 2025 at Karya Bakti Senior High School, Beber Village, Kemang Village, Bojongpicung District, Cianjur Regency. Twenty-five students participated in the study. The educational material covered diabetes mellitus (DM), aspects related to its occurrence, and identifying the causes of DM. Respondents' knowledge levels were measured using a questionnaire with a one-group pre-test and post-test design. A pre-test was administered before the educational activity and a post-test after the educational activity. Results: There was a significant increase in adolescents' knowledge about diabetes mellitus, with an average pre-test score of 50.40 increasing to 77.60 in the post-test, with a p-value of 0.00. The low initial score reflects limited understanding before the intervention, while the increased score after the education program indicates that respondents received and understood the material well. Conclusion: This activity demonstrates that educational interventions through health counseling are effective in increasing students' knowledge about diabetes mellitus (DM). Increasing knowledge about diabetes mellitus (DM) in adolescents can contribute positively to diabetes prevention strategies from adolescence. Suggestion: This activity can be continued and is expected to encourage changes in healthy behaviors among adolescents as an effort to prevent diabetes early on and reduce future prevalence. Follow-up monitoring through post-counseling evaluations encourages adolescents to share experiences and make healthy lifestyle changes. Keywords: Adolescents; Diabetes mellitus; Health counseling; Healthy lifestyle Pendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan global yang ditandai hiperglikemia akibat gangguan sekresi maupun kerja insulin, dengan prevalensi yang semakin meningkat pada kelompok usia muda, khususnya remaja. Faktor risiko utama meliputi pola makan tidak sehat, obesitas, kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga kualitas hidup dan perkembangan psikososial remaja, serta meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang. Upaya pencegahan dan deteksi dini melalui penyuluhan kesehatan interaktif terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai DM, termasuk pentingnya pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu. Observasi di SMAS Karya Bakti, Kabupaten Cianjur, menunjukkan rendahnya pemahaman remaja tentang pencegahan DM, sehingga intervensi edukatif menjadi urgensi untuk membentuk perilaku hidup sehat sejak dini. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit diabetes mellitus dan kesadaran untuk berpola hidup sehat pada remaja. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada periode bulan Juli - Agustus 2025 di SMAS Karya Bakti, Kampung Beber Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini melibatkan 25 siswa/ siswi menjadi responden. Pelaksanaan edukasi dengan penyampaian materi mencakup tentang penyakit DM, aspek yang terkait dengan kejadian DM, dan mengidentifikasi penyebab terjadinya DM. Pengukuran tingkat pengetahuan responden menggunakan kuesioner dengan one group pre-test & post-test design, yaitu dengan memberikan tes awal (pre-test) sebelum kegiatan edukasi dan tes akhir (post-test) setelah edukasi. Hasil: Terjadi peningkatan signifikan pengetahuan remaja tentang diabetes mellitus, dengan rata-rata skor pre-test 50.40 meningkat menjadi 77.60 pada post-test dengan pValue=0.00. Nilai awal yang rendah mencerminkan keterbatasan pemahaman sebelum intervensi, sedangkan peningkatan skor setelah edukasi menunjukkan bahwa responden menerima dan memahami materi dengan baik. Simpulan: Kegiatan ini membuktikan bahwa intervensi edukasi melalui penyuluhan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada siswa/siswi mengenai diabetes melitus (DM). Meningkatnya tingkat pengetahuan tentang diabetes melitus (DM) pada remaja, dapat memberikan kontribusi positif sebagai strategi pencegahan diabetes sejak usia remaja. Saran: Kegiatan dapat dilanjutkan dan diharapkan mampu mendorong perubahan perilaku sehat remaja sebagai upaya pencegahan diabetes sejak dini guna menurunkan prevalensi di masa depan, dengan pemantauan tindak lanjut melalui evaluasi pasca-penyuluhan yang mendorong remaja untuk berbagi pengalaman serta melakukan perubahan gaya hidup dengan pola hidup sehat.