Jurnal Kedokteran
Vol 6 No 3 (2017)

Korelasi antara Usia dengan Ekspresi Epstein-Barr Virus pada Kanker Nasofaring Tipe Undifferentiated Carcinoma

Pratama, Aditya Agung (Unknown)
Yudhanto, Didit (Unknown)
Kadriyan, Hamsu (Unknown)
Djannah, Fathul (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Sep 2017

Abstract

Latar belakang: Karsinoma nasofaring merupakan keganasan sel skuamosa epitel nasofaring yang paling sering terjadi di daerah fossa rosenmuller yang selanjutnya dapat meluas ke struktur anatomi di sekitarnya. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker nasofaring antara lain adalah genetik, infeksi Ebstein-Barr virus dan lingkungan. Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan untuk mendeteksi Ebstein-Barr virus pada kanker nasofaring terutama LMP1. Kanker nasofaring paling banyak terjadi pada usia 40-49 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara usia dengan ekspresi Epstein-Barr virus pada pasien Kanker Nasofaring. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Sampel penelitian ini adalah pasien kanker nasofaring yang berada di Rumah Sakit Umum Nusa Tenggara Barat, yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Pada sampel penelitian ini dilakukan pemeriksaan ekspresiEpstein-Barr viruspada blok paraffin pasien kanker nasofaring menggunakan pemeriksaan imunohistokimia.Data dianalisis dengan uji korelasi koefisien kontingensi. Hasil: Sampel pada penelitian ini berjumlah 44 sampel dengan rentang usia 22-70 tahun. Jumlah sampel terbanyak pada rentang usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 13 orang. Jumlah sampel pasien yang berusia ≤45 tahun sebanyak 27 orang (61,36%) dan yang berusia >45 tahun sebanyak 17 orang (38,64%) dengan rata-rata usia 43,29 tahun. Berdasarkan hasil pemeriksaan imunohistokimia, dari 44 sampel yang diteliti, 15 orang (34,09%) mengekspresikan LMP1 positif sedangkan yang negatif sebanyak29 orang (65,90%). Sampel pasien yang berusia ≤45 tahun yang mengekspresikan LMP 1 positif sebanyak 9 orang (33,33%) dan negatif 18 orang (66,66%). Sampel pasien yang berusia >45 tahun yang mengekspresikan LMP 1 positif sebanyak 6 orang (35,29%) dan negatif 11 orang (64,70%). Hasil uji korelasi koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah (r = 0,020) antara usia dengan ekspresi Epstein-Barr virus pada pasien Kanker Nasofaring dan tidak bermakna secara signifikan (p = 0,894). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistik pada hasil pemeriksaan ekspresi EBV pada sediaan blok parafin pasien kanker nasofaring dengan usia pasien kanker nasofaring.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jk

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology

Description

The Unram Medical Journal managed by the Medical Faculty of Mataram University is a scientific journal to publish the results of the latest research in the field of medical and health related. This journal promote medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community research to ...