Latar Belakang: Pola hidup masyarakat saat ini cenderung untuk tidak banyak melakukan aktivitas fisik atau sedenter, yang dapat berdampak pada kesehatan dan menjadi salah satu faktor risiko munculnya penyakit degeneratif, seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan sindrom metabolik. Individu sedenter memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi dan HDL yang rendah dibandingkan dengan yang teratur melakukan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai aktivitas fisik dengan kadar trigliserida dan kolesterol HDL.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Subjek penelitian adalah Pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, yang bejumlah 31 orang yang ditetapkan dengan menggunakan metode consecutive sampling. Subjek penelitian mengisi kuesioner International Physical Activity Questionnaire-Short form (IPAQ-S) untuk menghitung nilai aktivitas fisik, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar trigliserida dan kolesterol HDL. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Pearson.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai aktivitas fisik subjek termasuk dalam kategori tinggi (rerata ± SD = 3222,65 ± 3611,23), kadar trigliserida dalam batas normal (rerata ± SD = 116,71 ± 55,73), dan kadar kolesterol HDL berada pada rerata batas bawah (rerata ± SD = 36,13 ± 10,9). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara nilai aktivitas fisik dengan kadar trigliserida (p=0,699; r = -0,072) dan antara aktivitas fisik dengan kadarkolesterol HDL pada pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (p=0,522; r = 0,119).Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara nilai aktivitas fisik dengan kadar trigliserida dan kolesterol HDL.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017