Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pandangan Amin Al-Khulli Soal Qs. Al Baqarah : 188 Dan Kaitannya Dengan Korupsi Di Indonesia Putri Nurul Maghfiroh; Sofa Salsabilah; Siti Paulia Septia; Andi Rosa
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to examine the views and interpretive methods of Amin al-Khūllī on QS. al-Baqarah: 188 and its relevance to the phenomenon of corruption in Indonesia. This verse emphasizes the prohibition of unlawfully taking the property of others and bribing authorities for personal gain. In the context of modern society, the meaning of this verse holds significant importance in shaping public ethics and rejecting corrupt practices that undermine social order. This research was conducted using a bayānī exegesis approach, which focuses on the linguistic aspects, historical context, and moral messages that are relevant to society. The findings of the study show that Amin al-Khūllī views the Qur'an as a dynamic and humanistic text, urging readers to interpret it in line with the social realities of their time. According to the bayānī approach, QS. al-Baqarah: 188 contains a strong message about justice, responsibility, and public trust. In the context of Indonesia, this interpretation has direct relevance to anti-corruption efforts, as it affirms that corrupt behavior is a form of akl al-māl bil-bāṭil (unlawful appropriation of wealth), which contradicts the moral principles of the Qur'an. Keywords: Bayānī Exegesis, Amin al-Khūllī, QS. al-Baqarah: 188, Corruption, Contemporary Exegesis. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pandangan dan metode tafsir Amin al-Khūllī terhadap QS. al-Baqarah: 188 serta relevansinya dengan fenomena korupsi di Indonesia. Ayat ini menekankan larangan untuk mengambil harta orang lain secara tidak sah dan menyuap penguasa untuk kepentingan pribadi. Dalam konteks sosial modern, makna ayat ini memiliki signifikansi besar dalam membentuk etika publik dan menolak praktik korupsi yang merusak tatanan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan tafsir bayānī, yang berfokus pada aspek bahasa, konteks sejarah, dan pesan moral yang relevan dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amin al-Khūllī memahami Al-Qur’an sebagai teks yang dinamis dan humanistik, yang menuntut pembaca untuk menafsirkan sesuai realitas sosial zamannya. QS. al-Baqarah: 188, menurut pendekatan bayānī, mengandung pesan kuat tentang keadilan, tanggung jawab, dan amanah publik. Dalam konteks Indonesia, tafsir ini memiliki relevansi langsung terhadap pemberantasan korupsi, karena menegaskan bahwa perilaku koruptif merupakan bentuk akl al-māl bil-bāṭil yang bertentangan dengan prinsip moral Al-Qur’an. Kata Kunci: Tafsir Bayānī, Amin al-Khūllī, QS. al-Baqarah: 188, Korupsi, Tafsir Kontemporer.