Pendahuluan: Dimorfisme seksual adalah salah satu langkah awal dalam identifikasi untuk mayat dan tulang biasanya digunakan untuk penentuan jenis kelamin sering ditemukan sudah terfragmentasi terutama pada keadaan bencana seperti ledakan dan bencana massal lainnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tinggi dan lebar dinding sinus maksilaris antara laki-laki dan perempuan pada radiografi panoramik. Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif dimana akan diukur tinggi dan lebar dinding sinus maksilaris pada kelompok laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini meneliti 50 radiograf panoramik laki-laki dan perempuan usia 20-40 tahun. Hasil: Rata-rata tinggi dan lebar kanan dan kiri dinding sinus maksilaris pada laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Tinggi rata-rata dinding kiri dan kanan laki-laki (31,46 ± 3,09 mm dan 30,47 ± 3,18 mm) dan menunjukkan signifikan secara statistik lebih tinggi laki-laki dibanding dengan perempuan  sekitar 26,41 ± 4,41 mm untuk sisi kanan dan 26,06 ± 4,49 mm untuk sisi kiri. Lebar sinus rata-rata untuk laki-laki adalah 26,57 ± 3,23 mm dan 26,3 ± 2,87 mm untuk sisi kanan dan kiri masing-masing yang hanya menunjukkan lebar kiri dinding sinus maksilaris pada pria secara signifikan lebih besar dari wanita dengan 24,82 ± 3,17 mm untuk sisi kanan dan 24,64 ± 2.85 mm untuk sisi kiri. Simpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pada ketinggian dinding sinus maksilaris kanan dan kiri antara pria dan wanita yang diukur dengan menggunakan radiograf panoramik.Kata kunci: Sinus maksilaris, jenis kelamin, radiograf panoramik
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017