Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Model Desain Kemasan Untuk Pelaku Usaha Kerupuk Mie Karadenan Bogor di Era New Normal Purnengsih, Iis; Pratama, Dendi; Amzy, Nurulfatmi; Pramudita, Pandu
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 1 (2021): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v5i1.4595

Abstract

Seiring era adaptasi kebiasaan baru (new normal) akibat pandemi Covid-19. pelaku industri kecil menengah (IKM) selain mengedepankan fungsi pada umumnya juga harus dapat memperhatikan desain produknya agar dapat mendukung penerapan protokol kesehatan. Sebab, dengan desain yang menarik, daya saing dan nilai jual produk diyakini akan meningkat karena itu desain produk IKM mulai dituntut untuk bisa mendukung implementasi protokol kesehatan. Tujuan artikel ini adalah merancang model desain kemasan untuk para IKM kerupuk mie Karadenan Bogor di era new normal. metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian berbasis praktik (Practice Based Research) dalam upaya mencari informasi, menganalisa data dan memecahkan permasalahan. Dengan komposisi elemen grafis, tipografi, ilustrasi yang epiks sehingga menghasilkan model desain kemasan kerupuk mie yang menarik dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Jagad Ageng and Jagad Alit In Traditional Kayons Pandu Pramudita; Sarwanto Sarwanto; Soetarno Soetarno; Dendi Pratama
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.499 KB) | DOI: 10.33153/dewaruci.v14i2.2850

Abstract

Kayon is a shadow puppet character who symbolizes the world. In the Java world, there are two types of world concepts, namely the jagad ageng and the jagad alit. This study aims to examine the concepts of jagad ageng and jagad alit which are symbolized by the traditional kayons in purwa shadow puppets. The focus of this research study is to reveal the existence of Kayon Blumbangan and Kayon Gapuran as traditional kayons that have world essence, namely the jagad ageng and the jagad alit. Therefore, this study aims to reveal the existence and essence of Kayon Blumbangan and Kayon Gapuran as traditional kayons that store the concepts of jagad ageng and jagad alit. The method used in this research is iconography. Form theory which is divided into fields and ornament will become the main scalpel in analyzing the existence of Kayon Blumbangan and Kayon Gapuran. This research results that Kayon Blumbangan and Kayon Gapuran have the same shape structure with different widths of fields. The ornamental elements that form the kayon of the two traditional kayon are basically the same, namely forming four elements, including fire, water, wind, and earth. The four elements are the elements that make up the jagad ageng and the jagad alit. So, Kayon Blumbangan and Kayon Gapuran have a symbol of cosmological concepts regarding the concepts of jagad ageng and jagad alit.
Introducing “Kembang Matahari” Noodle Crackers as Regional Specialty Products to the Global Market through Packaging Design Dendi Pratama; iis Purnengsih; Nurulfatmi Amzy; Pandu Pramudita
JURNAL PengaMAS Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/.v4i2.2300

Abstract

The regional specialty products based on local identity is a government program that is intended to introduce products unique to the region to be sold to the market. Regional specialty products have a potent value because they can incorporate local identities that can penetrate global markets. Noodle Crackers is one of the specialty products originated in the region of Bogor, specifically in the Karadenan village. The conventional marketing, meaning that it is only distributed to Greater Jakarta areas, makes Noodle Crackers only to be produced during the fasting month of Ramadhan. Aside of that, the production decreases annually due to the lack of interest in the market outside of the fasting month. This resulted in the sale of Bogor Noodle Crackers to tank and affecting the production capacity, decreasing the revenue further every year even though the export market is a potential market for this Noodle Crackers. This paper discusses the effort in introducing the Noodle Crackers, specifically the “Kembang Matahari” brand, in order to bring the global market’s attention using a qualitative approach. The effort includes the logo and packaging design for Noodle Crackers as a part of its distinct visual identity within the global market. The results shown in this paper are the logo and the packaging meticulously designed for Noodle Crackers to prepare this regional specialty product in entering the export market, becoming one of the reliable international businesses in the Karadenan Village, Bogor. 
Model Desain Kemasan Untuk Pelaku Usaha Kerupuk Mie Karadenan Bogor di Era New Normal Iis Purnengsih; Dendi Pratama; Nurulfatmi Amzy; Pandu Pramudita
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v5i1.4595

Abstract

Seiring era adaptasi kebiasaan baru (new normal) akibat pandemi Covid-19. pelaku industri kecil menengah (IKM) selain mengedepankan fungsi pada umumnya juga harus dapat memperhatikan desain produknya agar dapat mendukung penerapan protokol kesehatan. Sebab, dengan desain yang menarik, daya saing dan nilai jual produk diyakini akan meningkat karena itu desain produk IKM mulai dituntut untuk bisa mendukung implementasi protokol kesehatan. Tujuan artikel ini adalah merancang model desain kemasan untuk para IKM kerupuk mie Karadenan Bogor di era new normal. metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian berbasis praktik (Practice Based Research) dalam upaya mencari informasi, menganalisa data dan memecahkan permasalahan. Dengan komposisi elemen grafis, tipografi, ilustrasi yang epiks sehingga menghasilkan model desain kemasan kerupuk mie yang menarik dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Konstruksi Sosial Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Dalam Kehidupan Sehari-Hari Herliyana Rosalinda; Pandu Pramudita; Enny Nurcahyawati
Human Narratives Vol 1, No 1 (2019): Human Narratives
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.592 KB) | DOI: 10.30998/hn.v1i1.14

Abstract

Betawi, kebudayaan masyarakat asli di wilayah Jakarta, lahir melalui proses historis dan sosiokultural yang panjang. Dalam proses perkembangannya, kebudayaan Betawi terus-menerus mengalami perjumpaan dengan budaya-budaya lain yang berdatangan ke wilayah Jakarta. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dapat dibaca sebagai sebuah penanda bahwa budaya Betawi telah menjadi suatu budaya yang mulai ‘dimuseumkan’ demi menjaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi sosial di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yang memungkinkan peneliti menggali lebih dalam dengan masuk sebagai pengamat sekaligus partisipan dalam kehidupan sosial di wilayah tersebut. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah wujud kehidupan sehari-hari yang dibentuk secara dialektis oleh komunitas Betawi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan masyarakat Srengseng Sawah.
Perancangan Buku Ilustrasi Edible Flower Berjudul Helai-Helai Cantik Bella Nur Bayyinah; Santi Sidhartani; Pandu Pramudita
Cipta Vol 1, No 1 (2022): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.139 KB) | DOI: 10.30998/cpt.v1i1.1165

Abstract

Edible flower merupakan salah satu pengklasifikasian bunga yang dapat dikonsumsi. Kecenderungan pengonsumsian edible flower biasanya digunakan untuk bahan pendukung menu utama atau menjadi salah satu menu pembuka (appetizer) dan penutup (dessert). Pada dasarnya edible flower saat ini sudah mulai banyak yang dijual,  namun informasi yang menyertainya masih belum tersebar luas. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini yaitu menggunakan metode kualitatif. Dalam perancangan ini fokus yang dirancang termasuk dalam ilustrasi botani. Ilustrasi botani merupakan sebuah penggambaran dari tumbuhan yang biasanya digunakan dalam membuat sebuah laporan sains khususnya taksonomi tumbuhan.
The kayon ideal shape: mathematical aesthetic on the kayon figures Pandu Pramudita; Sarwanto Sarwanto; Soetarno Soetarno; Dendi Pratama
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/dewaruci.v17i2.4477

Abstract

The kayon figure is a traditional artefact in the shadow puppet form, which has features in its shape, so this figure is often utilized as the basis for a branding design to give an Indonesian identity. However, the kayon shape does not have enough explanation to be recognized as a geometric shape. This makes some people have an ethnocentric stigma against this figure utilizes. This research aims to explain the kayon shape using mathematical aesthetics to obtain objective results. The golden ratio with experimental methods is the theory to analyze the kayon shape. The structure and size data of kayon shapes were obtained from observing 25 kayon figure artefacts of Surakarta-style shadow puppets. The main structure of the kayon figure consists of the pucukan (the top part), the genukan-lengkeh (the middle part), and the palemahan (the bottom part). The kayon shape size ratio guide is obtained from the phi value in the golden ratio number pair with the formula φ1<n=φ2. The engineering drawing of kayon shape is carried out in three steps, consisting of the base grid system, the base layout kayon, and the kayon shape outline. This study concludes that the kayon ideal form is created from a 13:7 ratio. The contribution of this research is useful to be the basis for determining the aesthetics of kayon figures (wanda kayon), as a guide for the creation of kayon figures, and as an academic appreciation that the kayon shape is a geometric shape originating from Indonesia
The Landscape Perception as Pasemon Artistic in Wayang Kayon Figure Pandu Pramudita; Sarwanto Sarwanto; Soetarno Soetarno; Dendi Pratama
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 38 No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v38i2.2096

Abstract

Wayang Kayon filling is often understood as an ornament that is interpreted separately. The fillings are composed in such a way that they interact. The interaction between Wayang Kayon fillings forms landscape perception. This study aims to explain landscape perception in Wayang Kayon figures. The theory used to explain the landscapes depicted on Wayang Kayon figures is the perception theory. This research uses qualitative methods with an interpretive-iconographic approach. The Wayang Kayon filling is three composed layers of the structure, including pucukan, genukan, and lengkeh. The filling found on the pucukan Wayang Kayon is a tree of life form that is the landscape perception as mountain and forest. The filling of the genukan and lengkeh on the Wayang Kayon Blumbangan figure shows the ponds, animals, plants, and/or mythological creatures formation that are the landscape perception as an ecosystem around a water source. The filling of the genukan and lengkeh on the Wayang Kayon Gapuran figure shows the gate formation that is the landscape perception as a landscape of sacred buildings. Wayang Kayon filling is depicted through pasemon artistic concept so that it is understood as native art. This research is expected to be a guide for shadow puppet spectators to understand the Wayang Kayon figures filling and for shadow puppet artists to pay attention to the Wayang Kayon filling results creations so that the interaction between fillings still perceives the landscape.
Pelatihan Video Editing untuk Guru dan Peserta Didik di SMA Negeri 20 Jakarta Taufiq Akbar; Pandu Pramudita
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 6, No 4 (2023): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v6i4.18954

Abstract

Kegiata program kemitraan masyarakat dalam bentuk pelatihan video editing ini ditujukan kepada guru dan peserta didik SMA Negeri 20 Jakarta untuk meningkatkan keterampilan pengolahan video yang layak untuk publish. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah baik guru dan peserta didik belum memahami dasar-dasar videografi dan penggunaan aplikasi video editing. Oleh sebab itu, tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat mengadakan pelatihan dengan membagi kegiatan ke dalam dua sesi, yaitu sesi materi dan praktik. Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, didukung dengan tenaga praktisi untuk membantu ketika sesi praktik. Materi yang disajikan oleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat didasarkan atas analisis kebutuhan dari guru dan peserta didik SMA Negeri 20 Jakarta yang menjadi peserta utama kegiatan ini. Sebagai mitra, pihak SMA Negeri 20 Jakarta menyediakan sarana dan prasarana berupa ruang laboratorium komputer sebagai tempat pelatihan, komputer, dan perlengkapan presentasi. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 27 peserta yang terdiri dari 7 guru dan 20 peserta didik. Video yang dihasilkan dari kegiatan ini sebanyak 17 video, yaitu 13 video dihasilkan oleh peserta didik dan 4 video dihasilkan oleh guru. Adapun 10 peserta yang tidak berhasil menyelesaikan video sampai akhir kegiatan dikarenakan kendala teknis, yaitu perbedaan spesifikasi perangkat yang mengakibatkan lambatnya dalam proses editing.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL KERUPUK MIE “KEMBANG MATAHARI” KARADENAN KABUPATEN BOGOR Pandu Pramudita; Iis Purnengsih; Nurulfatmi Amzy; Dendi Pratama
E-Prosiding Seminar Nasional Manajemen dan Akuntansi STIE Semarang (SNMAS) Vol 2 No 1 (2021): Seminar Nasional Pertumbuhan Ekonomi 2021 - Ekonomi Kreatif dan UMKM
Publisher : STIE Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia sangatlah penting. Untuk menjamin Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh dengan baik, maka perlu adanya usaha pengembangan (UMKM) yang dilakukan oleh setiap pelaku UMKM. Salah satu strategi yang bisa digunakan ialah strategi pemasaran. Kerupuk Mie “Kembang Matahari” merupakan salah satu UKM yang berdiri semenjak tahun 1977. Untuk mengembangkan usahanya, diperlukan suatu strategi pengembangan usahanya dengan tepat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research). Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisisnya, penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT yaitu metode analisis data yang menunjukkan pengembangan usaha dapat ditentukan oleh kombinasi faktor eksternal dan internal yakni faktor kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Kerupuk Mie “Kembang Matahari” dalam mengembangkan usaha agar dapat meningkatkan usahanya dan kendala apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan upaya tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat di sampaikan bahwa strategi pengembangan yang dilakukan oleh pengusaha Kerupuk Mie “Kembang Matahari” Karadenan yaitu meningkatkan pasar yang lebih luas, menjaga kualitas produk, memberikan pelatihan kepada pekerja, meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan menetapkan harga. Sedangkan hasil analisis SWOT yang penulis teliti dari berbagai kendala maka pada penelitian ini akan meminimalisir dari masalah yang ada yaitu dengan menggunakan Strategi SO, Strategi ST, Strategi WO, Strategi WT. Dari strategi itu maka peneliti berharap akan bisa membantu dalam mengembangkan usahanya pada pengusaha Kerupuk Mie Karadenan Kabupaten Bogor. Abstract The role of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in the economic growth of the Indonesian people is very important. To ensure that Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) grow well, it is necessary to have development efforts (MSMEs) carried out by every MSME actor. One strategy that can be used is a marketing strategy. Kerupuk Mie “Kembang Matahari” is one of the SMEs that was founded in 1977. To develop its business, a proper business development strategy is needed. This research is a type of field research (field research). In collecting data the author uses the method of observation, interviews, and documentation. Meanwhile, in the analysis, this study uses the SWOT analysis method, which is a data analysis method that shows business development can be determined by a combination of external and internal factors, namely strengths, weaknesses, opportunities and threats. This research was conducted to determine the "Kembang Matahari" Mie Crackers in developing their business in order to increase their business and what obstacles were faced in carrying out these efforts. Based on the results of the research conducted by the author, it can be said that the development strategy carried out by the Karadenan "Kembang Matahari" Karadenan Mie Cracker entrepreneur is to increase the wider market, maintain product quality, provide training to workers, improve the quality of customer service and set prices. While the results of the SWOT analysis that the author examined from various obstacles, this study will minimize the existing problems by using the SO Strategy, ST Strategy, WO Strategy, WT Strategy. From that strategy, the researcher hopes that it will be able to help in developing his business at the Karadenan Noodle Cracker entrepreneur, Bogor Regency.