Gagasan tentang keterampilan sosial sering diabaikan di sekolah dasar karena banyak guru berpikir bahwa prestasi belajar siswa lebih penting daripada pengembangan keterampilan. Artikel ini mencoba menjelaskan secara konseptual tentang keterampilan sosial dalam kaulinan huhuian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Enam guru sekolah dasar dari dua sekolah berbeda di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia dipilih sebagai peserta. Data dikumpulkan melalui wawancara semi struktur dan observasi, Analisis data dengan menggunakan pendekatan landasan Temuan penelitian ini membahas aktivitas dan keterampilan sosial dalam kaulinan huhuian yang terdiri dari memutuskan siapa yang menjadi ucing, membuat formasi seperti hui (ubi jalar), menyanyikan kakawihan (lagu), dan dialog antara ucing dan huiand. Keterampilan sosial yang dapat dikembangkan adalah kejujuran, kebersamaan dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Temuan ini juga dapat memberikan solusi untuk menghasilkan proses pembelajaran baik model, strategi, teknik, yang mengembangkan keterampilan sosial pada siswa.
 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019