Masyarakat di Desa Sungai Rutas menggunakan purun sebagai bahan baku utama kerajinan anyaman menjadi sumber pendapatan. Produk kerajinan seperti tas, topi, tikar dan bakul dibuat dengan ketelitian dan keterampilan. Walaupun permintaan kerajinan anyaman purun tetap ada, produksi mengalami penurunan bertahap selama tiga bulan yaitu pada Mei, Juni dan Juli 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses produksi dan menganalisis strategi pengembangan kerajinan anyaman purun di Desa Sungai Rutas Kecamatan Candi Laras Selatan Kabupaten Tapin. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dengan 20 responden yang terdiri dari pembeli, pemasok bahan baku, tengkulak, dinas terkait dan seluruh pengrajin anyaman purun di Desa Sungai Rutas. Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan proses produksi kerajinan anyaman purun dimulai dari pengumpulan bahan baku, pembersihan, pengeringan, penumbukan, pewarnaan dan pengayaman purun. Hasil analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan utama adalah harga yang cukup terjangkau dan untuk kelemahan utama adalah keterbatasan modal. Peluang terbesar yaitu meningkatnya minat pada produk ramah lingkungan dan ancaman terbesar adalah keterbatasan bahan baku serta persaingan dengan produk modern. Skor total matriks IFE sebesar 2,80 dan skor total matriks EFE sebesar 2,57 menunjukkan bahwa strategi yang tepat ada di sel V yakni Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) dengan menerapkan strategi pengembangan pasar dan produk serta melakukan penetrasi pasar.