Abstrak: Permasalahan utama dalam implementasi Program Adiwiyata di sekolah adalah terbatasnya kapasitas guru dalam mengintegrasikan praktik pertanian perkotaan (Urban farming) dan pengelolaan sampah organik ke dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan sekolah hijau melalui pelatihan urban farming dan edukasi lingkungan. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dan penyuluhan urban farming, pelatihan dan praktik langsung budidaya hortikultura pada polybag dan microgreen, serta pembuatan kompos dan eco-enzym untuk mendukung sekolah dalam program Adiwiyata. Sasaran Mitra kegiatan adalah 25 guru dari SDK 01 Salatiga dan SDK 04 Eben Haezer Salatiga dua sekolah mitra. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta kuesioner kepuasan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada berbagai indikator, antara lain keterampilan pembuatan microgreen (89,12%), keterampilan pembuatan eco-enzym (71,47%), serta pengetahuan model budidaya pertanian perkotaan di sekolah (70,59%). Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru rata-rata 58,60% dan menumbuhkan motivasi tinggi untuk menerapkan serta mengembangkan praktik ramah lingkungan di sekolah.Abstract: The main problem in implementing the Adiwiyata Program in schools is the limited capacity of teachers to integrate urban farming practices and organic waste management into their learning activities. This community service activity aimed to improve teachers' knowledge and skills in developing green schools through urban farming and environmental education. The methods used include socialization and counseling of urban farming, training, and direct practice in horticultural cultivation in polybags and microgreens, as well as compost and eco-enzyme production to support schools in the Adiwiyata program. The target of this program is to involve 25 teachers from partner schools.The activity partners were 25 teachers from SDK 01 Salatiga and SDK 04 Eben Haezer Salatiga. Evaluation was conducted through pre- and post-tests as well as participant satisfaction questionnaires. The results showed a significant increase in various indicators, including microgreen cultivation skills (89.12%), eco-enzyme production skills (71.47%), and knowledge of urban agricultural cultivation models in schools (70.59%). Overall, this activity succeeded in increasing teachers' knowledge and skills by an average of 58.60% and fostering high motivation to implement and develop environmentally friendly practices in schools.