Suatu penulisan dan informasi tari sering terbentur pada kesulitanÂÂkesulitan tertentu sehingga tak sampai kepada khalayak luas. Tentunya hal itu sebenarnya tak perlu terjadi seandainya resensi dan kritik tari hidup subur seiring dengan perkembangan pemikiran seni yang mampu membuka wawasan baru, serta seimbang dengan lahirnya karyaÂÂkarya tari baru. Unutk itu sudah waktunya kritik menjadi suatu kebutuhan yang urgen guna meningkatkan apresiasi dan kepuasan penciptaan karya tari. Barangkali dapat dikatakan bahwa “tiadanya kritik, maka nilaiÂÂnilai dan kualitas sebuah karya tak dapat dikenali dan dipahami; tiadanya kritik berarti salah satu informasi budaya tak sampaiâ€Â. Namun demikian, melakukan kritik terhadap tari tidaklah mudah, karena dibutuhkan kedewasaan dan kearifan dari pengkritiknya. Sebuah kritik seni (tari) harus mempertahankan aktivitasÂÂaktivitasnya yang memancarkan kejelasan dan kekuatan pamor disiplin ilmu yang mendukung kritiknya. Isi kritik harus proporsional dan mampu menyertakan posisinya (stage of the art) diantara jenis karya tari yang menjadi objek kritik.Kata Kunci : ktirik tari, kritikus
Copyrights © 2003