Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sosialisasi, Assessment School Readiness dan Penguatan Komitmen Stakeholder Program Nutrition Goes to Pesantren Tasik (Ngentrik) di Kota Tasikmalaya Irma Nuraeni; Sumarto Sumarto; Edri Indah Yuliza Nur; Vanie Rosalia; Judhiastuty Februhartanty; Dewi Shinta; Evi Ermayani
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Vol. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Dharma Samakta Edukhatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61142/psnpm.v2.179

Abstract

Santri remaja Indonesia mengalami masalah gizi seperti anemia, gizi kurang dan obesitas. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, gizi kurang 8,7% dan gizi lebih 16%. Permasalahan gizi ini dipengaruhi berbagai macam faktor seperti tidak optimalnya asupan gizi, ketidaktepatan pemilihan makanan, dan kurangnya aktivitas fisik. Pengabdian kepada masyarakat ini berupa kegiatan sosialisasi, assesment school readiness, dan penguatan komitmen stakeholder program Nutrition Goes to Pesantren (Ngentrik) di Kota Tasikmalaya. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari – Juni 2023. Hasil kegiatan ini adalah adanya kesiapan seluruh sivitas SMP dan SMA Plus Pesantren Amanah Muhammadiyah dalam praktik baik pelaksanaan program edukasi gizi untuk prestasi, serta  kerjasama dan dukungan komitmen para pemangku kepentingan (Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, SEAMEO RECFON, SMP Plus Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya). Penguatan komitmen dilakukan melalui Focus Group Discussion pada 13 orang peserta diskusi menghasilkan rencana intervensi pendidikan gizi berupa Training of Trainer bagi para guru / ustadz / ustadzah, pengelola dapur (penyelenggara makanan institusi), pengelola Pos Kesehatan Pesantren, kepala sekolah SMP / SMA dan pimpinan pesantren.