Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUASI GERUSAN DI JEMBATAN WAIKAKA MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS 5.0.7 Wattimury, Antoinette Biela; Buyang, Christy Gery; Kalalimbong, Abraham
JURNAL SIMETRIK Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v13i2.1169

Abstract

Terjadinya gerusan pada pilar jembatan Waikaka mengakibatkan jembatan tersebut menjadi miring. Dari data ukur dilapangan kemiringan jembatan adalah 7,81°. Kerusakan tersebut mengganggu transportasi darat di Pulau Seram. Gerusan yang terus menerus terjadi, masyarakat Pulau Seram harus mengambil jalan alternatif lain sehingga memakan waktu lama lima sampai enam jam yang awalnya hanya satu sampai dua jam saja. Karena jembatan Waikaka berada pada jalur utama atau poros lalu lintas trans Pulau Seram. Dalam mengatasi persoalan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui kedalaman gerusan yang terjadi pada jembatan Waikaka yang dibantu dengan software Hec-Ras 5.0.7 serta solusi penanganan gerusan. Metode penelitian yaitu survei dilapangan, dengan menggunakan dua analisa yaitu analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi terdiri dari penentuan daerah aliran sungai (DAS), Analisis curah hujan maksimum, Analisis frekuensi hujan maksimum, Uji frekuensi, Intensitas curah hujan, dan debit banjir rencana. Sedangkan analisis hidrolika dibantu menggunakan software Hec-Ras 5.0.7. Analisis hasil penelitian menunjukan bahwa curah hujan rencana maksimum digunakan distribusi Log Pearson Type III dan debit banjir rencana yang didapatkan dengan kala ulang 2 tahun sebesar 141,34 meter, 5 tahun sebesar 202,68 meter, 10 tahun sebesar 240,83 meter, 25 tahun sebesar 318,11 meter, 50 tahun sebesar 347,96 meter, dan 100 tahun sebesar 376,82 meter. Berdasarkan hasil analisis hidrolika dengan bantuan software Hec-Ras 5.0.7 diperoleh kedalaman gerusan dengan banjir rencana yang dipakai adalah 25 tahun yaitu pada pilar nomor 1 sebesar 3,19 meter dan pilar nomor 2 sebesar 3,09 meter. Dari penelitian ini solusi yang dapat disarankan untuk menagani gerusan pilar nomor 1 sebesar 3,19 meter dan pilar nomor 2 sebesar 3,09 meter dengan proyeksi data banjir rencanan untuk waktu 25 tahun adalah menggunakan sistem blok beton.
ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI JEMBATAN STUDI KASUS : JEMBATAN WAI SAMMA/PANA KECAMATAN TANIWEL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Lekatompessy, Rivaldo Juanito; Kalalimbong, Abraham; Ayal, Mansye Ronal
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2024): Vol 7, No 2 2024 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v7i2.15173

Abstract

Dalam dunia konstruksi jembatan merupakan suatu bangunan yang memiliki kegunaan untuk menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain yang terpisah oleh lembah dan sungai. Dalam hal ini perlu direncanakan dengan baik terutama pada pondasi untuk mencegah terjadinya keruntuhan. Dalam hal ini terdapat kasus pada pondasi jembatan Wai Samma/Pana dengan pondasi yang direncanakan menggunakan pondasi tiang pancang dengan perubahan yang terjadi pada waktu pelaksanaan dengan menggunakan pondasi kaison terbuka/sumuran dengan data tanah pada BH-22. Sehingga dilakukan penelitian dengan menggunakan data tanah pada BH-21 untuk mengetahui daya dukung dan penurunan dari pondasi.In the construction world, a bridge is a structure designed to connect one area with another that is separated by valleys and rivers. In this regard, careful planning is necessary, especially for the foundation, to prevent collapses. There is a case regarding the foundation of the Wai Samma/Pana bridge, which was initially planned to use pile foundations, but during implementation, there was a change to using open caisson/pit foundations due to soil data from BH-22. Therefore, research was conducted using soil data from BH-21 to determine the bearing capacity and settlement of the foundation.
Identifikasi Karakteristik Tanah Pada Ruas Jalan Laha – Negeri Lima Pulau Ambon Jumbri, Indrawati; Kalalimbong, Abraham; Ayal, Mansye Ronal
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v1i1.398

Abstract

Ruas jalan Laha – Negeri Lima Pulau Ambon merupakan ruas jalan yang menghubungkan antara Kota Ambon dengan Jezirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah sepanjang 17 KM. Dengan adanya ruas jalan ini para pengendara hanya membutuhkan waktu perjalanan yang cukup singkat antar dua lokasi tersebut, dimana sebelumnya harus menempuh perjalanan sejauh 46 KM. Berdasarkan survei yang dilakukan, lokasi ini memiliki kondisi tanah yang berbeda-beda, pada saat musim hujan tanah cenderung menjadi lunak dan pada saat musim panas tanah menjadi menyusut dan retak-retak, sehingga perlu dilakukan penyelidikan untuk mengetahui kondisi dan jenis tanah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi AASTHO, tanah pada titik 1, 2, dan 3 diklasifikasikan dalam kelompok A-2-4 dengan jenis tanah kerikil dan pasir berlempung, sedangkan titik 3 dan 4 diklasifikasikan dalam kelompok A-2-6 dengan jenis tanah serupa . Nilai CBR pada titik 1 adalah 2,19%, titik 2 sebesar 2,73%, titik 3 sebesar 3,28%, titik 4 sebesar 3,28%, dan titik 5 sebesar 1,64%. Nilai-nilai CBR ini tidak memenuhi persyaratan minimal 6% yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga dalam Manual Perkerasan Jalan Revisi Juni 2017 Nomor 04/SE/Db/2017.
Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Menggunakan Bahan Additif Batu Tawas Nurkhumaira, Putri Azzura; Kalalimbong, Abraham; Ayal, Masnye Ronal
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2025): Teras Jurnal (September)
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v15i2.1279

Abstract

Abstrak   Tanah lempung memiliki plastisitas tinngi dan sering memerlukan perbaikan untuk meningkatkan daya dukungnya. di ruas Jalan Taeno-Wakal, jenis tanah ini menyebabkan terjadinya longsor pada 12 Mei 2024, yang mengakibatkan penutupan jalan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penggunaan tawas Al2(SO4)3) sebagai bahan aditif untuk stabilisasi tanah lempung di lokasi tersebut. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan variasi campuran tawas sebesar 1%, 3% dan 5%. Pengejian meliputi kadar air, berat isi, berat jenis, Analisa saringan, batas-batas Atterberg, pemadatan, CBR (California Bearing Ration). Berdasarkan klasifikasi AASHTO, tanah di Lokasi termasuk kategori A-2-5 dan A-2-7. Hasil penelitian menunjukkan variasi nilai CBR yang tidak konsisten. Titik 1 hingga 5 menghasilkan nilai CBR berbeda-beda, dengan nilai tertinggi 5,88% dan terendah 2,37%. Secara keseluruhan, penambahan tawas tidak efektif sebagai bahan stabilisasi tanah Jalan baru Taeno-Wakal. (tambah presentase).   Kata kunci: Stabillisasi, CBR, Tanah Lempung, Tawas     Abstract   Clasy soil high plasticity and often requires improvement to enhance its bearing capacity. Along the Taeno-Wakal road section, this soil type contributed to a landslide that occurred of alum Al2(SO4)3) as an additive for stabilizing clay soil in the affected area. An experimental method was employed using alum mixtures of 1%, 3% and 5%. Laboratory tests included water content, specific gravity, unit weight, Atterberg limit, sieve analysis compaction, and California bearing ratio (CBR). Accprding to the AASHTO classification sytem, the soil is categorized as A-2-5 and A-2-7. The results revealed inconsistent CBR values across different alum concentrations. Sample point 1 to 5 produced varying outcomes, with the highest CBR value recorded at 5,88% and the lowest at 2,37%. Overall, the addition of alum was found to be ineffective as a stabilizing agent for the clay soil in Taeno-Wakal Road section.   Keywords: stabilization, CBR, Clay Soil, Alum
Stabilisasi Tanah Ekspanif Desa Hutumuri Ambon Dengan Menggunakan Pasir Gunung Harling, Breadly P Van; Kalalimbong, Abraham; Ayal, M Ronal
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis tanah bermacam-macam, salah satunya adalah tanah ekspansif. Tanah ekspansif merupakan tanah yang perubahan volumenya disebabkan oleh perubahan kadar air tanah. Tanah ekspansif mengandung mineral lempung seperti smektit dan montmorillonit yang dapat menyerap dan melepaskan air sehingga menyebabkan tanah mengembang dan menyusut. Penelitian dilakukan oleh Dony Sahureka (2022) di Desa Hutumuri Ambon yang merupakan daerah pedesaan yang luas dimana beberapa kawasan digunakan sebagai pemukiman penduduk setempat. Didapati hasil korelasi tanah berderajat ekspansif tinggi (potensi ekspansif >1,5%). Penelitian ini akan melanjutkan menstabilisasikan tanah ekspansif dengan bahan tambahan yaitu pasir gunung. Adapun variasi campuran pasir gunung adalah (5%), (8%), dan (12%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh penambahan pasir gunung sebagai bahan stabilisasi terhadap nilai CBR pada tanah ekspansif di Desa Hutumuri. Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian sifat fisik tanah dan mekanis tanah. Berdasarkan data hasil penelitian CBR Laboratorium, pada nilai CBR sampel I mengalami peningkatan pada variasi 8% yaitu 3,92%. Pada nilai CBR sampel II dan sampel III mengalami penurunan dari CBR tanah asli. Dan nilai CBR sampel IV mengalami peningkatan pada variasi 5% dan 8% dengan nilai yang sama yaitu 4,10%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai CBR laboratorium mengalami peningkatan dan penurunan yang berbeda pada variasi campuran disetiap sampel, akan tetapi nilai CBR tersebut tidak memenuhi syarat nilai minimum CBR yaitu 6%.
EVALUASI GERUSAN DI JEMBATAN WAIKAKA MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS 5.0.7 Wattimury, Antoinette Biela; Buyang, Christy Gery; Kalalimbong, Abraham
JURNAL SIMETRIK Vol 13 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v13i2.1169

Abstract

Terjadinya gerusan pada pilar jembatan Waikaka mengakibatkan jembatan tersebut menjadi miring. Dari data ukur dilapangan kemiringan jembatan adalah 7,81°. Kerusakan tersebut mengganggu transportasi darat di Pulau Seram. Gerusan yang terus menerus terjadi, masyarakat Pulau Seram harus mengambil jalan alternatif lain sehingga memakan waktu lama lima sampai enam jam yang awalnya hanya satu sampai dua jam saja. Karena jembatan Waikaka berada pada jalur utama atau poros lalu lintas trans Pulau Seram. Dalam mengatasi persoalan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah menghitung kedalaman gerusan yang terjadi pada jembatan Waikaka yang dibantu dengan software Hec-Ras 5.0.7 serta solusi penanganan gerusan. Metode penelitian yaitu survei dilapangan, dengan menggunakan dua analisa yaitu analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi terdiri dari penentuan daerah aliran sungai (DAS), Analisis curah hujan maksimum, Analisis frekuensi hujan maksimum, Uji frekuensi, Intensitas curah hujan, dan debit banjir rencana. Sedangkan analisis hidrolika dibantu menggunakan software Hec-Ras 5.0.7. Analisis hasil penelitian menunjukan bahwa curah hujan rencana maksimum digunakan distribusi Log Pearson Type III dan debit banjir rencana yang didapatkan dengan kala ulang 2 tahun sebesar 141,34 meter, 5 tahun sebesar 202,68 meter, 10 tahun sebesar 240,83 meter, 25 tahun sebesar 318,11 meter, 50 tahun sebesar 347,96 meter, dan 100 tahun sebesar 376,82 meter. Berdasarkan hasil analisis hidrolika dengan bantuan software Hec-Ras 5.0.7 diperoleh kedalaman gerusan dengan banjir rencana yang dipakai adalah 25 tahun yaitu pada pilar nomor 1 sebesar 3,19 meter dan pilar nomor 2 sebesar 3,09 meter. Dari penelitian ini solusi yang dapat disarankan untuk menagani gerusan pilar nomor 1 sebesar 3,19 meter dan pilar nomor 2 sebesar 3,09 meter dengan proyeksi data banjir rencanan untuk waktu 25 tahun adalah menggunakan sistem blok beton.
Analisa Nilai Dynamic Cone Penetrometer (DCP) Dan Uji Sand Cone Terhadap Kepadatan Tanah Dalam Suatu Sumur Uji Johansz, Esterlina Trifena Adolfina; Kalalimbong, Abraham; Ayal, Mansye Ronal
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4190

Abstract

Kepadatan tanah merupakan salah satu parameter penting dalam evaluasi kualitas tanah untuk konstruksi. Di lokasi perumahan Bukit Hijau Urimessing, sering terjadi retakan pada bangunan dan longsor kecil yang diduga disebabkan oleh rendahnya kepadatan tanah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kepadatan dan atau pemadatan tanah di lokasi serta menganalisis adanya hubungan antara nilai Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dan hasil uji Sand Cone dalam menentukan kepadatan tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen di lapangan dan di laboratorium. Pengujian DCP dilakukan untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah (CBR), sedangkan uji Sand Cone digunakan untuk mengatur kepadatan kering tanah. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kedua parameter tersebut dalam menentukan kepadatan tanah. Hasil penelitian menunjukkan pengujian pemadatan di laboratorium menjadi standar acuan untuk mengevaluasi keberhasilan pemadatan tanah di lapangan dan adanya korelasi negatif antara nilai DCP dan uji Sand Cone dengan nilai koofisien determinasi R2 = 0.84. hal ini menunjukkan bahwa 84,9% variasi dalam kepadatan tanah dapat dijelaskan oleh nilai DCP, dengan pola hubungan yang berlawanan yaitu semakin tinggi nilai DCP semakin rendah kepadatan tanah dari uji Sand Cone. Berdasarkan analisis statistic, hipotesis penelitian H1, yaitu terdapat hubungan antara nilai DCP dan kepadatan tanah dari hasil uji Sand Cone, dapat diterima. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuaan dalam perencanaan dan perbaikan kualitas tanah untuk mengurangi risiko retakan dan longsor di lokasi tersebut.