Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan berpikir kritis matematik siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kendari yang terdiri dari 5 kelas dan dipilih sampel sebanyak 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel penelitian berjumlah 54 siswa. Tehnik pengumpulan datadilakukan dengan pemberian instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes kemampuan berpikir kritis matematik berbentuk tes uraian. Dari hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan : (1) Kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) tergolong rendah dengan nilai rata – rata preetest sebesar 38,37. (2) Kemampuan berpikir kritis matematik siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tergolong tinggi dengan rata – rata posttest 63,71. (3) Kemampuan berpikir kritis matematik siswa lebih baik secara signifikan, setelah diajar denganmenggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan rata – rata peningkatan sebesar 0,61 dengan klasifikasi sedang. Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah; berpikir kritis; purposive sampling
Copyrights © 2015