Seiring dengan meningkatnya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia, maka diikuti pula dengan meningkatnya teknologi konstruksi. Persediaan lahan yang sempit di perkotaan mendorong dibangunnya gedung-gedung bertingkat yang efektif, efesien, kuat secara teknis serta memperhatikan unsur ekonomis. Dalam merencanakan sebuah bangunan gedung bertingkat sangat diperlukan pengetahuan dalam perencanaan struktur, sehingga bangunan tidak mengalami kehancuran struktur yang dapat merobohkan bangunan tersebut. Perhitungan bangunan gedung dapat dilakukan dengan berbagai cara baik manual maupun memakai sistem komputerisasi. Untuk perhitungan secara manual dapat menggunakan cara seperti metode kani dan takabeya. Sedangakan untuk perhitungan secara komputerisasi dapat dilakukan dengan menggunakan program ETABS yang kesemuaanya itu tidak lepas dari peraturan-peraturan yang berlaku seperti : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03 – 2847 – 2002), Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Banguanan Gedung (SK SNI T – 15 – 1991 - 03), Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (SKBI – 1.3.53.1987), serta peraturan-peraturan lain yang sejenis. Dari hasil perhitungan struktur bangunan gedung berdasarkan metode dan peraturan-peraturan di atas, didapat hasil berupa gambar rencana struktur beton dilengkapi dengan detail-detail yang diperlukan. Ketelitian perhitungan, ketepatan dalam asumsi pembebanan merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan dalam perencanaan struktur bangunan.
Copyrights © 2015