Komunikasi terapeutik merupakan bentuk interaksi profesional yang bertujuan mendukung proses penyembuhan pasien dan memberikan ketenangan emosional bagi keluarga, terutama pada ruang perawatan intensif seperti ICU dan HCU. Dalam situasi kritis, keluarga pasien sering kali mengalami kecemasan yang tinggi akibat keterbatasan komunikasi. Komunikasi terapeutik diharapkan membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya keluarga terhadap pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komunikasi terapeutik perawat dengan keluarga pasien dirawat di ruang ICU-HCU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah desain deskriptif, populasi sebanyak 41 orang, dan sampel 41 orang dengan teknik total sampling. Instrumen menggunakan kuesioner komunikasi terapeutik perawat dengan 20 pertanyaan. Analisa yang digunakan adalah analisis tabel dalam bentuk frekuensi dan persentase. Hasil penelitian didapatkan bahwa komunikasi terapeutik perawat dengan keluarga pasien pada tahap orientasi dengan kategori baik yaitu 41 responden (100%). Komunikasi terapeutik perawat dengan keluarga pasien dengan tahap kerja dengan kategori baik yaitu 40 responden (97.6%), dan tidak baik yaitu 1 responden (2.4%). Komunikasi terapeutik perawat dengan keluarga pasien dengan tahap terminasi dengan kategori baik yaitu 29 responden (70.7%), dan tidak baik yaitu 12 responden (29.3%). Komunikasi terapeutik perawat dengan keluarga pasien dengan kategori baik yaitu 41 responden (100%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga pasien di ruang ICU-HCU tergolong baik, namun masih diperlukan peningkatan terutama pada tahap terminasi agar hubungan perawat dan keluarga pasien semakin baik dalam menunjang proses perawatan.