Abstract: Conformity is a social process where children make adjustments to be accepted well in groups of peers and avoid being isolated. This study aims to analyze differences in conformity in terms of parent-child interpersonal communication. The approach used in this study was a quantitative descriptive approach. The population of this study were all high school students in Banda Aceh, totaling 2201 people. Sampling was done by using random sampling so that the number of samples is 95 students. The sample was given a parental communication questionnaire and peer conformity. Furthermore, in the analysis phase the samples were grouped into samples with good parent-child communication (71 students) and samples with poor parent communication (14 people). Based on this grouping the difference analysis was carried out using the Mann Whitney test. The results of the analysis were obtained by Asymp. Sig 0,000 0,005. This means that there is a significant difference between conformity of students who have good and poor parent-child interpersonal communication. Based on these results, the researcher recommends that BK teachers be able to provide appropriate counseling services so students can make normal adjustments accordingly.Keywords: parent-child, interpersonal communications, conformity Abstrak: Konformitas merupakan proses sosial dimana anak melakukan penyesuaian diri untuk dapat diterima dengan baik dalam kelompok teman sebaya dan terhindar dari kondisi terisolir. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis perbedaan konformitas ditinjau dari komunikasi interpersonal orangtua-anak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah menengah atas Kota Banda Aceh yang berjumlah 2201 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan random sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 95 siswa. Selanjutnya untuk mengelompokan sampel maka dilakukan pengkategorian, sampel dipisah menjadi sampel komunikasi baik (71 siswa) dan sampel komunikasi kurang baik (14 orang). Analisis data menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan uji Mann Whitney dengan hasil Asymp.Sig 0,000 0,005. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara konformitas dari siswa yang memiliki komunikasi interpersonal orangtua-anak yang baik dan kurang baik. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti merekomendasikan kepada guru BK untuk dapat memberikan layanan bimbingan konseling yang sesuai agar siswa dapat melakukan penyesuaian yang normal dengan sebagaimana mestinya.Kata kunci: komunikasi interpersonal, orang tua-anak, konformitas
Copyrights © 2019