MARCIANO, ROCI
IAIIG Cilacap

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Refleksi dan Evaluasi Stigma 5 Festival Monolog Nasional di Universitas Negeri Malang Marciano, Roci
JURNAL SATWIKA Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.026 KB) | DOI: 10.22219/js.v2i2.8000

Abstract

Monolog dalam seni teater dan drama penting untuk di pelajari saat ini, karena memberikan dampak positif bagi seorang aktor, baik itu di atas panggung, maupun pada kehidupan itu sendiri. Kecerdasan yang bisa dipelajari dalam belajar monolog tentu saja bukan hanya berani tampil sendirian di atas panggung dengan menyampaikan kisah. tetapi nilai yang paling berharga adalah ketika seorang manusia mampu menghapalkan hasil pemikiran seorang penulis naskah, merespon segala tatanan artistik dengan kecerdasan lahiriah dan batiniah sebagai perangkat keaktoran untuk disampaikan kepada penonton. Refleksi dan evaluasi perlombaan, perlu disampaikan demi kemajuan para pelaku monolog.
Pengembangan Teknik Peran Seorang Aktor Untuk Pementasan Monolog Melalui Sistem Stanislavski dalam Buku an Actor Prepares and Building a Character Marciano, Roci
JURNAL SATWIKA Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.712 KB) | DOI: 10.22219/js.v3i1.8683

Abstract

Tujuan penelitian Teknik Peran Seorang Aktor Untuk Pementasan Monolog Melalui Sistem Stanislavski An Actor Preapares And Building A Character ini dilakukan ialah, untuk mengembangkan model pembelajaran pada mata kuliah Totalitas Keaktoran yang ditempuh oleh mahasiswa semester lima. Pengembangan Teknik Peran Seorang Aktor Untuk Pementasan Monolog Melalui Metode Stanislavski An Actor Preapers And Building A Character penting untuk di pelajari saat ini. Karena penelitian memberikan dampak positif bagi seorang mahasiswa khususnya dan masyarakat luas pada umumnya yang mengambil minat keaktoran. Kecerdasan yang bisa dipelajari dalam belajar monolog tentu saja bukan hanya demi keberanian seorang aktor tampil sendirian di atas panggung dengan menyampaikan kisah atau cerita. Tetapi nilai yang paling berharga dari penemuan teknik peran ini adalah, seorang aktor bisa memulai pelatihannya dengan tersistem, teratur dan terprogram. Karena monolog juga memiliki dampak yang positif untuk dipelajari, seperti sebagai mahasiswa atau manusia mampu menghapalkan hasil pemikiran seorang penulis naskah, merespon segala tatanan artistik dengan kecerdasan lahiriah dan batiniah sebagai perangkat keaktoran untuk disampaikan kepada penonton. Oleh sebab itu teknik-teknik dalam pelatihan seorang aktor untuk mewujudkan pementasan monolog dan monodrama tentu saja dibutuhkan, sehingga penelitian ini akan berguna bagi mahasiswa STKW Surabaya khususnya, dan seluruh mahasiswa teater yang ingin pentas monolog pada umumnya.
AKTING SUPALI DALAM PEMENTASAN YANG BERJUDUL SUPALI GENDENG WEDOKAN MARCIANO, ROCI
Jurnal Warna Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : IAIIG Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.766 KB)

Abstract

Ludruk telah menjadi teater tradisi yang memiliki makna sebagai media pembelajaran yang baik di masyarakat, khususnya Jawa Timur. Hidupnya Ludruk juga tidak terlepas dari peran serta aktor yang menjadi icon, sehingga ludruk sebagai kesenian menjadi sangat dekat dengan penontonnya, seperti Supali yang bahkan tidak berjarak dengan masyarakat. Sosok Supali telah menjadi ikon dalam setiap pementasan yang diperankannya, sehingga disetiap kehadirannya dalam pementasan selalu dihadiri oleh penggemarnya yakni masyarakat khususnya Jawa Timur. Melalui penelitian ini pula dapat mengetahui struktur dan tekstur tentang lakon SGW dan bagaimanakah gaya akting Supali dalam berperan. Mengapa meneliti gaya akting Supali? Karena tema penelitian masih sesuai dalam mengikuti perkembangan gaya akting di Indonesia, ludruk Jawa Timur khususnya, dan juga melihat semakin hilangnya esensi gaya akting aktor-aktor Indonesia baik dalam film dan teater yang lebih terpengaruh dengan metode atau gaya akting aktor-aktor Barat. Penelitian gaya akting Supali dalam lakon Supali Gendeng Wedokan, diharapkan mampu menjadi pembanding sebagai pilihan untuk menjadi salah satu gaya acting untuk di aplikasikan di kancah perteateran Indonesia.