Kepadatan tanah merupakan salah satu parameter penting dalam evaluasi kualitas tanah untuk konstruksi. Di lokasi perumahan Bukit Hijau Urimessing, sering terjadi retakan pada bangunan dan longsor kecil yang diduga disebabkan oleh rendahnya kepadatan tanah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kepadatan dan atau pemadatan tanah di lokasi serta menganalisis adanya hubungan antara nilai Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dan hasil uji Sand Cone dalam menentukan kepadatan tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen di lapangan dan di laboratorium. Pengujian DCP dilakukan untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah (CBR), sedangkan uji Sand Cone digunakan untuk mengatur kepadatan kering tanah. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kedua parameter tersebut dalam menentukan kepadatan tanah. Hasil penelitian menunjukkan pengujian pemadatan di laboratorium menjadi standar acuan untuk mengevaluasi keberhasilan pemadatan tanah di lapangan dan adanya korelasi negatif antara nilai DCP dan uji Sand Cone dengan nilai koofisien determinasi R2 = 0.84. hal ini menunjukkan bahwa 84,9% variasi dalam kepadatan tanah dapat dijelaskan oleh nilai DCP, dengan pola hubungan yang berlawanan yaitu semakin tinggi nilai DCP semakin rendah kepadatan tanah dari uji Sand Cone. Berdasarkan analisis statistic, hipotesis penelitian H1, yaitu terdapat hubungan antara nilai DCP dan kepadatan tanah dari hasil uji Sand Cone, dapat diterima. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuaan dalam perencanaan dan perbaikan kualitas tanah untuk mengurangi risiko retakan dan longsor di lokasi tersebut.