Tamura, Masaaki
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ECONOMICS OF BROWN COAL LIQUEFACTION PROCESS FOR BANKO COAL Tamura, Masaaki; Artanto, Yuli; Silalahi, Lambok H
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink) Vol 2, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.671 KB)

Abstract

Tulisan ini mengenai ringkasan analisis keekonomian pabrik komersial pinoirpencairan batubara Banko yang dibangun di Sumatera Selatan. Pabrik komersialtersebut diasumsikan mempunyai kapasitas of 6,000 t/d, 12,000t/d and 30,000t/dcoal (daf). Sejak batubara Banko ditemukan mahal jika diangkut jarak jauhkarena kadar airnya dan sifat pembakaran spontan, lokasi pabrik darusditempatan di mulut tambang Banko Selatan (Tanjung Agung). Proses gasifikasientrained HYCOAL menggunakan batubara Banko diadopsi untuk pemabngkithydrogen. Produk minyak diangkut dengan dikapalkanmelalui rute pemipaanganda Tanjung Agung/Plaju (approx. 202 km) dan Tanjung Agung/Tanjung Api-Api(sekitar. 265 km). Total batubara Banko yang dibutuhkan pabrik 12,000 t/haritermasuk untuk gasifikasi dan boiler 39,500 ton/hari. Harga batubara diset dalam3 kategori yaitu US$11, US$12, and USD$13 per ton. Biaya konstruksi untukpabrik komersial 6.000, 12.000 and 30.000 ton/hari adalah berturut-turutUS$1.429juta, US$2.521juta, and US$5.385juta (1US$=120yen= Rp.9,500). .Analisa ekonomi berdasarkan metode DCF terhadap pabrik komersial 12,000 tonper hari menghasilkan produk minyak setara minyak mentah senilaiUS$ 22.5/bbl (FOB Plaju) and US$ 22.6/bbl (FOB Tanjung Api-Api) pada tahun2011, saat pabrik mulai beroperasi.Keywords: batubara Banko, HYCOAL, pencairan batubara
ENVIRONMENTAL ASPECT ON THE IMPLEMENTION OF COAL LIQUEFACTION PROJECT IN INDONESIA Silalahi, Lambok Hilarius; Saleh, Muksin; Tamura, Masaaki
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink) Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.979 KB)

Abstract

Proyek pencairan batubara dinilai mempunyai kontribusi yang besar bagi suplai energydi masa mendatang khususnya untuk suplai bahan bakar otomotif domestic. Sebelumdilakukan implementasi pabrik skala DEMO perlu diinvestigasi dampak pabrikpencairan batubara khususnya kualitas limbah cair dan sifat racun dari limbahpadat.Tulisan ini menguraikan regulasi atau peraturan lingkungan dan standardambang batas cemaran terkait dengan prediksi limbaha yang dibebaskan dari pabrikdan teknik manajemen limbah.SIstem perlakuan atau penanganan limbah cair yangdipakai di pabrik pencairan batubara secara ringkar dibahas. Lebih jauh polusi lainnyaseperti odor/bau, partikel, ludge, kebisingan dan emsi gas juga didiskusikan.Keywords: pencairan batubara, pabrik pencairan batubara, kualitas limbah cair,standard lingkungan, polusi, odor, regulasi, sludge, kebisingan, emisi gas
ECONOMICS OF BCL PROCESS FOR BERAU AND MULIA COAL IN KALIMANTAN Silalahi, Lambok Hilarius; Tamura, Masaaki; Yanai, Shunichi
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink) Vol 4, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.679 KB)

Abstract

BPPT dan Kobe Steel telah berhasil melaksanakan studi kelayakan (1999-2001)pencairan batubara untuk memproduksi bahan bakar bersih dari batubara BAnkoSumatera Selatan. Pada tahun fiscal 2002 lokasi pabrik dan bahan umpan sudahdigantikan dengan lokasi tepi pantai. Tujuan utama studi untuk menginvestigasipengaruh lokasi pabrik terhadap keekonomian proyek, dan identifikasi kelayakanproyek pencairan batubara secara langsung sebagai pabrik komersal priponir diIndonesia. Tuisan ini membahas secara ringkas analisa keekonomian pabrik.Ditemukan kualitas batubara Mulia dan Berau mempunyai karakteristik pencairanyang superior, pabrik pencairan pionir seharusnya dibangun di tepi pantai.Terdapat reduksi yang signifikan dalam biaya konstruksi, shipping, dan biayatransportasi produk. Analisis financial berdasarkan metode DCFmerekomendasikan pabrik dengan kapasitas 12,000 ton per hari menghasilkanminyak batubara pada tahun 2011, pada tingkat harga US$ 23.3/bbl FOB BerauLati and US$ 26.1/bbl FOB Mulia Satui. Minyak batubara hasil pencairanbatubara Berau lebih murah dari Mulia karena batubara Berau kadar airnya lebihrendah dan struktur yield produk lebih baik. Pabrik pionir skala 3,000 ton per haridi Berau Lati mungkin layak jika diberikan insentif dapat menghasilkan hargayang lebih rendah, bunga pinjaman lebih rendah dan lainnya.Keywords: batubara berau, batubara mulia, pencairan batubara, kasus dekatpantai, sensitifitas, analisis keekonomian