<![CDATA[Penelitian ini bertujuan mengetahui proses negosiasi makna dan meneliti kesadaran bahasa siswa selama proses negosiasi makna dengan menekankan pada perbedaan tingkat kecakapan siswa. Subjek penelitian adalah enam siswa SMA. Penelitian ini adalah sebuah studi kasus. Temuan menunjukan bahwa siswa menggunakan berbagai cara untuk mengekspresikan setengah atau seluruh kurangnya pemahaman mereka dan respon dari sinyal yang diberikan lawan bicara. Selanjutnya, siswa membuat banyak kesalahan dalam proses interaksi yang mengindikasikan siswa dengan kecapakan yang berbeda memiliki kesadaran yang rendah (39,5%) terhadap kesalahan lawan bicara. Sisanya, (60,5%) menindikasikan siswa tidak sadar kesalahan lawan bicara yang tidak diperbaiki. Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa negosiasi makna dapat membantu siswa untuk mendapat input yang komprehensif jika siswa memiliki kesadaran rendah terhadap bahasa yang dipelajari.The research aimed to find out the process of negotiation of meaning and investigate students’ awareness during negotiation of meaning process by emphasizing students’ language awareness with different level of proficiency. The subjects were six senior high school students.This research was a case study. The findings showed that the students used various ways to express their partial or total lack understanding and react to the interlocutor’s signal. Furthermore, the students made many mistakes on the process of interaction which indicated the students with different level of proficiency had a low awareness (39.5%) to interlocutor mistakes. The rest, (60.5%) indicated the students’ unawareness because all mistakes made by interlocutor were not corrected. Therefore, there was no guarantee that interaction focused on negotiation of meaning could help students to obtain comprehensible input if the participants had a low awareness to language learnt. Keywords: Language awareness, negotiation of meaning, proficiency. ]]>
Copyrights © 2019
