Pembelajaran bahasa Arab selalu dilingkupi oleh lingkungan dimana wujud proses yang berlangsung. Untuk itu, sebuah keperluan untuk meneliti bagaimana kondisi pembelajaran di madrasah minoritas muslim. Dengan demikian, penelitian ini secara khusus mengidentifikasi praktik tradisional dan modern di madrasah Papua Barat. Penelitian dilaksanakan di madrasah Sorong Raya yang meliputi Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, dan Kabupaten Raja Ampat. Keempat wilayah tersebut menjadi cakupan wilayah penelitian yang dilaksanakan selama enam bulan, mulai Maret sampai Agustus 2016. Wawancara dan pengamatan dilaksanakan untuk mengumpulkan data. Makalah ini menunjukkan bahwa madrasah di minoritas muslim melakukan sinkronisasi antara metode tradisional dengan modern. Keduanya disinergikan tergantung kepada capaian pembelajaran yang hendak diwujudkan. Sementara itu, teknik seperti sorogan dan badongan juga dilaksanakan untuk melengkapi keterampilan berbahasa Arab santri. Akhirnya, makalah ini juga mendiskusikan tiga hal yang berkaitan dengan kemampuan pengelola pesantren untuk mengintegrasikan pembelajaran bahasa Arab dengan dinamika lingkungan. Kata Kunci: Metode, Madrasah, Tradisional, Modern, Pesantren.
Copyrights © 2016