Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KORELASI ANTARA USIA DENGAN EKSPRESI BCL-2 PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING WHO TIPE III Putra, Putu Arthana; Kadriyan, Hamsu; Aryani, Gusti Ayu Trisna; Djannah, Fathul
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Karsinoma nasofaring adalah karsinoma pada mukosa nasofaring dan paling banyak terjadi pada usia 40-49 tahun. Kegagalan apoptosis merupakan mekanisme dasar terjadinya karsinoma tersebut. Salah satu faktor yang berkaitan dengan abnormalitas apoptosis yang terjadi pada karsinoma nasofaring adalah Bcl-2 Tujuan: Mengetahui korelasi antara usia dengan ekspresi Bcl-2 pada pasien Karsinoma Nasofaring WHO tipe III Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan design cross sectional. Penelitian ini menggunakan data rekam medik pasien karsinoma nasofaring WHO tipe III dari Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dan hasil pemeriksaan laboratorium yang mendeteksi ekspresi Bcl-2 pada blok paraffin pasien tersebut. Usia pasien dikategorikan menjadi <45 tahun dan ≥45 tahun. Pemeriksaan imunohistokimia pada penelitian ini mengelompokkan hasil ekspresi Bcl-2 menjadi 4 kategori (ekspresi Bcl-2 negatif, positif 1, positif 2, dan positif 3). Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji korelasi lambda. Hasil: Pasien karsinoma nasofaring WHO tipe III di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB yang berusia <45 tahun 26 pasien dan yang berusia ≥45 tahun 18 pasien. Hasil pemeriksaan imunohistokimia, dari 44 sampel yang diteliti, 15 orang mengekspresikan Bcl-2 negatif, 13 orang mengekspresikan Bcl-2 positif 1, 1 orang mengekspresikan Bcl-2 positif 2, dan 15 orang mengekspresikan Bcl-2 positif 3. Hasil uji korelasi lambda menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara usia dengan ekspresi Bcl-2 pada pasien karsinoma nasofaring WHO tipe III (p = 0,562). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara usia dengan ekspresi Bcl-2 pada pasien Karsinoma Nasofaring WHO tipe III di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB
Abstrak: Karakteristik pasien yang menjalani pemeriksaan Otoacoustic Emission (OAE) dan Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) di RSUD Provinsi NTB Yuliyani, Eka Arie; Aryani, Gusti Ayu Trisna; Haq, Abiyyu Didar; Ilawanda, Zanetha Mauly; Sanggita, Vira Eka Trie
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i6.14760

Abstract

Salah satu penyebab dari gangguan bicara dan bahasa pada anak adalah gangguan pendengaran, sehingga dapat berdampak pada masalah sosial, emosional, perilaku, dan kognitif di masa dewasa. Penyebab gangguan pendengaran yaitu genetik herediter yang bersifat kongenital atau didapat saat kehamilan, perinatal, ataupun postnatal. Tujuan Penelitian adalah untuk mengidentifikasi karakteristik pasien yang menjalani OAE DAN BERA di RSUD Provinsi NTB periode Juli-September 2023. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling yang berjumlah 153 orang. Analisis data ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien pada kelompok OAE (133 orang) lebih banyak berjenis kelamin laki-laki ( 55%), usia maksimum 40 th dan minimum 6 hari dengan kecenderungan hasil refer secara bilateral serta tidak ada perbedaan secara signifikan persentase pasien yang mendapatkan hasil pass dan refer. Kelompok BERA (20 orang)  didapatkan lebih banyak jenis kelamin Perempuan (55%), usia maksimum 2 tahun dan minimum 3 bulan dengan hasil abnormal cenderung lebih sering terjadi secara bilateral dengan frekuensi dan ambang batas yang sama (47,8%).