p-Index From 2020 - 2025
11.099
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies Teknik dan Ilmu Komputer Tajdida Suhuf J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Ishraqi Profetika Al-Wijdan : Journal of Islamic Education Studies Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education Jurnal Pendidikan Islam Educan : Jurnal Pendidikan Islam Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Jurnal At-Tarbiyat (Jurnal Pendidikan Islam) Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education, and Religion) Jurnal PAI Raden Fatah Jurnal Pendidikan Islam AL-ILMI Instructional Development Journal Dinasti International Journal of Education Management and Social Science RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION (RDJE) Hikmah JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) Jurnal Hukum Lex Generalis Didaktika: Jurnal Kependidikan Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Jurnal Res Justitia : Jurnal Ilmu Hukum TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education Abdi Psikonomi Jurnal Al-Qiyam Jurnal Tana Mana INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan Tadbiruna: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam HEUTAGOGIA: Journal of Islamic Education Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) Tsaqofah: Jurnal Penelitian Guru Indonesia Prosiding University Research Colloquium Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin Jurnal Lektur Keagamaan Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sains Islam Interdisipliner Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) LECTURES: Journal of Islamic and Education Studies AL ULYA: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Solo Universal Journal of Islamic Education and Multiculturalism Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Sejahtera JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Jurnal Akselerasi Merdeka Belajar dalam Pengabdian Orientasi Masyarakat (Jurnal AMPOEN) Jurnal Pendidikan Islam Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Journal of Society and Development Al Hikmah: Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Bunyan al-Ulum : Jurnal Studi Islam
Claim Missing Document
Check
Articles

MEMBEDAH TUJUAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH Ali, Mohamad
Profetika Vol. 17, No. 1, Juni 2016
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The presence of modern religious school “Muhammadiyah” (1911) be a trigger asthe establishment of modern organizations: Muhammadiyah (1912). Long time before Indonesia’sindependence, Muhammadiyah has formulated educational goals for schools which arebuilt.Since its establishment until today, the purpose of Muhammadiyah education amendedseveral times. These changes are a creative response of Muhammadiyah on current socialchange, a shift in the orientation of community life, as well as the progress of science andtechnology.from the political constellation of national education, Muhammadiyah was relativelyautonomous when formulating the educational goals.Meanwhile, from the perspectiveof modern educational theory, style of Muhammadiyah educational purposes closer to progressiveeducation theory that emphasizes the experience reconstruction continuously as a vehicleto promote social life.eKeywords: educational; Muhammadiyah education; progressive.Abstrak: Kehadiran sekolah agama modern “Muhammadiyah” (1911) menjadi trigger berdirinyaorganisasi modern: Muhammadiyah (1912). Jauh sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyahtelah merumuskan tujuan pendidikan bagi sekolah-sekolah yang diselenggarakannya.Sejak awal berdiri hingga saat ini, tujuan pendidikan Muhammadiyah mengalamibeberapa kali perubahan. Perubahan-perubahan itu merupakan respons kreatif Muhammadiyahatas arus perubahan sosial, pergeseran orientasi kehidupan masyarakat, maupun kemajuanilmu dan teknologi. Dilihat dari konstelasi politik pendidikan nasional, Muhammadiyahternyata relatif mandiri ketika merumuskan tujuan pendidikannya. Sedangkan dari perspektifteori pendididkan modern, corak tujuan pendidikan Muhammadiyah lebih mendekati teoripendidikan progresif yang menekankan pada rekonstruksi pengalaman secara terus-menerussebagai wahana memajukan kehidupan sosial.Kata Kunci: tujuan pendidikan; pendidikan Muhammadiyah; progresif.
MENYEMAI GURU MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH Ali, Mohamad
Ishraqi Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ishraqi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paska reformasi Mei 1998 virus sekolah unggul menjangkiti pengelola sekolah Muhammadiyah. Bermula dari pengelola SD/MI selanjutnya menular ke tingkat Sekolah Menengah. SD/MI Muhammadiyah unggul telah bermunculan, baik yang di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Ia menjadi rujukan utama orang tua siswa dalam mendidik putra-putrinya. Sekolah yang diminati itu adalah sekolah model baru yang mengusung sayap kembar keunggulan, yaitu kemampuan akademisnya kompetitif (intelektual) dan kesalehan beragama (ulama). Ketika sekolah Muhammadiyah model baru ini mampu “merebut kepercayaan masyarakat”, pertanyaannya adalah: bagaimana merawat dan memupuk  kepercayaan (trust) secara cerdas. Cara paling genial untuk memupuk kepercayaan ialah dengan jalan memperbaiki tata kelola guru. Secara historis, guru Muhammadiyah telah melewati tiga zaman, yaitu: guru mubaligh, diikuti guru birokrat, dan saat ini tengah memasuki periode transisi untuk menjadi profesional. Tantangan terbesar sekolah Muhammadiyah model baru yang tengah tumbuh ini adalah, bagaimana menjadikan dirinya sebagai rumah yang hangat bagi tumbuh kembang guru Muhammadiyah profesional berkemajuan.  Kata kunci: Guru Muhammadiyah, profesionalisme, tata kelola sekolah baru 
MENUJU TEORISASI PENDIDIKAN BERKEMAJUAN Ali, Mohamad
Tajdida: Jurnal Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah Vol 15, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammadiyah dinilai sebagai peletak dasar, sekaligus pelopor pendidikan modern religius di Indonesia. Secara kelembagaan, amal usaha pendidikan masing terus bertahan dan tumbuh di berbagai penjuru tanah air, mulai tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Corak kepeloporan satu abad lalu berupa eksperimentasi institusi pendidikan modern religius, sedangkan agenda mendesak pada abad ini ialah menyusun bangun teori pendidikan. Ada dua arah untuk menyusun bangun atau mengembangakan suatu teori, model teori aksiomatis/deduktif hipotetik dan model teori berpola yang bersifat jalin-menjalin. Penelitian/disertasi penulis bisa dipandang sebagai ikhtiar pengembangan teori dengan “model pola” atau “peta pemikiran”.
PERCIKAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN MOHAMMAD DJAZMAN: Kajian Konsep “Muslim Intelektual” dan “Ethos Kerja Islam” Ali, Mohamad; Rush, Dartim Ibnu
Tajdida: Jurnal Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah Vol 15, No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mohammad Djazman (1938-2000) seorang aktivis dakwah, praktisi pendidikan, penggerak angkatan muda, dan seorang pemikir ulung yang melampaui disiplin-disiplin keilmuan konvensional. Jejak-jejak amalnya dapat diketahui dengan cepat, misal kepeloporannya dalam perintisan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Namun, ketika sesorang ingin mengetahui bagaimana buah pemikirannya, akan menemui sejumlah kendala. Oleh karena itu, dibutuhkan energi intelektual untuk menggali horizon pemikirannya, sehingga generasi yang lebih kemudian tidak mengalami kesulitan untuk membaca dan memahami pemikiran tokoh-tokoh inspiratif, termasuk Mohammad Djazman. Tulisan ini berupaya menggali percikan pemikiran pendidikan beliau dengan menelusuri konsep-konsep kunci yang dipakainya dalam berbagai tulisan. Konsep “Intelektual Muslim” atau “Muslim Intelektual” dan “ethos kerja Islam” dua konsep yang sering digunakan Mohammad Djazman. Secara filosofis, pemikiran pendidikannya dapat dikategorikan sebagai pendidikan bercorak progresif religius
KOMPARASI PENDIDIKAN ISLAM K.H. AHMAD DAHLAN DAN MUHAMMAD FETHULLAH GÜLEN Ali, Mohamad
Tajdida: Jurnal Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah Vol 14, No 1 (2016): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic education is considered only oriented to the hereafter alone, teach rituals and develop a defensive posture and formisme paradigm. On the other hand, Islamic education is faced with the phenomenon of discontinuity which marked the waning value of respect for the basic values and ethics, such as honesty, discipline, tolerance. This Problem is what ignited K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923) and Muhammad Fethullah Gülen (1838 - ...) strengthening Islamic education. This study aims to understand the concepts, practices, and comparative Islamic education K.H. Ahmad Dahlan and Muhammad Fethullah Gülen. This type of research is the study of literature with historical and philosophical approach.The results show: first, the concept of Islamic education K.H. Ahmad Dahlan stressed intregration of religious sciences and the modern sciences, tolerance, open to modernity and perfection of mind (intellect); for Fethullah Gülen education is a manifestation of Allah, which emphasizes ethics, science, and theology. Secondly, the common the sharing concept between the two are at: ideas, foundation, educational goals and teaching methods. Third, while the point of difference lies in the educational materials, dormitory educational models (boarding school) and implementing a system of moving class.
KONTRIBUSI SOSIOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM Ali, Mohamad
Suhuf Volume 28., No. 1., Mei 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan pendidikan Islam bertumpu pada dua kaki yang harus melangkah seiring sejalan, yaitu pengembangan konsep-konsep teoritis dan pengayaan reflektif dari pengalaman  kancah (baca: praktis). Pengembangan konsep-konsep teoritis bisa dipinjam dari konsep-konsep atau teori filsafat, psikologi, sejarah maupun sosiologi yang dapat digunakan untuk memperkaya dan mempertajam teori/ilmu pendidikan Islam. Penerapan pendekatan sosiologis dalam pendidikan Islam menekankan bahwa pendidikan tidaklah berdiri sendiri, laksana menara gading, tetapi terintegrasi dengan struktur sosial masyarakat setempat. Pendidikan harus membumi dan berinteraksi secara akrab dengan kehidupan sosial dimana pendidikan Islam itu berada. Kontribusi utama pendekatan sosiologis ialah memberi peta bumi sosial dimana pendidikan Islam itu landing. Dengan peta bumi sosial, idea membangun ilmu ataupun teori dan praktik pendidikan Islam khas Indonesia merupakan kemungkinan yang sangat terbuka, bahkan menjadi suatu keniscayaan.
ARUS PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF DI INDONESIA: SEBUAH PENJAJAGAN AWAL Ali, Mohamad Ali
Suhuf Vol 29, No 1 (2017): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diteropong dari sudut pandang sosial politik, kedudukan pendidikan Islam di Indonesia sungguh kokoh. Meski bukan Negara Islam, tetapi mayoritas penduduk memeluk agama Islam. Pancasila merupakan hasil konsensus nasional yang disepakati menjadi dasar Negara. Indonesia adalah bangsa religius yang meletakkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (YME) sebagai fondasi dan ruh empat sila lain dalam Pancasila. Sehaluan dengan itu, pemerintah mengambil kebijakan konvensional dimana pendidikan agama wajib diajarkan sesuai dengan agama dan keyakinan peserta didik. Kebijakan ini sudah berjalan 72 tahun, tetapi hasilnya masih jauh panggang dari api. Jurang yang curam antara “cita-cita” dengan “realita” out put pendidikan Islam masih terjadi; karena kesalehan individual tidak dengan sendirinya melahirkan kesalehan sosial. Pendidikan Islam transformatif (PIT) mencurahkan perhatian pada problem kesenjangan “pemahaman” dan “pengamalan” agama melalui pendekatan dari bawah (pengalaman manusiawi). Diskursus pendidikan Islam transformatif muncul pada dekade 1980-an, dan bisa dikatakan sebagai arus baru dalam gerakan pendidikan Islam Indonesi
PERENCANAAN JARINGAN INTERNET ADSL DI APARTEMEN PURI CASABLANCA Saragih, Hoga; Ali, Mohamad
Teknik dan Ilmu Komputer vol. 1 no. 1 Januari-Maret 2012
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The world of telecommunications continues to experience growth and development, both from the improvement of peoples needs and increasing demand for telecommunications services and also technology demands on the use of the system with greater capabilities and integrated with the speed that can deliver a higher bit rate for internet service. Puri Casablanca Apartment is a dwelling that is not only occupied by local residents but also by foreigners, where the Internet becomes a necessity. It is necessary to optimize the network of existing phone wires to be used also as a network of Internet access using ADSL technology. To get an idea of the performance of the ADSL access network planning is carried out simulations using the software Opnet IT Guru Academic Edition.  Keyword: internet, jaringan kabel, ADSL, opnet
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SEKOLAH ISLAM UNGGUL: Mempertimbangkan Pendekatan Total Quality Management (TQM) Ali, Mohamad; Istanto, Istanto
Suhuf Vol 30, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pendidikan Indonesia paska Orde Baru mengalami perubahan amat mendasar; dari pola sentralisasi ke desentralisasi, yang bermuara pada terwujudnya kemandirian sekolah. Bersamaan dengan itu, menjamurlah sekolah model baru yang berkualitas unggul di sejumlah kota. Kehadiran sekolah model baru ini membuat persaingan antar sekolah unggul semakin seru. Dulu, sekolah unggul identik dengan sekolah negeri. Namun dalam perkembangan baru, justru sekolah swasta, terutama sekolah Islam, yang lebih mewarnai. Sekarang ini, dan di masa depan, kontestasi antar sekolah unggul semakin kompleks dan rumit. Keberlangsungan keunggulan suatu sekolah, sangat bergantung pada pendekatan atau strategi manajemen yang dipilih. Total Quality Managemen (TQM), atau manajemen kualitas total bisa menjadi alternatif pendekatan untuk menjamin keberlanjutan keunggulan suatu sekolah agar berdaya saing tinggi.   
The Discourse of Transformative-Critical Pedagogy Among Modernist Muslims Ali, Mohamad
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol.1, No.1, November 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.642 KB) | DOI: 10.23917/iseedu.v1i1.5418

Abstract

The 1980s is the starting point for the discourse of the transformative-critical pedagogy among Indonesian Muslim scholars. It is Paulo Freire, a Brazilian pedagogue and critical social thinker, who introduces the early idea of transformative-critical and attempts to understand Islam empirically, at once. Initially, this idea exclusively discussed by NGO activists and Catholic clergies. Subsequently, the struggle between transformative-critical pedagogy and transformative Islamic thought generates a new concept known as Transformative Islamic Education (TIE). From a restricted theme among the NGOs, it expands as a discourse among lecturers of higher education. This sociological-based expansion allows modernist Muslims to participate in this litigious intellectual discussion. Ahmad Syafii Maarif, Moeslim Abdurrahman, Abdul Malik Fadjar, Noeng Muhadjir, Mochtar Buchori, Amin Abdullah, Musa Asyari, Abdul Munir Mulkhan, and Said Tuhuleley, to mention some modernist Muslim pedagogues who are renowned in the discussion and implementation of critical pedagogy. Essentially, the discourse of critical pedagogy among modernist Muslims has prompted the possibility of different nuances in defining transformative Islamic education.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W AA Sudharmawan, AA Abdul Nizar Abdul Rohman Aboubacar Barry Abror Dikna Anugrah Abror Dikna Anugrah Agung Wahyu Utomo Ahmad Muzaki Alhijri, Muhammad Rasyidil Fikri Amir Reza Kusuma Ana Retna Andhim, Muk Anugrah, Abror Dikna Apriantoro, Muhammad Subhi Ari Anshori, Ari Ari Susanto ARI SUSANTO Aris Munandar Arnawati Arnawati Arribath, Dzakiy Atiqoh, Sifa Lutfiyani Azani, Mohamad Zakki Azis Ilham Saputra Azka Musthofa Bambang Sumardjoko Bambang Sumarjoko Bayu Tiansyah Putra Bima Azisza Mahardika Chusniatun Chusniatun Chusnul Fauziah Clara Duta Wahyu Dinata Dartim Dartim Desi Amaliyah Dewi Rohmah Diana Romdhoningsih Een Nuraeni Eka Andy Ristianto Eko Nur Wahyudi Elias Ahmed Erna Widiyastuti Estetika, Rio Fadeli Fadilah Fadilah Faizal, Ihsan Farida, Gina Fiftiyansyah, Mohamad Dzikri Fricticarani, Ade Hadi, Muhammad Wafi Hilman Luthfil Halima, Raden Ayu Handito, Rama Hanifah, Rizky Hasniar Amanah Hera Damayanti Hifni, Mohammad Hoga Saragih Husna Nashihin Insani, Zulaiha Nurul Isa Ahlian Muttaqin Istanto Istanto Istanto Istanto Istanto Jafar Ihza Yuska Azzacky Jannah, Khonsa? Izzatul Juli Arianto Jumhana, Enjum Kamaludin, Hamzah Katla Novriyani Kautsar, Denise Khanom, Jobeda Khoiril Al Amin, Rizky Khonsa’ Izzatul Jannah Komala Sari, Putri Kusuma, Amir Reza Kusuma, Ria Nata Lail Septia Aidah Larasati, Indah Lumiati, Sri Lutfi Hafid Ramadana Lutfiah, Jihan M. Archie Hardinagoro Maghfiroh, Rofi Atina Mahardika, Bima Azisza Mahasri Shobahiya, Mahasri Maradon, Permai Dwiki Mari Wulandari Maryam Hanifah Mashudi Al furqon Maulana, Abdul Khafid Rayhan Ma’arif Jamuin Moh Zakki Azanin Moh. Danil Warisi Mohamed Iyas Valarthodi Mohammad Zakki Azani Mohammad Zakki Azani Moordiningsih Moordiningsih Mu'minah Mualim, Rojif Muchtar, Zulfa Iftinani Muh Nur Rochim Maksum Muhamad Subhi Apriantoro Muhammad Ramadhansyah Muhammad Rasyidil Fikri Alhijri Muhammad Wildan Shohib Muk Andhim Mukhlis Royyani NS Mursiti, Tutik Muthoifin Na'imah, Ridha Niyom, Wanchai Nur Ayu Safitri Nur Lynda Febriyani, Fifi Nurfitriana Nurfitriana Nurli Nurlinda Nursaidah Ahmad Nurseha, Muchlis Nurul Latifatul Inayati Nurul Latifatul Inayati Oktaviyani, Rissa Pakpahan, Akbar Waliyuddin Pathurahman, Irfan Permata Ashfi Raihana Permatasari, Eka Wahyu Dian Pratiwi, Woro Yustia Punarsih Punarsih Punarsih, Punarsih Puput Anggreani R. Bilqis Bunga Nirwana Ramadhani*, Kurnia Dwi Ramadhansyah, Muhammad Refi Mulyadi Retna, Ana Ristianto, Eka Andy Rizqianto Hermawan Rohenah Royyani NS, Mukhlis Sabar Narimo Saniati Saniati Saputra, Azis Ilham Setyarini, Tri Shohabia, Mahasri Sifa Lutfiyani Atiqoh Siti Mahfudoh Sri Lestari Sri Lestari Sri Lestari, Sri Lestari Sri Sumarti Sudarno Shobron, Sudarno Sulkiah Hendrawati Surya, Jaka Syamsudin Nawwar Hibatulloh SYAMSUL HIDAYAT Syifa' Fauziyah, Luthfi Tika Retnowati Toni Ardi Rafsanjani Tri Setyarini Tsani, Bilal Ahmad Utomo, Agung Wahyu Wachidah, Nur Wachidi Wachidi, Wachidi Wahyono, Sigit Wahyudi Wahyudi Wanchai Niyom Widiyarto, Angga Zendi Ahmad Maghrobi