Tanaman krisan (Chrysanthemum indicum L.) merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tingginya produksi krisan berimplikasi pada kebutuhan benih, teknologi budidaya dan varietas yang cukup tinggi. Penggunaan teknik kultur jaringan bisa berhasil untuk mengembangkan bibit yang berkualitas dan seragam pada tanaman Krisan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan media dasar MS dengan konsentrasi Benzyl Amino Purin (BAP) dan Kinetin yang optimal terhadap kecepatan tumbuh dan perbanyakan in vitro tanaman Krisan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Jawa Timur, pada bulan April sampai Juli 2016. Penelitian dilakukan dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan: ½ MS (Kontrol); ½ MS dan BAP 0,5 ppm; ½ MS dan BAP 1,0 ppm; ½ MS dan Kinetin 0,5 ppm; ½ MS dan Kinetin 1,0 ppm. Plantlet yang digunakan adalah plantlet Krisan bunga kuning. Parameter yang diamati yaitu, saat muncul tunas, jumlah tunas, jumlah total daun, persentase kontaminasi dan persentase plantlet hidup. Hasil menunjukkan Media ½ MS dengan pemberian Kinetin 0,5 ppm mampu menginisiasi tunas paling cepat (14,75 hari). Jumlah tunas terbanyak diperoleh pada media ½ MS dengan pemberian BAP 1 ppm (2,83/plantlet) dan jumlah daun (16,67/plantlet) sampai dengan umur 51 hari setelah subkultur.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016