Analisis eksperimental pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh karakteristik self excited vibrations secara aktual. Karakteristik self excited vibrations hanya dapat diamati pada kondisi kritis yang mempunyai nilai pinch ratio tertentu. Pengambilan data dengan alat ukur getaran (vibrations meter) untuk mengukur karakteristik getaran yang terjadi berupa frekwensi, amplitudo dan analisis FFT (Fast Fourier Transform). Perubahan konstanta elastis selang menghasilkan frekwensi getaran pada rentang 5,83 Hz – 10,00 Hz. Sedangkan amplitudo getaran yang dihasilkan menurun dengan berkurangnya kecepatan aliran yaitu pada rentang 0,30 mm – 1,95 mm. Pengaruh perubahan konstanta elastis selang juga dapat dinyatakan dengan parameter indeks kecepatan (S). Indeks kecepatan yang dihasilkan pada selang dengan konstanta K3 menghasilkan rentang S3 = 2,61 – 3,37, K2 menghasilkan rentang S2 = 2,69 – 3,51, dan K1 menghasilkan rentang S1 = 2,82 – 3,71. Selain itu penurunan pinch ratio (be) menyebabkan indeks kecepatannya juga menurun karena kekakuan sistem akan meningkat akibat meningkatnya tekanan fluida. Parameter lain yang menunjukkan pengaruh konstanta elastis selang adalah bilangan Womersley (α) dan angka Strouhal (St). Pada selang dengan konstanta K3 menghasilkan rentang angka Strouhal St3 = 0,30 – 0,38, K2 menghasilkan St2 = 0,29 – 0,37, dan K1 menghasilkan St1 = 0,27 – 0,35. Selain itu pada selang dengan konstanta K3 menghasilkan rentang α3 = 65,35 – 68,38, K2 menghasilkan α2 = 64,07 – 67,24, dan K1 menghasilkan α1 = 62,26 – 65,69. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah parameter bilangan Womersley (α) dan angka Strouhal (St) meningkat dengan bertambahnya konstanta elastis selang dan kekakuan sistem. Sedangkan indeks kecepatan (S) menurun dengan meningkatnya konstanta elastis selang.
Copyrights © 2015