Untuk menjaga kelangsungan pasokan energi listrik wilayah provinsi Kaltim dari kota Balikpapan sampai Bontang maka diperlukanlah sebuah sistem yang lebih efektif dan otomatis yang bisa mengurangi mobilitas manusia secara manual dan konvensional. Sistem yang dibutuhkan ialah kontrol dengan gerakan cepat, dengan jarak yang jauh bisa diawasi dan dikendalikan dengan segera. Sistem otomasi yang digunakan oleh PLN sekarang adalah sistem Supervisory Control And Data Acquisition. SCADA Berfokus pada pengumpulan data, mengolah dan mendistribusikan informasi kepada personil, grup atau ke beberapa komputer secara cepat dan akurat. Pada tahun 2018 ini muncul masalah Server Scada down/mati 2x di karenakan mcb inverter trip / lepas karena beberapa faktor gangguan yang mengakibatkan supply daya untuk server mati berdampak terputusnya SCADA telemetering, telekontrol, teleproteksi serta internet pelaporan beban setiap jam pada sistem pengaturan beban kelistrikan PT PLN (Persero) AP2B Kaltim dan battery server hanya mampu bertahan 3 – 4 jam setelah inverter mati ,Pada tugas akhir ini telah dirancang alat yang bisa memonitoring keadaan box inverter yaitu frekuensi dan status mcb berbasis mikrokontroller dengan akses internet yang terintegerasi Blynk sebagai server database agar saat terjadi kendala bisa cepat diketahui dan diatasi. Sistem alat terdiri dari auxelery relay ,mikrokontroller esp32 dan Blynk sebagai server data base serta aplikasi optocoupler 817 sebagai pembaca nilai frekuensi. Pembacaan frekuensi dan status cb akan dikirimkan ke web server blynk oleh mikrokontroller esp32 yang sudah terhubung wifi mulai nilai rating frekuensi 0-50 Hz secara real time ,jika terjadi gangguan pada inverter maka notifikasi akan dikirimkan ke email yang sudah terdaftar.
Copyrights © 2019