Suhuf
Vol 31, No 1 (2019): Mei

PENDIDIKAN KARAKTER BERWAWASAN TASAWUF

Ali, Mohamad (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2019

Abstract

Penguatan karakter anak bangsa melalui jalur pendidikan terus diupayakan pemerintah, terlebih pada masa Presiden Jokowi yang mengusung revolusi mental dalam visi Nawacita. Sejumlah paket kebijakan diluncurkan. Meski begitu, pencapaian masih jauh dari cita-cita reformasi 1998, yakni terwujudnya pemerintahan bersih dari praktik KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Kegagalan ini disinyalir karena praktik pendidikan karakter terlalu kaku, formalistik, dan lebih dari itu, mengabaikan dimensi batin/kejiwaan dan religiusitas. Dalam rangka mengatasi kebuntuan ini, pendekatan tasawuf ditawarkan. Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk (1) memahami pola kebijakan pemerintah tentang penguatan pendidikan karakter, (2) menelaah konsep-konsep kunci tasawuf yang dapat disumbangkan dalam pengembangan pendidikan karakter, dan (3) mengkonstruk atau menemukan rumusan konseptual pendidikan karakter yang berwawasan tasawuf.Dengan metode filsafat dan analisis isi, penelitian ini berhasil menemukan tiga hal berikut. Pertama, pola kebijakan pemerintah dalam penguatan pendidikan karakter memadai. Kedua, konsep-konsep kunci tasawuf, seperti dua jalan, ayunan bandul karakter manusia (fujur-taqwa), dan tahapan perkembangan karakter (nafsu amarah, nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainah) dapat memperkaya pendidikan karakter. Ketiga, secara konseptual pendidikan karakter berwawasan tasawuf adalah suatu pola pendidikan karakter yang menyadari bahwa karakter manusia bersifat dinamis, seperti ayunan bandul yang bergerak bolak-balik ujung kiri (fujur) ke ujung kanan (taqwa) dan sebaliknya, yang kemudian dilakukan usaha sadar, terukur, dan terencana dalam menumbuh-kembangkan karakter anak sedemikian rupa, sehingga berhasil mendaki dari tahap karakter amarah ke lawwamah dan memuncak menuju karakter muthmainnah. 

Copyrights © 2019