Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL 5 LANTAI DKOTA BALIKPAPAN Nugraha, wiratna Tri; Saskia, Alia; Rihandiar, Eri
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Momen Vol.04 No.02. 2021
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.711 KB) | DOI: 10.35194/momen.v4i2.1908

Abstract

Perencanaan struktur gedung hotel 5 lantai ini menggunakan sistem struktur tahan gempa dengan konsep Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Mutu beton yang digunakan adalah fc’ = 35 MPa, mutu baja ulir fy = 390 MPa, mutu baja polos fy = 240 MPa. pelat tangga dan bordes dengan tebal 130 mm menggunakan tulangan D13-450 mm. balok bordes (200x400) dengan tulangan atas 3D16 dan tulangan bawah 2D16 pada tumpuan dan tulangan atas 2D16 dan tulangan bawah 3D16 pada lapangan dan sengkang 2Ø10-150 mm. pelat lantai ukuran 4000 mm x 4000 mm dengan tebal 140 mm menggunakan tulangan arah x Ø12-140 mm dan arah y Ø12-140 mm. pelat lantai ukuran 4000 mm x 8000 mm dengan tebal 140 mm menggunakan tulangan arah x Ø12-125 mm dan arah y Ø12-125 mm. balok induk (350x550) dengan tulangan atas 10D19 dan tulangan bawah 4D19 dan sengkang 2D13-230 mm pada tumpuan dan tulangan atas 3D19 dan tulangan bawah 7D19 dan sengkang 2D13230mm pada lapangan. balok anak (250x400) dengan tulangan atas 5D19 dan tulangan bawah 2D19 dan sengkang 2D13-150 mm pada tumpuan dan tulangan atas 2D19 dan tulangan bawah 3D19 dan sengkang 2D13-160 mm pada lapangan,. kolom (700x700) dengan tulangan utama 16D22 dan sengkang 5D13-100 mm pada tumpuan dan tulangan utama 16D22 dan sengkang 2D13-100 mm pada lapangan. Kata kunci :  Perencanaan, struktur beton bertulang, SRPMK. 
ANALISIS PONDASI TIANG PANCANG BREASTING DOLPHIN DAN MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA TYPE JETTY Nugraha, Wiratna Tri; Pranoto, Yanda
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Momen Vol.03 No.01 2020
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.447 KB) | DOI: 10.35194/momen.v3i1.1017

Abstract

Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas laut dan juga fasilitas darat, diantaranya dermaga.Bangunan dermaga terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu catwalk, fender, bollard, platform dan juga dolphin.Dolphin merupakan kontruksi utama dari dermaga.Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menahan benturan dan menambatkan kapal.Dolphin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dolphin penahan (breasting dolphin) dan juga dolphin penambat (mooring dolphin).Lokasi yang akan ditinjau yaitu dermaga dengan tipe jetty di daerah Tayan, Pontianak, Kalimantan barat. Pada dermaga tersebut kapal yang bersandar yaitu berkapasitas 5.000 DWT (Dead Weigh Tonase), sedangkan pada penelitian ini, akan direncanakan beban kapal yang bersandar yaitu 10.000 DWT. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah dimensi dolphin penahan (breasting dolphin) dan dolphin penambat (mooring dolphin) serta diameter pondasi dan jumlah pondasi tiang maupun kedalaman yang ada masih mampu untuk melayani beban kapal dengan kapasitas 10.000 DWT (Dead Weigh Tonase).  Adapun hasil dari analisis yang telah dilakukan maka di dapatkan hasil sebagai berikut:Kondisi eksisting di lapangan: kapal yang berlabuh berkapasitas 5.000 DWT, jumlah pondasi yang diperlukan yaitu 9 buah pondasi tiang pancang berdiameter 60 cm, dengan kedalaman 18 meter, dimensi dolphin yang digunakan yaitu memiliki ukuran panjang 4,5 meter, lebar 4,5 meter dan tebal 1,5 meter.Kondisi dari hasil penelitian: kapal yang berlabuh berkapasitas 10.000 DWT, jumlah pondasi yang diperlukan yaitu 12 buah pondasi tiang pancang berdiameter 60 cm, dengan kedalaman 24 meter, dimensi dolphin yang digunakan yaitu memiliki ukuran panjang 6,6 meter, lebar 4,8 meter dan tebal 1,5 meter. Kata kunci:  pelabuhan, pondasi tiang pancang, dermaga, breasting dolphin danmooring dolphin.
TINJAUAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG C2 RAWAT INAP RSUD CIMACAN Nugraha, Wiratna Tri; Adilatama, Rio Diliawan
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Momen Vol.04 No.01 2021
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.175 KB) | DOI: 10.35194/momen.v4i01.1566

Abstract

Peninjauan struktur Gedung C2 Rawat Inap RSUD Cimacan ini mengacu pada standar peraturan-peraturanperencanaan gedung Indonesia yang berlaku seperti, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton UntukBangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SNI 1727-1989) dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 032847-2002).PerhitunganstrukturmenggunakansoftwareSAP2000v.16.Strukturatasmeliputikontrolkekuatanpelat,balok,dan kolom. Yang meliputi gaya aksial, gaya geser dan momen. Pembebanan yang ditinjau untukperencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa. . Gaya-gaya dalam diperoleh dari output SAP 2000 v.16. Dan untuk dimensioning Balok, Kolom, dan Pelatmenggunakan desain sendiri. Balok menggunakan dimensi 650 x 300 mm dengan tulangan negatif 8D22dan 4D22, tulangan positif 4D22 dan 8D22 dengan sengkang 30-150, untuk kolom menggunakan dimensi550 x 550 mm dengan tulangan 16D16, dan untuk pelat dengan tebal 120 mm lantai menggunakan tulangan010-150. Mutu beton yang digunakan pada pelat adalah 30 Mpa, dan mutu baja yang digunakan pada pelatadalah 240Mpa. Untuk mutu beton pada balok dan kolom adalah sama yaitu 30Mpa, dan mutu baja390Mpa. Seluruh desain balok, kolom, dan pelat dinyatakan aman dari Gaya Axial (Normal), Gaya Geser,dan Momen.Kata kunci : Struktur bertulang, Balok, Kolom, Pelat, SAP v.16. 
ANALISA PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DENGAN REALISASI ANGGARAN BIAYA PADA PROYEK PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG C2 RAWAT INAP TAHAP II RSUD CIMACAN TAHUN ANGGARAN 2018 Nugraha, wiratna Tri; Awami, moch wizdan Faiz
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Momen Vol.02 No.02 2019
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.346 KB) | DOI: 10.35194/momen.v2i2.865

Abstract

Dalam  suatu  proyek,  biaya  menjadi  faktor  utama berlangsungnya kegiatan  proyek, dimana kontraktor akan mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek sehingga dapat memberikan penawaran yang optimal, untuk memenangkan tender. umumnya kontraktor membuat rencana anggaran biaya tidak seluruhnya berpedoman pada analisa SNI, kontraktor menghitung rencana anggaran biaya (RAB) derngan perkiraan mereka sendiri berdasarkan dengan besaran  m2 lapangan sehingga dapat memperkirakan besaran biaya pengerjaan proyek tersebut. RAB didefinisikan sebagai perhitungan   biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya–biaya tidak langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek. Namun dalam pelaksanaan proyek dikenal juga rencana anggaran pelaksaanaan (RAP). RAP adalah biaya nyata yang digunakan kontraktor di Lapangan selama berlangsungnya proyek sampai kegiatan selesai. Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk menganalisa selisih rencana anggaran biaya  (RAB)  berdasarkan  SNI dengan  rencana  anggaran  pelaksanaan  (RAP),  serta menghitung profit yang diperoleh kontraktor pada pembangunan Pengadaan bangunan Gedung C2 Rawat Inap RSUD Cimacan Tahun Anggaran 2018. Dari hasil wawancara, survey, dan perhitungan, terdapat selisih biaya   yang cukup berbeda antara RAP dan RAB, dimana rencana anggaran pelaksanaan (RAP) lebih kecil dari pada rencana anggaran biaya (RAB) dengan selisih harga sebesar Rp 970.563.872,-. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontraktor memperoleh keuntungan sebesar  ±15 % dari total nilai RAB berdasarkan SNI. Kata Kunci : Biaya Nyata, Rencana Anggaran Pelaksanaan, Rencana Anggaran biaya 
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BTS ( BASE TRANSCEIVER STATION ) Nugraha, Wiratna Tri; Natagara, Angga Permana
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Momen Vol.03 No.01 2020
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.262 KB) | DOI: 10.35194/momen.v3i1.1019

Abstract

Perkembangan teknologi telekomunikasi tentunya berperan penting dalam sebuah negara berkembang, selain sebagai pendukung sumber informasi juga pendukung kegiatan ekonomi. Sejalan dengan hal ini menuntut pengadaan sarana infrastruktur konstruksi pendukungnya yaitu penopang antena sebagai media transmisi telekomunikasi lewat udara. Hal tersebut mengakibatkan permintaan pembangunan infrastruktur tower terus meningkat, maka tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan sebuah proyek semakin tinggi. Semakin tinggi tingkat kesulitannya maka semakin panjang durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Manajemen waktu diperlukan untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek, dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan sebuah proyek yang memenuhi kriteria biaya, mutu dan waktu. Penelitian dilapangan dilakukan dengan metode observasi, yaitu pengamatan secara langsung dilapangan terhadap objek penulisan.Dari pengamatan dilapangan pada pekerjaan menara, dari sebelas tahapan yaitu Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Pabrikasi, Pekerjaan Pondasi, Sortir Langsir Tower, Erection, Pekerjaan BTS,  Pekerjan  Pagar,  Pekerjaan  Access  Road,  Pekerjaan Mekanikal Elektrikal dan  Pekerjaan Finishing didapatkan data bahwa pada pekerjaan tower (erection) merupakan tahapan yang menggunakan durasi waktu yang paling panjang yaitu selama 7 hari dan pada tahapan Pekerjaan Tanah berjalan pararel dengan pabrikasi sehingga dapat mengefisienkan waktu selama 4 hari. Pekerjaan pondasi dan pekerjaan sortir tower keduanya berjalan seiring sehingga dapat mengefisienkan waktu selama 4 hari. Dan Berdasarkan hasil tinjauan waktu penyelesaian pekerjaan, dapat diselesaikan lebih cepat 10 hari dimana waktu penyelesaian rencana 42 hari dapat diselesaikan selama 32 hari. Karena hal ini didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang baik, ketersediaan material dan peralatan yang memadai, serta cuaca yang baik. Kata Kunci : Perencanaan,Pengendalian Proyek,Telekomunikasi,Civil Mechanical Electrical (CME), Tower , Erection
ANALISIS TARIF ANGKUTAN UMUM BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) (TRAYEK CIANJUR-CIPANAS) Inayatillah, Viya Masripah; Nugraha, Wiratna Tri
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 6, No 2 (2023): JURNAL MOMEN VOL.06 NO.2. 2023
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v6i02.3649

Abstract

Perkembangan transportasi di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi dan taraf hidup masyarakat yang semakin meningkat, peningkatan ini dipicu karena kebutuhan untuk memindahkan orang dan barang, maka akan ada permintaan jasa transportasi untuk kegiatan tersebut. Salah satu transpoter termudah saat ini adalah angkutan umum. Angkutan umum merupakan sistem transportasi yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat yang biasanya disediakan oleh pengusaha jasa angkutan umum. Untuk menggunakan jasa angkutan umum, penumpang akan di kenakan tarif sesuai dengan perjalanan yang ditempuh. Tarif merupakan salah satu pemenuhan keberlangsungan angkutan umum untuk menunjang biaya operasional kendaraan umum. Biasanya angakutan umum bertipe Carry dan APV dimana kapasitas penumpangnya pun berbeda.            Studi ini menggunakan pedoman dari Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No: SK.687/AJ.206/DRDJ/2002. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui berapakah biaya operasional kendaraan angkutan umum jurusan Cianjur-Cipanas unutk angkutan umum tipe Carry dan APV, serta apakah besaran tarif yang berlaku saat ini untuk angkutan umum di kabupaten Cianjur khususnya di trayek Cianjur-Cipanas telah sesuai ditinjau dari Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Pengumpulan data yang dilakukan pada studi kali ini dilakukan dengan survey langsung kelapangan untuk melakukan wawancara secara langsung dengan supir kendaraan angkutan umum.            Hasil dari studi ini untuk biaya operasional kendaraan angkutan umum jurusan Cianjur-Cipanas tipe Carry sebesar Rp.9.600, dan untuk tipe APV sebesar Rp.9.409, dan hasil analisis tarif yang berlaku rute Cianjur - Cipanas yang sudah sesuai dengan BOK (Biaya Operasional Kendaraan) untuk tipe Carry sebesar Rp.10.000, dan untuk tipe APV sudah sesuai sebesar Rp.10.000, sedangkan berdasarkan tarif yang berlaku saat ini di lapangan sebesar Rp.10.000.
TINJAUAN STRUKTUR APARTEMEN PORIS 88 TANGERANG nugraha, wiratna tri
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Momen Vol.01 No.01 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.033 KB) | DOI: 10.35194/momen.v1i01.513

Abstract

Peninjauan struktur Apartemen Poris 88 Tangerang ini mengacu pada standar peraturan-peraturan perencanaan gedung Indonesia yang berlaku seperti, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SNI 1727-1989) dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Beban-beban yang ditinjau untuk perencanaan mengacu pada Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983 dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Perhitungan struktur menggunakan software SAP 2000 v.15. Struktur atas meliputi kontrol kekuatan pelat, balok, dan kolom. Yang meliputi gaya aksial, gaya geser dan momen. Pembebanan yang ditinjau untuk perencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa.  Analisis gempa menggunakan  metode analisa statik ekivalen. Gaya-gaya dalam diperoleh dari output SAP 2000 v.15. Dan dari hasil kontrol dimensioning didapatkan bahwa beberapa balok tidak aman terhadap gaya geser, yaitu portal as A3 pada lantai 2(79);5(198);7(272);9(346);11(420) dan disimpulkan bahwa struktur bangunan tersebut kurang aman. Kata kunci: Struktur gedung, tinjauan struktur, beton bertulang, SRPMM, SAP v.15.1.0, tulangan.
TINJAUAN STRUKTUR GEDUNG B RUMAH SAKIT CIMACAN nugraha, wiratna tri
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Momen Vol.01 No.02 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.245 KB) | DOI: 10.35194/momen.v1i02.518

Abstract

 Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan adalah sarana pelayanan kesehatan yang sangat penting bagi masyarakat di sekitar rumah sakit yaitu kecamatan yang berada di wilayah utara Cianjur. Desain-desain struktur yang digunakan pada bangunan ini memiliki banyak jenis, misalkan balok menggunakan 11 jenis, kolom menggunakan 5 jenis, dan pelat lantai dengan tebal 12 cm, pelat dak dengan tebal 10 cm dengan desain-desain tulangan yang terpasang.Tinjauan ini dilakukan untuk melihat bagaimana jika jenis-jenis balok, kolom, maupun pelat yang digunakan sebelumnya diganti dengan jenis-jenis yang baru. Desain baru yang direncanakan berdasarkan hasil analisis adalah Kolom menggunakan dimensi 550 mm x 550 mm dengan tulangan 16 D16 mm, balok arah X menggunakan dimensi 300 mm x 650 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 8 D16 mm dan daerah lapangan 8 D16 mm, balok arah Y menggunakan dimensi 300 mm x 650 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 7 D16 mm dan daerah lapangan 5 D16 mm, balok anak menggunakan dimensi 300 mm x 500 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 6 D16 mm dan daerah lapangan 5 D16 mm, pelat lantai dengan tebal 12 cm menggunakan tulangan rangkap pada lantai 2,3,4, daerah lapangan arah x menggunakan tulangan D10 – 200 mm, daerah tumpuan arah x menggunakan tulangan D10 – 200 mm, daerah lapangan arah y menggunakan tulangan D10 – 100 mm, daerah tumpuan arah y menggunakan tulangan D10 – 100 mm  dan pelat dak tebal 10 cm menggunakan tulangan tulangan rangkap daerah lapangan arah x menggunakan tulangan D10 – 200 mm, daerah tumpuan arah x menggunakan tulangan D10 – 200 mm, daerah lapangan arah y menggunakan tulangan D10 – 100 mm, daerah tumpuan arah y menggunakan tulangan D10 – 100 mm. total biaya yang dibutuhkan untuk membangun struktu atas sebesar Rp. 2.173.867.988.90 dan waktu yang dibutuhkan untuk membangun yaitu selama 12 minggu atau 3 bulan Kata kunci: Struktur gedung, beton bertulang, SRPMM, SAP v.15, tulangan.
ANALISIS KECELAKAAN PADA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK APARTEMEN PORIS 88 TANGGERANG Nugraha, Wiratna tri
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Momen Vol.01 No.01 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.975 KB) | DOI: 10.35194/momen.v1i01.508

Abstract

Dengan  melaksanakan penerapan  K3  di  dalam  pekerjaan  konstruksi    akan  terwujud  perlindungan terhadap seluruh SDM yang terkait dalam pekerjaan konstruksi dari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Pelaksanaan K3 diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, nyaman, dan tenaga kerja produktif. Pada kasus proyek pembangunan Apartement Poris 88 Tangerang, dimana PT. Nusantara Almasia Tangerang   selaku Owner, PT. Gading Megah Jaya Jakarta Timur selaku kontraktor, dan PT. Cipta Sukses Jakarta Utara selaku konsultan melaksanakan kegiatan proyek tersebut dari Juli 2015 sampai Juni 2016 pada T ahap I- III. Proyek ini memperkerjakan staf karyawan 25 orang dan jumlah pekerja ± 150 orang. Penerapan dan proses K3 SDM, K3 alat material, dan K3 lingkungan proyek, pada Proyek Apartement Poris 88 Tangerang  berlangsung secara cukup baik.Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Apartement Poris 88 Tangerang antara lain:Kecelakaan yang terjadi pada Proyek Apartemen Poris 88 Tangerang diantaranya adalah luka kecil seperti tertusuk paku, tergores dan luka berat terkena zat additif dan terkena kaitan bucket.Dari penelitian tersebut penyusun mendapatkan kesimpulan bahwa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Apartement Poris 88 Tangerang tidak begitu baik di karenakan kelalaian pekerja yang tidak begitu mematuhi peraturan yang sudah di buat. Maka di harapkan para pekerja lebih berhati – hati dan APD di gunakan dengan baik. Kata kunci : K3, kecelakaan, proyek, apartemen
TINJAUAN STRUKTUR RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN nugraha, wiratna tri
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Momen Vol.01 No.02 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.66 KB) | DOI: 10.35194/momen.v1i02.514

Abstract

Rumah Sakit Umum Kelas D Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan pada awalnya adalah Puskesmas dan Rumah Sakit Bersalin, tapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan kesehatan, maka muncul alternatif untuk merehab puskesmas tersebut menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Desain-desain struktur yang digunakan pada bangunan ini memiliki banyak jenis ukuran atau dimensi, misalkan balok menggunakan 7 jenis dimensi, kolom menggunakan 2 jenis dimensi, dan pelat dengan tebal 12 cm dengan desain-desain tulangan yang telah terpasang. Tinjauan ini dilakukan untuk melihat bagaimana jika jenis-jenis balok, kolom, maupun pelat yang digunakan sebelumnya diganti dengan jenis-jenis yang baru, baik dalam segi dimensi maupun tulangan yang digunakan.Desain baru yang direncanakan berdasarkan hasil analisis adalah kolom pada lantai 1-7 menggunakan dimensi 750 mm x 750 mm dengan tulangan 16 D22 mm, kolom pada atap menggunakan dimensi 300 mm x 300 mm dengan tulangan 6 D22 mm, balok arah X menggunakan dimensi 400 mm x 700 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 13 D22 mm dan daerah lapangan 6 D22 mm, balok arah Y menggunakan dimensi 300 mm x 600 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 7 D22 mm dan daerah lapangan 5 D22 mm, balok anak menggunakan dimensi 250 mm x 500 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 5 D19 mm dan daerah lapangan 6 D19 mm, pelat lantai dengan tebal 12 cm menggunakan tulangan rangkap pada lantai 2,4,5,6,7, dan dak menggunakan tulangan D10 – 200 mm pada arah X, D10 – 200 mm pada arah Y daerah lapangan dan D10 – 50 mm pada daerah tumpuan, pelat lantai 3 menggunakan tulangan D10 – 200 mm pada arah X daerah lapangan dan D10 – 150 mm pada daerah tumpuan, D10 – 200 mm pada arah Y daerah lapangan dan D10 – 50 mm pada daerah tumpuan, pelat atap menggunakan tulangan D10 – 200 mm pada arah X dan arah Y.Kata kunci: Struktur gedung, tinjauan struktur,  beton bertulang, SRPMM, SAP 2000 v.15, tulangan.