Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Desa mencetuskan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai strategi untuk memperkuat ekonomi desa dan menciptakan lapangan kerja. Survei yang dilakukan oleh BPS Lamongan pada tahun 2024 mencatat 35. 981 penduduk usia kerja yang berada dalam keadaan menganggur. Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan sangat menarik jika dikembangkan menjadi desa wisata. Kemampuan desa wisata ini bisa dibentuk dan dikelola oleh BUMDesa, yang kemudian dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini tentang pentingnya strategi pengembangan ekosistem pariwisata yang berlandaskan ekonomi kreatif untuk penyerapan tenaga kerja. Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan masalah yang ada. Metode penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif creswell melalui triangulasi data yang memanfaatkan perangkat lunak N-Vivo. Objek penelitian melibatkan empat desa wisata yang dikelola oleh BUMDesa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan oleh BUMDesa perlu diperbaiki melalui inovasi untuk memastikan tujuan pengembangan ekosistem pariwisata tercapai, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. Strategi pengembangan yang efektif meliputi pemasaran digital, branding desa wisata, inovasi produk, pengembangan paket wisata, serta promosi berkelanjutan. Dengan demikian, pengoptimalan BUMDesa dalam pengembangan ekosistem pariwisata berbasis ekonomi kreatif mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat pembangunan desa yang berkelanjutan.