Atlet pelajar di Sekolah Khusus Olahraga Internasional Kalimantan Timur menghadapi berbagai tekanan dalam proses latihan dan kompetisi, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Tekanan-tekanan ini dapat memicu stres yang berpengaruh terhadap kondisi mental dan performa atlet. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi aspek-aspek pemicu stres pada atlet berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap 10 informan, terdiri dari 1 informan kunci (kepala sekolah), 6 informan utama (atlet), dan 3 informan pendukung (pelatih). Teknik pengambilan informan menggunakan purposive sampling, berdasarkan kriteria keterlibatan aktif dalam kegiatan keolahragaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelelahan fisik disebabkan oleh padatnya jadwal latihan, kurangnya istirahat, dan terbatasnya fasilitas. Kecemasan muncul menjelang pertandingan karena tekanan performa, ketakutan gagal, dan pengaruh lingkungan sosial termasuk media sosial. Tekanan pelatih dirasakan dalam bentuk tuntutan tinggi, pendekatan otoriter, serta komunikasi yang tidak selalu suportif. Ketiga aspek ini saling berkaitan dan berdampak langsung terhadap kondisi stres pada atlet. Ketiga aspek pemicu stres tersebut perlu ditangani secara menyeluruh melalui pendekatan yang melibatkan pelatih, institusi, dan lingkungan sosial atlet. Diperlukan penguatan edukasi tentang manajemen stres, pelatihan komunikasi suportif bagi pelatih, serta pendampingan psikologis yang berkelanjutan bagi atlet. Peneliti juga memperoleh pengalaman penting dalam menggali dan memahami dinamika psikososial atlet remaja.