., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS II SD SARASWATI 3 DENPASAR ., WIRA ARIESETIANINGSIH; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.; ., PROF.DR.I GUSTI PUTU SUHARTA,M.Si
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 4, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik pembelajaran tematik dan karakteristik perangkat pembelajaran tematik yang valid, praktis dan efektif yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Perangkat yang dikembangkan terdiri dari buku siswa dan buku petunjuk guru. Jenis penelitian ini adalah design research. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas II SD Saraswati 3 Denpasar. Dengan subjek penelitian masing-masing tahap adalah tahap preliminary research guru dan 10 siswa kelas II A, tahap prototyping stage siswa kelas II B, dan tahap assessment phase siswa kelas II C. Data dikumpulkan menggunakan lembar validasi buku siswa, buku petunjuk guru (mengukur validitas kontruk), lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran, angket respons siswa, angket respons guru (mengukur kepraktisan) dan tes kemampuan pemecahan masalah (mengukur efektivitas). Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan berada pada kategori valid. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, diperoleh bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi aspek kepraktisan terlihat dari: 1) keterlaksanaan pembelajaran tergolong praktis; 2) perangkat pembelajaran ditinjau dari respons siswa tergolong praktis; dan 3) respons guru terhadap perangkat pembelajaran kategori sangat praktis. Perangkat pembelajaran ini juga telah memenuhi aspek keefektifan terlihat dari kemampuan pemecahan masalah kategori baik. Karakteristik pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan antara lain: 1) pembelajaran diawali dengan mengenalkan siswa fenomena dan masalah real; 2) memberikan kebebasan berpendapat; 3) membangkitkan interaksi sosial dan rasa percaya diri siswa; serta 4) penggunaan lelucon serta bernyanyi bersama saat pembelajaran berlangsung. Selain hal tersebut, buku siswa yang dihasilkan memiliki karakteristik: 1) Memberikan siswa pengalaman menggunakan alat peraga, 2) mengarahkan siswa berpikir kreatif, 3) penyajian materi diawali dengan fenomena dan masalah real yang terjadi disekitar siswa, 4) memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan berbagai alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan. Sedangkan perangkat pembelajaran matematika yang berupa buku petunjuk guru memiliki karakteristik: 1) praktis dalam penggunaan dan 2) menggunakan bahasa yang jelas, logis, dan sistematis.Kata Kunci : pembelajaran tematik SD, kemampuan pemecahan masalah This study is aimed at obtaining characteristics of thematic learning and of characteristics of thematic learning tools that is valid, practical and effective which can improve the student’s skill in solving mathematics problems. Tools developed consist of student’s book and teacher's Guide book. This study is design research. The subject of the research is the teacher and 2nd grade students of SD Saraswati 3 Denpasar. With the research subject of each stage is the stage of preliminary research for teachers and 10 students of II A grade students, stage of prototyping phase for II B grade students, and stage of the assessment phase for II C grade students. Data collected using the validation sheet of students book, teacher's Guide book (measuring the validity of construct), the observation sheet of learning process devices, questionnaire of student’s response, questionnaire of teacher’s response (measuring the practicality) and solving mathematics problems test (measuring effectiveness). Further data obtained processed and analyzed are descriptive. The results showed that the learning of math that was developed is at a valid category. Based on the results of a test carried out, retrieved the learning device have met the practicality aspects is visible from: 1) learning process belongs to the practical; 2) the learning device of observe from students responses are categorized as practical; and 3) response of teachers towards learning device category is very practical. This learning devices has also been fill the aspect of the effectiveness are showed from problem-solving ability in the good category. The characteristics of learning using mathematics learning which developed are: 1) the learning process begins by introducing students to the phenomenon and real problems; 2) giving freedom of speech; 3) stir up social interaction and self-confidence of students; and 4) use of jokes and sing together while learning process. In addition, the student’s book has generated have the characteristics: 1) gives students experience using props, 2) directs students to think creatively, 3) presentation the material beginning with the phenomena and real problems that are happening around the students, 4) gives the opportunity to the students to think of the various alternative solutions in solving the problems. While the mathematics learning device that is teacher's guide book have the characteristics: 1) practical in use and 2) using a language that is clear, logical, and systematic.keyword : Thematic learning process, solving mathematics problems
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMP N 1 SUKAWATI ., KADEK JUNI SUPARTONO; ., PROF. DR. I MADE ARDANA, M.Pd.; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika yang mengikuti pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada aktivitas belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ditijau dari kemampuan awal siswa (2) apakah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika yang mengikuti pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ditijau dari kemampuan awal siswa (3) apakah terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal (tinggi dan rendah) siswa terhadap aktivitas belajar matematika siswa (4) apakah terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal (tinggi dan rendah) siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukawati, dengan populasi seluruh siswa kelas VII tahun ajaran 2015/2016 yang banyaknya 314 siswa. Jenis penelitian adalah eksperimen semu (quasi eksperiment), dengan rancangan penelitian faktorial 2x2. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data aktivitas belajar dikumpulkan dengan lembar observasi, data prestasi belajar dan data kemampuan awal siswa dikumpulkan berturut-turut melalui tes prestasi belajar dan tes awal dalam bentuk tes essay. Data dianalisis menggunakan analisis deksriptif dan uji hipotesis menggunakan ANAVA selanjutnya dilakukan uji Dunnet untuk melihat variabel yang lebih unggul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas belajar matematika siswa yang mengikuti Pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal (2) prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal (3) terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal (tinggi dan rendah) siswa terhadap aktivitas belajar matematika (4) terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal (tinggi dan rendah) siswa terhadap prestasi belajar matematika.Kata Kunci : Kontekstual, Aktivitas, Prestasi, Kemampuan Awal This study was aimed to find out: (1) is student activities in mathematics learning with Contextual Teaching and Learning were better than the student activities with conventional learning in term of the student early abilities. (2) is students achievements in mathematics learning with Contextual Teaching and Learning were better than the student achievements with conventional learning in term of the student early abilities. (3) whether there is interaction between learning and the student abilities (low and high) towards the student activities in mathematics learning. (4) whether there is interaction between learning and the student abilities (low and high) towards the student achievements in mathematics learning. The study was conducted at the “SMP N 1 Sukawati”, involving a total number of 314 students at class VII in 2015/2016. This type of research was a quasi experiment with a 2x2 factorial design study. The sampling was done by applying random sampling technique. The data of learning activity was collected by observation sheets, learning achievement data and initial ability data of student. They were collected successively through learning achievement test and the initial test by giving the form of essay test. The data were analyzed by using descriptive analysis and hypothesis testing, namely ANAVA. Then, they were given Dunnet test to see the superior variables. The results showed that: (1) the activity of learning mathematics student who take contextual teaching and learning is better than the student who take the conventional learning in terms of the initial ability (2) The mathematics achievement of student who take contextual teaching and learning is better than the student who take the conventional learning in terms of the initial ability (3) there is an interaction between learning approach and the initial ability (high and low) student activities mathematics learning. (4) there is an interaction between learning approach and the initial ability (high and low) student achievement mathematics learning.keyword : Contextual, Activity, Achievement, Initial ability
PENGARUH MODEL PENCAPAIAN KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN AJARAN 2013/2014 ., A.A PUTRI PRADNYAWATI; ., PROF.DR. SARIYASA, M.Sc.,P.hD; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 4, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pencapaian konsep, apakah lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional, (2) interaksi antara model pembelajaran dan kecemasan matematika siswa terhadap pemahaman konsep matematika. Penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan “Group Faktorial 2x2”, yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sukawati dengan melibatkan sampel sebanyak 88 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Data kecemasan matematika siswa diperoleh melalui kuesioner kecemasan matematika dan data pemahaman konsep matematika siswa diperoleh melalui tes pemahaman konsep matematika. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varians dua jalur, dilanjutkan dengan uji Tukey. Dari hasil analisis data ditemukan (1) pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pencapaian konsep lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional (Qhit = 3,03; α < 0,05), (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kecemasan matematika siswa terhadap pemahaman konsep matematika siswa (FAB = 24.569; α < 0,05), untuk siswa yang memiliki kecemasan matematika tinggi, pemahaman konsep matematika kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pencapaian konsep (Qhit = 2,88; α < 0,05), dan untuk siswa yang memiliki kecemasan matematika rendah, pemahaman konsep matematika kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pencapaian konsep lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional (Qhit = 7,17; α < 0,05). Kata Kunci : Model Pencapaian Konsep, Kecemasan Matematika, Pemahaman Konsep Matematika This study aimed at determine (1) whether the student’s comprehension of mathematical concepts who took the learning attainment concepts model was better than the student’s comprehension of mathematical concepts who took lessons with the conventional model, (2) interaction between learning model and student’s mathematics anxiety toward the comprehension of mathematical concepts. This was a quasi experimental study with draft "Group Factorial 2x2", which was implemented in SMP Negeri 2 Sukawati, involving a sample of 88 students. Selection of sample was conducted by cluster random sampling technique. Data of student’s mathematics anxiety was obtained by mathematics anxiety questionnaire and data of student’s comprehension of mathematical concepts was obtained through comprehension of mathematical concepts test. The data were analyzed using two-way analysis of variance, followed by Tukey's test. From the analysis of the data found that (1) the student’s comprehension of mathematical concepts who take the learning attainment concepts model is better than students who take lessons with the conventional model (Qhit = 3,03; α < 0,05), (2) there is interaction between learning model and student’s mathematics anxiety toward the comprehension of mathematical concepts (FAB = 24.569; α < 0,05), for the students who have high mathematics anxiety, the comprehension of mathematical concepts with conventional model is better than the students who take the learning attainment concepts model concepts (Qhit = 2,88; α < 0,05), and for the students who have low mathematics anxiety, the comprehension of mathematical concepts with learning attainment concepts model is better than the students who take the conventional model (Qhit = 7,17; α < 0,05).keyword : Attainment Concepts Model, Mathematics Anxiety, Comprehension of Mathematical Concepts
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GEOGEBRA PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN AKTIVITAS SISWA KELAS X ., I WAYAN ARI APIKA; ., PROF.DR. SARIYASA, M.Sc.,P.hD; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berbasis Geogebra pada pokok bahasan dimensi tiga yang valid, praktis dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa media pembelajaran matematika dan buku petunjuk guru. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk dari Plomp. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas X SMA(SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan media pembelajaran, angket respon siswa dan guru, lembar pengamatan aktivitas belajar serta tes pemahaman konsep matematika siswa. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kualitas valid, praktis, dan efektif. Hasil uji validitas menunjukkan validitas media pembelajaran dan buku petunjuk guru dalam kategori valid. Kepraktisan media pembelajaran diukur berdasarkan observasi keterlaksanaan media pembelajaran, respons guru dan respons siswa. Observasi keterlaksanaan menunjukkan kriteria terlaksana, respon guru menunjukan kategori sangat tinggi, serta respon siswa menunjukkan kategori tinggi. Sehingga kepraktisan media pembelajaran dapat dikatakan praktis. Keefektifan media pembelajaran berkaitan dengan tes pemahaman konsep matematika siswa dan aktivitas belajar matematika siswa. Uji coba lapangan menunjukkan hasil tes pemahaman konsep siswa berada pada kategori tuntas dan aktivitas belajar matematika siswa berada pada kategori tinggi. Oleh karena itu, efektivitas media pembelajaran dapat dikatakan efektif.Kata Kunci : media pembelajaran berbasis Geogebra, dimensi tiga, aktivitas belajar matematika, pemahaman konsep matematika This study aims to produce devices based learning mathematics GeoGebra on the subject of a three-dimensional which were valid, practical, and effective. The instructional materials which were developed in this study consisted of instructional media and teacher’s guide book. This type of research was the development of research that uses models from the product development Plomp. The subjects were mathematics teachers and students of class X SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Data collection techniques using sheet validation, learning media implementation observation sheet, the questionnaire responses of students and teachers, as well as the learning activity observation sheet test students' understanding of mathematical concepts. The results showed a medium of learning developed in compliance with the valid, practical, and effective quality. Validity test results showed the validity learning media and teacher guidance book in valid category. Practicality is measured based on observations of learning media implementation, teacher's response and student’s responses. Implementation observation showed implemented criteria, the response of teachers showed very high category, as well as student responses showed a high category. So the practicality of learning media can be said to be practical. The effectiveness of instructional media related to test students' understanding of math concepts and mathematics learning activities. Field testing shows the test results were in the students' understanding of the concept of complete categories and mathematics learning activities of students at the high category. Therefore, the effectiveness of instructional media can be said to be effective.keyword : media-based learning GeoGebra, three-dimensional, the activity of learning mathematics, understanding of math concepts
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERPENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN SETING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SQUARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII ., PANDE GEDE SUBIKSA BRAHMA RANDRA; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.; ., PROF. DR. I NENGAH SUPARTA, M.Si.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 4, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berpendekatan saintifik dengan seting pembelajaran kooperatif tipe think pair share square (TPSS) yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Amlapura sebagai subjek penelitian. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa buku siswa dan buku petunjuk guru. Buku siswa yang dimaksud adalah buku yang digunakan siswa dalam pembelajaran yang menyajikan permasalahan-permasalahan matematika dengan menerapkan pendekatan saintifik melalui seting pembelajaran kooperatif tipe TPSS. Buku petunjuk guru berisi tentang langkah-langkah proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan langkah-langkah dalam membentuk kelompok belajar berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe TPSS. Di samping itu, buku petunjuk guru juga berisi alternatif penyelesaian dari setiap permasalahan yang ada pada buku siswa. Validitas perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan didasarkan atas saran validator. Kepraktisan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan dilihat dari respons siswa dan respons guru terhadap keterlaksanaan perangkat pembelajaran. Dari hasil pengamatan terhadap respons siswa dan respons guru serta keterlaksanaan perangkat pembelajaran, diperoleh perangkat pembelajaran matematika yang berkategori praktis. Sedangkan efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari rata-rata skor aktivitas belajar siswa yang berkategori aktif dan prestasi belajar siswa yang berkategori baik dan memenuhi KKM yang ditetapkan di sekolah. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut mengikuti prosedur penelitian pengembangan perangkat pembelajaran Plomp yang meliputi tahap Preliminary Research, Prototyping, dan Assessment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif yang diharapkan.Kata Kunci : Perangkat pembelajaran matematika, pendekatan saintifik, think pair share square, aktivitas belajar siswa, prestasi belajar siswa This research is aimed at producing valid, practical, and effective mathematics learning devices with scientific approach by the think pair share square (TPSS) learning model setting. This research involved subjects from three classes of VII grade students at SMP Negeri 5 Amlapura. The learning devices which were developed are student’s book and teacher’s guiding book. The students’ book which was used by the students in learning process presents mathematics problems which should be solved using the scientific approach in cooperative learning setting. The teacher’s guiding book contains some steps in applying scientific approach and some steps on how to group students based on TPSS cooperative learning model. In addition, it also contains an alternative solutions for any problems in the student’s book. The validity of mathematics learning devices were developed based on the validator’s advices. The practical category of mathematics learning devices were gained from the observation’s result towards students’ and teachers’ responses, and the learning process. Meanwhile, the effectiveness of the developed mathematics learning devices were seen from the average scores of the students’ learning activity and the students’ learning achievement. The development process of the learning devices follows the design research procedure of Plomp which includes the Preliminary Research, Prototyping, and Assessment steps. The research shows that the learning devices have fulfilled the validity, practicality, and effectiveness criteria as are expected.keyword : Mathematics learning devices, scientific approach, think pair share square, students’ learning activity, students’ learning achievement
PENGARUH PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI ., LUH MADE PURNAMI RAHAYU; ., PROF.DR. SARIYASA, M.Sc.,P.hD; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 4, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan accelerated learning terhadap pemahaman konsep matematika siswa ditinjau dari motivasi berprestasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan faktorial 2 2 yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gianyar dengan melibatkan sampel sebanyak 64 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data motivasi berprestasi diperoleh melalui angket motivasi berprestasi dan data pemahaman konsep matematika siswa diperoleh melalui tes pemahaman konsep matematika. Data yang telah terkumpul, dianalisis menggunakan ANAVA dua jalur, dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian ini adalah: (1) pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pendekatan accelerated learning lebih baik dari pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Qhit = 2.94, Qtabel = 2.83); (2) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep matematika siswa (F hit = 25.060, α = 0.05), pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan accelerated learning lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Qhit = 7.08, Qtabel = 2.83) sedangkan pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang redah, pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pendekatan accelerated learning (Qhit = 2.93, Qtabel = 2.83).Kata Kunci : Pendekatan accelerated learning, pemahaman konsep matematika dan motivasi berprestasi The purpose of this research was to knew the effect of accelerated learning approach towards the comprehension of mathematical concepts in terms of achievement motivation. This research was quasi experimental with experimental group 2 × 2 factorial design research conducted at SMP Negeri 2 Gianyar and involved a sample of 64 students. Selection of classes conducted by simple random sampling technique. Data of achievement motivation is obtained by achievement motivation questionnaire and data of student’s comprehension of mathematical concepts is obtained through comprehension of mathematical concepts test. The collected data were analyzed by using two-way ANAVA technique, followed by Tukey's test. The results showed that: (1) the student’s comprehension of mathematical concepts who joined learning process using accelerated learning approach was better than the student’s comprehension of mathematical concepts who joined learning process using conventional learning (Qhit = 2.94, Qtabel = 2.83); (2) there was an interaction between learning approach and achievement motivation on student’s comprehension of mathematical concepts (F hit = 25.060, α = 0.05), the student who had high achievement motivation, their comprehension of mathematical concepts which was attained through accelerated learning approach was better than that attained through conventional learning (Qhit = 7.08, Qtabel = 2.83) but the student who had low achievement motivation, their comprehension of mathematical concepts which was attained through conventional learning was better than that attained through accelerated learning approach (Qhit = 2.93, Qtabel = 2.83).keyword : accelerated learning approach, comprehension of mathematical concepts, achievement motivation.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERORIENTASI PERMASALAHAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 DENPASAR DITINJAU DARI PENALARAN FORMAL ., PUTU NOVITA SANTIKA DEWI; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.; ., PROF. DR. I MADE ARDANA, M.Pd.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran MMP berorientasi permasalahan matematika kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari penalaran formal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitiannya menggunakan desain faktorial 2 x 2. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Denpasar. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dimana sampel yang diperoleh berjumlah 106 siswa. Data penalaran formal dikumpulkan melalui tes penalaran formal dan data kemampuan pemecahan masalah matematika dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dua jalur dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran MMP berorientasi permasalahan matematika kontekstual lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran MMP berorientasi permasalahan matematika kontekstual dan penalaran formal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran MMP berorientasi permasalahan matematika kontekstual lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional bagi siswa yang memiliki penalaran formal tinggi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran MMP berorientasi permasalahan matematika kontekstual bagi siswa yang memiliki penalaran formal rendah. Kata Kunci : MMP, Permasalahan Matematika Kontekstual, penalaran formal, pemecahan masalah The research was aimed to determine the effect of MMP learning model assisted by contextual mathematical problem towards student’s mathematical problem solving ability reviewed by formal reasoning. This research was quasi experimental research with 2 x 2 factorial design. The research was conducted for grade VIII in SMP Negeri 9 Denpasar. The sample were taken by using cluster random sampling technique, in which giving 106 students. The data of student’s formal reasoning level were collected by using formal reasoning test and the data of student’s problem solving ability were collected by using problem solving test. The data was analyzed using analysis of variance (two-way ANAVA) aided by SPSS 16.0 for windows with 5% level of significance. The results of analyzed showed that: 1) Student’s mathematical problem solving ability who learned by MMP learning model assisted by contextual mathematical problem was higher than student’s mathematical problem solving ability who learned by conventional learning model. 2) There is an interaction between MMP learning model assisted by contextual mathematical problem and student’s formal reasoning level toward student’s problem solving ability. Student’s problem solving ability who learned by MMP learning model assisted by contextual mathematical problem was higher than that student’s problem solving ability who learned by conventional instruction for student who had high level of formal reasoning, and student’s problem solving ability who learned by conventional instruction was higher than that student’s problem solving ability who learned by MMP learning model assisted by contextual mathematical problem for student who had low level of formal reasoning.keyword : MMP, contextual mathematical problems, formal reasoning level and problem solving
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Berbantuan Masalah Open-ended Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Potensi Akademik Siswa. ., NURLAELI; ., PROF.DR. SARIYASA, M.Sc.,P.hD; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan masalah open-ended terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari potensi akademik siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan penelitian faktorial 22 yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Terara dengan melibatkan sampel 153 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes potensi akademik dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) dua jalur dan uji Tuckey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan masalah open-ended lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional yaitu group discussion (FA = 67.91, Ftabel = 3.16, Fhitung > Ftabel ). Setelah dilakukan uji Tuckey, hasilnya menunjukkan bahwa untuk siswa yang memiliki potensi akademik tinggi maupun rendah, kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan masalah open-ended lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional yaitu group discussion (Qhitung =10.006 dan 6.476 , Qtabel = 3.90, Qhitung > Qtabel. 2) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan potensi akademik siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa (FAB = 3.16, Ftabel = 3.94, Fhitung < Ftabel), Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki potensi akademik tinggi maupun rendah lebih baik dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan masalah open-ended.Kata Kunci : group investigation, masalah open-ended, kemampuan pemecahan masalah matematika, potensi akademik. The aim of this research is to know the effect of the cooperatif learning model by using group investigation aided by open-ended problem toward mathematics problem solving ability in terms of students academic potential. This research was a quasi experimental research with 22 factorial arrangement. This research was conducted at the SMP Negeri 1 Terara which involved 153 students. This sample was determined by cluster random sampling technique. The instrument was used in this research was students academic potential test and mathematics problem solving ability test. The collected data was analyzed by using tow-way variance analysis and tuckey’s test. The results showed that: 1) students mathematics problem solving ability who followed cooperatif learning model by using group investigation aided by open-ended problem was better than students problem solving ability who followed lesson with the coventional is group discussion (FA = 67.91, Ftabel = 3.16, Fhitung > Ftabel). After conducting tuckey test, the result showed that: the students who have high or low academic potential, the students mathematics problem solving ability who followed cooperatif learning model by using group investigation aided by open-ended problem was better than students problem solving ability who followed lesson with the coventional (Qhitung =10.006 dan 6.476 , Qtabel = 3.90, Qhitung > Qtabel. 2) There was no interaction between the model of learning and students academic potential toward students mathematics problem solving ability (FAB = 3.16, Ftabel = 3.94, Fhitung < Ftabel). We can be conclude that, The students who have high or low academic potential, the students mathematics problem solving ability who followed cooperatif learning model by using group investigation aided by open-ended problem.keyword : group investigation, open-ended problem, mathematics problem solving ability and academic potential.
Pengembangan Bahan Ajar Kalkulus 1 Berbantuan Geogebra Berdasarkan Teori Apos Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas Belajar Mahasiswa ., NI KETUT ERAWATI; ., PROF.DR. SARIYASA, M.Sc.,P.hD; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 4, No 1 (2015):
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mendapatkan bahan ajar kalkulus 1 berbantuan GeoGebra berdasarkan teori APOS yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar mahasiswa. Bahan ajar yang dikembangkan berupa LKM dan buku petunjuk dosen pada materi fungsi, limit dan turunan. Prosedur pengembangan yang dilaksanakan sesuai prosedur pengembangan Plomp yang meliputi lima tahapan, yaitu : (1) investigasi awal, (2) desain, (3) realisasi/konstruksi, (4) tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) implementasi. Penelitian ini hanya dilaksanakan sampai tahap keempat. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, dokumentasi, observasi dan angket. Bahan ajar dinyatakan valid berdasarkan uji validasi oleh dua orang validator dari UNDIKSHA Singaraja. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan yang terlihat dari respons mahasiswa dan dosen serta keterlaksanaan perangkat pembelajaran di kelas tergolong baik. Bahan ajar yang dikembangkan juga telah memenuhi kriteria keefektifan dimana telah terjadi peningkatan aktivitas serta prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar kalkulus 1 berdasarkan teori APOS berbantuan GeoGebra yang dikembangkan telah valid, praktis, dan efektif. Kata Kunci : Pengembangan bahan ajar, teori APOS, Geogebra, Prestasi belajar, Aktivitas belajar This research aims at developing a valid, practise, and an effective learning materials of calculus 1 with GeoGebra based on APOS theory to improve students’ achievement and learning activities. APOS theory was implemented by ACE (activities, class discussion, exercise) cycle. The learning materials established in this research were in the form of LKM and lecturers’ book focused on functions, limits and derivatives. The development procedure was conducted according to Plomp which consisted of five pashes, namely 1) preliminary investigation, (2) design, (3) realization/construction, (4) test, evaluation, revision, and (5) implementation. This research was implemented up until the fourth phase. The data were collected through administering the test, documentation, observation, and questionnaire. After conducting validation based on two validator evaluation, the learning materials were concluded in valid category . The result of field test showed the learning materials had filled a practical criteria. It can be seen from the students’s and lecturer’s response; also the learning materials can be applied in the class therefor it categorized as good criteria. In addition, the learning materials had also filled an effectiveness criteria which shows the increasing of the students’ achievement and learning activities. In accordance with those evaluation, it can be concluded that the learning materials of calculus 1 with Geogebra based on APOS theory has developed to be valid, practise, and effective. keyword : Development learning material, APOS Theory, Geogebra, learning achievement, learning activities
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Ditinjau Dari Apresiasi Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP N 4 Kuta Selatan ., PUTU YULI SUWASTINI; ., DR. I WAYAN SADRA, M.Ed.; ., PROF. DR. I NENGAH SUPARTA, M.Si.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Yuli Suwastini, Putu (2016), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Ditinjau Dari Apresiasi Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP N 4 Kuta Selatan. Tesis, Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Tesis ini sudah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing I: Dr. I Wayan Sadra, M.Ed. dan Pembimbing II: Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si. Kata kunci: model pembelajaran kontekstual, apresiasi matematika, pemahaman konsep matematika. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian faktorial 2x2. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan ANAVA 2 jalur dengan taraf signifikansi 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika siswa. 2) Ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran kontekstual dengan apresiasi matematika siswa terhadap pemahaman konsep matematika.. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 4 Kuta Selatan tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 449 orang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling dengan jumlah 148 orang. Data pemahaman konsep matematika diperoleh dengan tes pemahaman konsep matematika, sedangkan data apresiasi matematika diambil dengan menggunakan angket apresiasi matematika. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1) Terdapat pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini terlihat dari pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kontekstual lebih baik daripada pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. 2) Tidak terdapat interaksi model pembelajaran kontekstual dengan apresiasi matematika siswa terhadap pemahaman konsep matematika. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kontekstual, Apresiasi Matematika, Pemahaman Konsep Matematika. ABSTRACT Yuli Suwastini, Putu (2016), The Influence Of Contextual Teaching And Learning Design Toward Mathemathics Concept Understanding In Terms Of Mathemathics Appreciation in seventh grade of SMP N 4 Kuta Selatan. Thesis, The Mathemathics Education, PostGraduated Program, Ganesha University Of Education. This thesis has been approve and corrected by the Supervisor I : Dr. I Wayan Sadra, M.Ed. and the Supervisor II: Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si. Key Words : Contextual Teaching And Learning Model, Mathemathics Appreciation, Mathemathics Concept Understanding. This research was a quasi experimental research which used factorial 2x2 design. The data were analysis by two-way varians analysis with 5% level of significance. This study is aimed at knowing : 1) The influences of contextual teaching and learning model toward student’s mathemathics concept understanding. 2) Interaction between contextual teaching and learning model and student’s mathemathics appreciation levels toward student’s mathemathics concept understanding. The population of this reseach was all of seventh grade students of SMP N 4 Kuta Selatan in the academic year 2015/2016 which consisted of 449 students. The sample was taken using cluster sampling thecnique. The data of mathemathics concept understanding were collected by using test of mathemathics concept understanding, while the data of student’s mathemathics appreciation levels were taken by questionaire. Based on data analysis, the result of the research showed: 1) There was an influence of contextual teaching and learning model toward student’s understanding on mathemathics concept. It was showed that the student’s mathemathics concept understanding who joined contextual teaching and learning model was better than the one who joined conventional model. 2) There was no interaction between contextual teaching and learning model and student’s mathemathics appreciation levels toward student’s mathemathics concept understanding. keyword : Contextual Teaching And Learning Model, Mathemathics Appreciation, Mathemathics Concept Understanding.