Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis upaya guru mata pelajaran Fikih dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa kelas VII di MTs Al-Ghozaliy Siwatu, Wonosobo. Kesulitan belajar merupakan kondisi yang menyebabkan siswa mengalami hambatan dalam memahami materi pelajaran secara optimal. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri siswa (internal), seperti rendahnya motivasi belajar, kurangnya konsentrasi, dan keterbatasan kemampuan kognitif, maupun dari luar diri siswa (eksternal), seperti metode mengajar yang monoton, keterbatasan sarana belajar, dan lingkungan sosial yang kurang mendukung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran Fikih umumnya terjadi pada aspek pemahaman materi ibadah praktis seperti wudhu dan salat, serta pada hafalan doa-doa. Guru Fikih di MTs Al-Ghozaliy berupaya mengatasi hal ini melalui berbagai strategi, antara lain penggunaan metode pembelajaran kontekstual dan visual, pendekatan personal terhadap siswa, penerapan pembelajaran kolaboratif, pemberian penguatan motivasi spiritual, dan pengadaan evaluasi formatif yang berkelanjutan. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dalam mengatasi kesulitan belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam menyusun pendekatan yang adaptif terhadap kondisi siswa. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator, pembimbing, dan motivator yang mendukung siswa secara holistik. Implikasi dari penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan kompetensi pedagogik dan kepekaan sosial guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang inklusif dan bermakna, khususnya dalam pendidikan agama Islam di madrasah.