Daeng merupakan gelar kebangsawanan suku Makassar, tetapi acap ditujukan sebagai panggilan bagi para pelaku ekonomi menengah ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kompleksitas penggunaan sapaan daeng di Kota Makassar dan (2) mendeskripsikan kata sapaan daeng yang banyak ditujukan kepada masyarakat pelaku ekonomi menengah ke bawah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan penggunaan gelar daeng pada masa lampau dan masa sekarang dalam realitas sosial masyarakat Makassar disebabkan oleh tiga faktor yaitu (a) fleksibilitas dalam sejarah penggunaan gelar daeng yang menyebabkan luasnya makna daeng, (b) sistem kebudayaan suku Makassar yang lemah dalam memberikan batasan-batasan penggunaan gelar daeng dalam kehidupan sosial masyarakat, (c) tidak ada sebutan atau panggilan yang tepat untuk ditujukan kepada para pelaku ekonomi menengah ke bawah seperti pengayuh becak, tukang sayur keliling, dan penarik bentor yang sarat dengan nilai-nilai kesopanan dan tata krama berkomunikasi.
Copyrights © 2015