Latar Belakang: Karsinoma nasofaring adalah karsinoma pada mukosa nasofaring dan paling banyak terjadi pada usia 40-49 tahun. Kegagalan apoptosis merupakan mekanisme dasar terjadinya karsinoma tersebut. Salah satu faktor yang berkaitan dengan abnormalitas apoptosis yang terjadi pada karsinoma nasofaring adalah Bcl-2 Tujuan: Mengetahui korelasi antara usia dengan ekspresi Bcl-2 pada pasien Karsinoma Nasofaring WHO tipe III Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan design cross sectional. Penelitian ini menggunakan data rekam medik pasien karsinoma nasofaring WHO tipe III dari Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dan hasil pemeriksaan laboratorium yang mendeteksi ekspresi Bcl-2 pada blok paraffin pasien tersebut. Usia pasien dikategorikan menjadi <45 tahun dan ≥45 tahun. Pemeriksaan imunohistokimia pada penelitian ini mengelompokkan hasil ekspresi Bcl-2 menjadi 4 kategori (ekspresi Bcl-2 negatif, positif 1, positif 2, dan positif 3). Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji korelasi lambda. Hasil: Pasien karsinoma nasofaring WHO tipe III di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB yang berusia <45 tahun 26 pasien dan yang berusia ≥45 tahun 18 pasien. Hasil pemeriksaan imunohistokimia, dari 44 sampel yang diteliti, 15 orang mengekspresikan Bcl-2 negatif, 13 orang mengekspresikan Bcl-2 positif 1, 1 orang mengekspresikan Bcl-2 positif 2, dan 15 orang mengekspresikan Bcl-2 positif 3. Hasil uji korelasi lambda menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara usia dengan ekspresi Bcl-2 pada pasien karsinoma nasofaring WHO tipe III (p = 0,562). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara usia dengan ekspresi Bcl-2 pada pasien Karsinoma Nasofaring WHO tipe III di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017