Latar Belakang: Hipertensi dijuluki the silent killer dan merupakan masalah kesehatan kronis dengan prevalensi yang meningkat di Indonesia, mencapai 34,1% pada tahun 2018. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya Pelayanan Informasi Obat (PIO), sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan pasien. Penelitian ini berfokus pada pengembangan PIO berbasis syariah, yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman seperti kejujuran (sidiq), amanah, profesionalisme (fathonah), serta komunikasi yang ramah dan sopan (tabligh). Pendekatan ini diperkirakan dapat meningkatkan kepuasan pasien, terutama pada penyakit kronis seperti hipertensi yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara Pelayanan Informasi Obat berbasis Syariah dengan kepuasan pasien hipertensi di Puskesmas Kedungmundu. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Data dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner kepada 96 responden pasien hipertensi di Puskesmas Kedungmundu selama periode Agustus–September 2025. Variabel bebas adalah Pelayanan Informasi Obat Berbasis Syariah dan variabel terikat adalah Kepuasan Pasien Hipertensi. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% ($p < 0,05$). Hasil: Karakteristik sosiodemografi responden didominasi oleh perempuan (71,9%) dan kelompok usia 51–60 tahun (46,9%) Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan nilai $p$-value = 0,000. Nilai ini berada jauh di bawah ambang batas signifikansi ($p < 0,05$), yang mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan. Mayoritas responden berada pada kategori sangat puas, menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang menerapkan prinsip syariah secara positif memengaruhi tingkat kepuasan pasien. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang sangat signifikan dan positif antara Pelayanan Informasi Obat berbasis Syariah dengan kepuasan pasien hipertensi di Puskesmas Kedungmundu14. Temuan ini memperkuat pentingnya pengintegrasian nilai-nilai etis dan keagamaan dalam pelayanan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas layanan dan rasa aman serta nyaman bagi pasien.