Mural adalah seni urban yang memanfaatkan tembok dan dinding sebagai media. Selain sebagai seni murni, mural muncul sebagai pesan dari masyarakat urban melalui gaya bahasa visual yang mereka sajikan. Di sisi lain, bahwa kemunculan mural dalam suatu lokasi memberikan sebuah pesan tersendiri, baik dari segi lingkungan di sekitar lokasi atau sasaran publik atas lokasi tersebut. Jembatan Pasupati di Bandung telah lama menjadi arena bagi seniman mengekspresikan gagasan mereka dengan mural. Lalu, bagaimana mitologi yang dibentuk dalam seni mural di bawah Jembatan Pasupati? Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif yang dikerucutkan lagi dengan menggunakan metode semiologi dari Roland Barther sebagai pasangan pengkajian teori mitologi, serta dengan didukung strategi abduktif untuk memperkuat kompleksitas kajian penelitian. Estetika dan makna yang dibalik lukisan adalah sebuah pertarungan bagi “pembaca” bukan seniman itu sendiri meski muralis selalu menyelaraskan antara estetika dan makna. Dinding di tiang-tiang Jembatan Pasupati adalah sebuah lingkungan yang dipilih dan disasar Pemerintah Kota Bandung untuk menjadi media.
Copyrights © 2018