Kecacingan atau Cacingan sering disebut Soil Transmitted Helminth (STH) adalah penyakit yang ditularkan melalui tanah. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah di dunia (global issue). Diperkirakan sebanyak 1,5 milyar penduduk dunia atau sekitar 24% berisiko terserang penyakit ini. Kelompok rentan Kecacingan adalah ibu hamil (Bumil) dan anak-anak. Prevalensi Kecacingan di Indonesia mencapai 28,25% dan di Provinsi Aceh memiliki prevalensi sebesar 32,3%. survei observasional yang dilakukan pada tempat yang menjadi sasaran survei yaitu lingkungan yang diduga sebagai tempat penularan Kecacingan terutama pada Bumil. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik observasi tanpa mempengaruhi subyek yang diamati (unobtrosive). Jumlah sampel target sebanyak 210 dan terkumpul sebanyak 172 sampel Bumil yang tersebar di 30 desa dengan jumlah 7 sampel setiap desa pada 7 Kecamatan/Puskesmas terpilih (Ketol, Celala, Silih Nara, Linge, Pegasing, Kute Penang dan Rusip Antara). Pengambilan sampel berdasarkan puskesmas terpilih, kriteria lokasi stunting dan sanitasi buruk dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Metode pemeriksaan telur cacing dilakukan dengan teknik Kato Katz di laboratorium. Survei dilakukan pada tanggal 24 sampai 29 April 2018. Pengolahan data dilakukan secara deskritif dan analisis perbandingan. Hasil survei menunjukkan bahwa terdapat 26 sampel (15,1%) Bumil positif Kecacingan dengan rincian; 10 sampel (5,8%) terinfeksi cacing gelang (Ascariasis), 1 sampel (0,60%) terinfeksi cacing cambuk (Trichuriasis) serta 18 sampel (10,4%) terinfeksi cacing tambang (Ancylostomiasis). Ada diantara Bumil dengan infeksi lebih dari satu jenis cacing (double infections). Selain faktor karakteristik, infeksi cacing pada Bumil di Kabupaten Aceh Tengah sangat dipengaruhi faktor risiko lingkungan dan perilaku.