novita, aryandini
BALAI ARKEOLOGI JAWA BARAT

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMUKIMAN ORANG MELAYU DI BANGKA Novita, Aryandini
Siddhayatra Vol 22, No 1 (2017): Jurnal Arkeologi Siddhayatra
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2573.379 KB) | DOI: 10.24832/siddhayatra.v22i1.61

Abstract

Sejarah lokal menyebutkan bahwa pemukiman Melayu yang tertua di Pulau Bangka terdapat di Kota Muntok, yaitu Kampung Tanjung. Dalam perkembangan selanjutnya pemukiman tersebut berkembang lagi ke arah timur yaitu Kampung Pekauman Dalam, Kampung Pemohon dan Kampung Petenun. Saat ini Kampung Pemohon dikenal sebagai Kampung Ulu dan Kampung Petenun dikenal sebagai Kampung Teluk Rubia; sedangkan Kampung Pekauman Dalam sudah tidak diketahui lagi. Persebaran etnis Melayu di Pulau Bangka erat hubungannya dengan sejarah pertambangan timah di pulau ini. Dengan didirikannya  pusat-pusat pengawasan penggalian timah yang dinamakan pangkal yang tersebar di sejumlah wilayah Bangka menyebabkan adanya pemukiman-pemukiman baru yang salah satunya didiami oleh kelompok etnis Melayu. Hingga saat ini selain di Muntok pemukiman Melayu juga masih ditemukan di Kota Pangkalpinang dan Sungailiat.
PEMANFAATAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT PENDUKUNG SITUS DI BELITUNG BAGIAN SELATAN Novita, Aryandini; Purnama, Dadang Hikmah
Siddhayatra Vol 24, No 1 (2019): JURNAL ARKEOLOGI SIDDHAYATRA
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1752.499 KB) | DOI: 10.24832/siddhayatra.v24i1.145

Abstract

Tulisan ini membahas tentang hubungan masyarakat pendukung situs dengan lingkungannya di wilayah Belitung bagian selatan berdasarkan hasil penelitian Balai Arkeologi Sumatera Selatan pada tahun 2018. Dalam upaya mencapai tujuan tulisan, penulis menggunakan pendekatan lanskap budaya maritim di mana pengetahuan sejarah dan etnografi diintegrasikan dengan tinggalan-tingalan arkeologi. Hasil penelitian menunjukkan interaksi masyarakat di lokasi penelitian dengan lingkungannya dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber daya yang berasal dari dua lingkungan yang berbeda, yaitu laut dan darat. Sumberdaya alam yang tersedia di lokasi penelitian utamanya dimanfaatkan untuk subsistensi dan kelebihan pasokan akan dijual yang hasil penjualan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat setempat.