Proyek Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 3 diambil untuk menjadi objek pada studi ini karena berdasarkan masalah yang terjadi pada proyek yaitu keterlambatan. Berdasarkan data sekunder yang didapat dari proyek yaitu Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Kurva-S digunakan sebagai durasi dan biaya normal proyek. Pada studi ini metode yang digunakan untuk melakukan percepatan adalah crash program dan fast track dengan tujuan untuk dapat mereduksi durasi dan mengetahui total biaya yang dibutuhkan agar proyek dapat mencapai target waktu rencana agar tidak mengalami keterlambatan kembali. Walaupun kedua metode ini secara jelas dapat mereduksi durasi pekerjaan proyek, tetapi penting juga untuk memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan dari kedua metode tersebut serta bagaimana pengaruh yang diberikan dari penerapan kedua metode tersebut terhadap biaya pelaksanaan proyek. Hasil analisa yang melintasi lintasan kritis dimana secara jelas pada metode fast track durasi pekerjaan yang tereduksi 112 hari yaitu menjadi 767 hari dimana biaya proyek tereduksi sebesar 2,78% atau Rp 56.662.719.333 dengan biaya total proyek setelah fast track Rp 1.976.909.468.892, sedangkan metode crash program durasi pekerjaan tereduksi 99 hari yaitu menjadi 780 hari dengan biaya setelah crash program mengalami kenaikan 0,65% atau sebesar Rp 13.412.203.201 dengan biaya total setelah crash program Rp 2.046.984.391.426. Durasi normal yang seharusnya 879 hari dengan biaya total normal Rp 2.033.572.188.225. Penerapan metode fast track lebih tepat diterapkan untuk mengatasi keterlambatan proyek ini dengan beberapa pertimbangan. Namun, penerapannya lebih berisiko sebab keterlambatan pada satu pekerjaan yang berada di lintasan kritis dapat mempengaruhi aktivitas kritis lainnya, yang akhirnya berpotensi mengganggu keseluruhan jadwal proyek.