Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Antara Gembala Dan Domba : Menakar Batas Otoritas Pemimpin Rohani Dalam Gereja Kristen Stasha Diva Sudijanto; Rinawati; Agus Suharyono
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper explores the authority of spiritual leaders (pastors) within the Christian church, particularly in the Protestant tradition, with a focus on the boundaries of their authority and the congregation’s responsibilities. Through a study of biblical texts, theological articles, and the insights of church leaders, the author examines how authority is understood as a delegated mandate from God, yet remains constrained by Scripture. The analysis reveals three key findings: (1) spiritual leaders must emulate Christ’s model of leadership as servant and example; (2) their authority is limited and accountable to both the congregation and God; and (3) congregants are called to honor, obey, and, when necessary, rebuke leaders in a proper manner. The study concludes that spiritual authority is a blessing when exercised according to Scripture, but carries the risk of abuse when left unchecked. Keywords: pastor, Christian leadership authority, church, congregation, pastoral ministry   Abstrak Tulisan ini membahas otoritas pemimpin rohani (gembala) dalam gereja Kristen, khususnya tradisi Protestan, dengan fokus pada batas‐batas kewenangan dan tanggung jawab jemaat. Melalui kajian literatur Alkitab, artikel teologis, dan pandangan para pemimpin gereja, penulis mengeksplorasi bagaimana otoritas dipahami sebagai amanat Allah yang delegatif, namun tetap dibatasi oleh firman. Analisis menunjukkan bahwa otoritas gembala lahir dari karakter saleh dan tanggung jawab melayani jemaat, didukung prinsip bahwa Kristus adalah Kepala Gereja.Hasil kajian menegaskan tiga temuan utama: (1) pemimpin rohani harus meneladani model kepemimpinan Kristus sebagai pelayan dan teladan, (2) otoritas mereka dibatasi dan harus bertanggung jawab di hadapan jemaat dan Allah,dan (3) jemaat dipanggil untuk menghormati, menaati serta menegur pemimpin secara tepat. Tulisan ini menutup dengan kesimpulan bahwa otoritas rohani adalah berkat ketika digunakan sesuai Alkitab, tetapi berpotensi menjadi penyalahgunaan ketika lepas kendali. Kata kunci : gembala, otoritas pemimpin kristen, gereja, jemaat, pastoral