Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran hybrid berbasis Learning Management System (LMS) dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Model pembelajaran hybrid dipandang sebagai solusi strategis dalam menjawab tantangan transformasi pendidikan yang menuntut integrasi antara proses pembelajaran tatap muka dan daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre-experimental one group pretest-posttest design yang melibatkan 60 siswa Madrasah Aliyah sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui angket kemandirian belajar, observasi aktivitas siswa, serta wawancara pendukung terhadap guru PAI. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada tingkat kemandirian belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran hybrid berbasis LMS, ditunjukkan oleh nilai rata-rata gain score sebesar 0,46 dalam kategori sedang. Aspek yang paling berkembang meliputi kemampuan mengatur waktu belajar, inisiatif mencari sumber belajar tambahan, dan tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Selain itu, guru mengalami peningkatan efisiensi dalam manajemen pembelajaran melalui fitur-fitur LMS seperti pengelolaan materi, forum diskusi, dan evaluasi daring. Temuan ini menegaskan bahwa pembelajaran hybrid tidak hanya meningkatkan akses dan fleksibilitas belajar, tetapi juga memperkuat internalisasi nilai-nilai mandiri yang sejalan dengan prinsip pendidikan Islam. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi digital guru serta pengembangan kurikulum berbasis teknologi yang adaptif terhadap perubahan ekosistem pendidikan digital.