Titis Adisarwanto, Titis
Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA TUMBUH dan Benzyl Adenine (BA) PADA MULTIPLIKASI ANGGREK Dendrobium INDONESIA RAYA SECARA IN VITRO APPLICATION OF MEDIA ,and Benzyl Adenine (BA) FOR MULTIPLICATION Dendrobium INDONESIA RAYA IN VITRO br Butar butar, Ester Windhayanti; Astutik, Astutik; Adisarwanto, Titis
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Anggrek jenis Dendrobium telah dibudidayakan secara luas dan menguasai lebih dari 50% bisnis anggrek .Disisi lain biji anggrek tidak memiliki endosperm sebagai cadangan makanan, sehingga untuk perkecambahannya dibutuhkan nutrisi yang berfungsi untuk pertumbuhan biji. Tujuan penelitian untuk mendapatkan media dasar dan konsentrasi Benzyl Adenine (BA) yang optimal untuk kecepatan tumbuh dan pertumbuhan tunas. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor yaitu F1: ½ VW, VW, ½ MS dan MS dan F2: BA 0,5 ppm, BA 1,0 ppm, dan BA 1,5 ppm.dan diulang 3 kali, masing-masing perlakuan ada 5 botol kultur. Eksplan yang digunakan adalah protocorm like bodies (PLB) Dendrobium Indonesia Raya. Parameter yang diamati : saat mucul tunas, jumlah tunas, presentase eksplan hidup dan presentase kontaminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi. Media ½ MS+BA 0,5 ppm menunjukkan pertumbuhan tunas yang cepat walaupun tidak beda dengan media VW + BA 0,5 ppm, media VW+BA 1,0 ppm, media ½ VW+BA 0,5 ppm dan media MS+BA 0,5 ppm Selain itu media ½ MS+BA 0,5 pmm menghasilkan jumlah tunas terbanyak. Kesimpulannya bahwa media + hormon terbaik untuk pertumbuhan eksplan anggrek adalah ½ MS dengan penambahan BA 0,5 ppm
APLIKASI PUPUK UREA DAN ZA UNTUK PERTUMBUHAN BIBIT CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl.) Khairuddin, Khairuddin; Adisarwanto, Titis; Astutik, Astutik
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chili herbal nursery (Piper retrofractum Vahl.) Is a business opportunity that is quite promising because the demand for dried chili herbs is increasing and the production of traditional medicines or herbal medicines is not only consumed by the domestic community but also by foreign consumers. The nursery of herbal chilli plants in Indonesia is relatively low compared to its production potential. Urea and ZA fertilizers are two types of nitrogen-containing fertilizers (N). Part of the plant, nitrogen is one of the macro nutrients needed for its development. Plants need nitrogen for growth, especially in the vegetative phase where leaves, stems and branches grow. Nitrogen also plays a role in the formation of leaf green matter or chlorophyll, a component in leaves that plays a role in photosynthesis. The research was conducted at the Green House which was located on Jalan Tlagawarna Blog D Landungsari, Lowokwaru Subdistrict, Malang Regency. The study was conducted from March 2018 to June 2018. This study used factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of 3 replications, the treatment factor in this study consisted of (2) factors, namely: Factor I was Type of fertilizer (P) consisting from 2 levels, namely: P1 = (Urea Fertilizer), P2 = (ZA Fertilizer). Factor II is Fertilizer dose (D) consisting of 3 levels, namely: D0 = 0 kg/ha-1 (Control), D1 = 50 kg/ha-1, D2 = 100 kg/ha-1 and D3 = 150 kg/ha-1. The observations were: plant height increase, number of leaves, increase in leaf area, increase in number of branches, stem diameter, wet weight of biomass and root wet weight, dry weight of biomass and dry weight of roots. The results of this study concluded that there was an interaction between fertilizer type and fertilizer dosage on parameters of plant height increase at age (4 weeks), increasing number of leaves at age (2, 6 and 8 weeks), leaf area at age (2 and 6 weeks), increase in number of branches at age (4 weeks), stem diameter at age (2 weeks) and dry weight of root dry weight. Fertilizers can be fertilized at a dosage of 50-100 kg/ha-1 in chili herbal medicine. Urea fertilizer is more suitable for nursery chilli herbs compared to ZA fertilizer Pembibitan cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.) merupakan suatu peluang usaha yang cukup memberikan harapan karena permintaan cabe jamu kering semakin meningkat dan tenyata produksi obat atau jamu tradisional tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri tetapi juga oleh konsumen luar negeri. Pembibitan tanaman cabe jamu di Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan potensi produksinya. Pupuk Urea dan ZA adalah dua jenis pupuk yang mengandung nitrogen (N). Bagian tanaman, nitrogen adalah salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan untuk perkembangannya. Tumbuhan membutuhkan nitrogen untuk pertumbuhannya terutama pada fase vegetatif dimana terjadi pertumbuhan daun, batang dan cabang. Nitrogen juga berperan dalam pembentukan zat hijau daun atau klorofil, komponen pada daun yang berperan dalam fotosintesis. Penelitian dilaksanakan di Green House yang bertempat di Jalan Tlagawarna Blog D Landungsari Kecamatan Lowokwaru Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan mulai Bulan Maret 2018 sampai dengan bulan Juni 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas 3 ulangan, faktor perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari (2) faktor yaitu : Faktor I adalah Jenis pupuk (P) terdiri dari 2 taraf, yaitu : P1 = (Pupuk Urea), P2 = (Pupuk ZA). Faktor II adalah dosis Pupuk (D) terdiri dari 3 taraf, yaitu : D0 = 0 kg/ha-1 (Kontrol), D1 = 50 kg/ha-1, D2 = 100 kg/ha-1 dan D3 = 150 kg/ha-1. Adapun yang diamati yaitu : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, pertambahan luas daun, pertambahan Jumlah cabang, Diameter batang, berat basah Biomassa dan berat basah akar, berat kering Biomassa dan berat kering akar. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara jenis pupuk dan dosis pupuk terhadap parameter pertambahan tinggi tanaman pada umur (4 minggu), pertambahan jumlah daun pada umur (2, 6 dan 8 minggu), luas daun pada umur (2 dan 6 minggu), pertambahan jumlah cabang pada umur (4 minggu), diameter batang pada umur (2 minggu) dan berat basah berat kering akar. Pada pembibitan cabe jamu dapat dilakukan pemupukan dengan dosis 50-100 kg/ha-1. Pupuk Urea lebih sesuai untuk pembibitan cabe jamu dibandingkan dengan pupuk ZA.
PENGGUNAAN PUPUK NITROGEN (N) DAN VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Ottovince, Herlina Ina; Adisarwanto, Titis; Widowati, Widowati
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efforts to increase the vegetative production of mustard can be done by fertilizing and using superior varieties. This study aims to study the combination of the use of nitrogen (N) and varieties on the growth and yield of mustard greens. The study was conducted in Gading Kulon Village, Dau District, Malang Regency, starting from May to July 2018, with a place height of ± 635 m asl. The study used factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of 2 factors and 3 replications. The first factor is the mustard (V) variety, namely: V1 = Tosakan variety and V2 = Shinta variety. Factor II is the dose of urea (U), namely: U1 = urea dosage of 0 kg / ha (control) U2 = Dosage of urea fertilizer 75 kg / ha (0.3 g / plant), U3 = 150 kg / ha urea dose (0.6 g / plant) and U4 = The dose of urea fertilizer is 225 kg / ha (0.9 g / plant). Observation variables included plant length, number of leaves, leaf area and plant wet weight. The results showed that there was no interaction between urea and variety doses on the growth and yield of mustard greens. The best mustard production in the Shinta variety with a fresh weight of plants was 284.55 g / plant. The best dose of urea fertilizer is 75 kg / ha with a fresh weight of plants of 295.23 g / plant. Upaya peningkatan produksi vegetatif sawi dapat dilakukan dengan pemupukan dan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kombinasi penggunaan Nitrogen (N) dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. Penelitian dilaksanakan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, dimulai pada bulan Mei sampai dengan Juli 2018, dengan ketinggian tempat ± 635 m dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I adalah varietas sawi (V) yaitu : V1 = Varietas Tosakan dan V2 = Varietas Shinta. Faktor II adalah dosis pupuk urea (U) yaitu : U1 = Dosis pupuk urea 0 kg/ha (kontrol) U2 = Dosis pupuk urea 75 kg/ha (0,3 g/tanaman), U3 = Dosis pupuk urea 150 kg/ha (0,6 g/tanaman) dan U4 = Dosis pupuk urea 225 kg/ha (0,9 g/tanaman). Variabel pengamatan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara dosis urea dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Produksi sawi terbaik pada varietas Shinta dengan berat segar tanaman sebesar 284,55 g/tanaman. Dosis pupuk urea terbaik 75 kg/ha dengan berat segar tanaman sebesar 295,23 g/tanaman.
PEMBERIAN PUPUK CAIR DAN TAKARAN (NITROGEN) PADA TANAMAN SAWI DAGING (Brassica Juncea) Laba, Jefri Wada; Adisarwanto, Titis; widowati, widowati
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di lahan milik petani di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian 523 m di atas permukaan laut. Pelaksanaan penelitian ini dari bulan September hingga Oktober 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dan takaran N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi daging. penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola faktorial yaitu dengan dua faktor. Faktor I adalah jenis pupuk cair. Faktor II adalah konsentrasi pemberian pupuk urea. Terdapat 15 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 45 petak. Setiap perlakuan ada 4 polibag sehingga terdapat 180 polibag. Respon tanaman sawi daging terhadap pemberian pupuk Urea disebabkan tanaman sawi daging merupakan salah satu jenis tanaman sayuran dengan hasil panen utamanya adalah daun sehingga proses pertumbuhan tanaman sawi daging yang harus terpenuhi suplai unsur haranya sampai pada fase vegetatif saja. Nitrogen merupakan unsur yang paling penting dalam pertumbuhan tanaman sawi karena nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial.
RESIDU PUPUK BIOCHAR DAN PHONSKA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG UNGU (Solanum melongena L.) Nanga, Agustinus Dama; Adisarwanto, Titis; Widowati, Widowati
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terung (Solanum melongena L.) merupakan tanaman sayur-sayuran. Peningkatan produksi serta permintaan konsumen bertolak belakang dengan budidaya terung dikalangan petani yang mengalami penurunan. Berdasarkan produksi dan prospek pemasaran, maka perlu ditingkatkan produksi tanaman terong salah satunya melalui pemberian pupuk. Usaha pemberian pupuk yang bertujuan menambah persediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menigkatkan produksi dan mutu hasil tanaman. Salah satu upaya perbaikan kualitas tanah yang menurun dan untuk mempertahankan unsur hara tersedia dalam jangka waktu yang lama dalam tanah dapat ditempuh dengan melakukan pemupukan berimbang serta penggunaan bahan-bahan pembenah tanah seperti biochar. Tujuan untuk mempelajari residu biocar dan residu ponska terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Bawang, Kelurahan Tunggul wulung, Kota Malang, Propinsi Jawa Timur, terhitung selama dua bulan, sejak bulan Juni sampai Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan media tanaman pada musim ke II, dalam hal ini penggunaan media tanaman yang telah digunakan pada musim tanam I pada bulan Maret hingga Mei. Pelaksanaan penelitian ini dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor : Faktor yang I adalah Residu Biochar (B), terdiri dari 3 level yaitu : B0 = 0 (tanpa biochar ), B1 = 10 ton/ha, dan B2 = 20 ton/ha. Faktor II adalah Residu pupuk Phonska, terdiri dari 4 level yaitu : P0 = 50 kg/ha, P1 = 100 kg/ha, P2 = 150 kg/ha dan P3 = 200 kg/ha. Variabel yang diamati meliputi : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Cabang, Jumlah Bunga, Panjang Buah (cm), Berat Buah (g/tanaman), Diameter Buah (cm2), Berat Basa Batang dan Akar (g/tanaman), Berat Kering Batang dan Akar (g/tanaman), dan Luas daun (cm2). Analisis data akan diuji menggunakan Analisis of varians (Anova), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) taraf 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Terdapat hasil interaksi antara perlakuan jenis residu biochar dan residu ponska terhadap parameter pengamatan yaitu bobot basa akar sebesar 196,93 g dan bobot kering akar sebesar 32,90 g. Hasil pengaruh perlakuan residu biochar mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil terong terhadap variabel panjang buah yaitu 15,21 cm, berat buah 171,46 g, diameter buah 13,67 cm2 dan bobot kering akar 7,37 g dan Hasil pengaruh residu ponska mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil, jumlah bunga senyak 1,95 bunga, berat buah 152,67 g, dan diameter buah 8,28 g.
APLIKASI AIR CUCIAN BERAS PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI BESAR (Capsicum annumm L.) Janur, Maria Yasinta; Adisarwanto, Titis; Widowati, Widowati
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air cucian beras merupakan salah satu limbah organik memiliki nilai guna karena banyak nutrisi yang terlarut didalamnya. Penelitian bertujuan untuk menentukan kombinasi takaran air cucian beras dan frekuensi pemberian air cucian beras terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.).Penelitian dilakukan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dengan ketinggian tempat ± 635 meter dari permukaan laut. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 x 3 dengan tiga ulangan yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu : A0(Tanpa Air Cucian Beras/Kontrol) A1 (Takaran Air Cucian Beras 100ml/polybag), A2(Takaran Air Cucian Beras 200 ml/polybag) A3 (Takaran Air Cucian Beras 300 ml/polybag). Faktor kedua adalah Frekuensi Pemberian Air Cucian Beras terdiri atas 3 taraf, yaitu :F1: 3 kali pemberian,F2: 5 kali pemberianF3: 6 kali pemberian. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga, jumlah buah, berat buah, dan panjang buah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara takaran dan frekuensi air cucian beras terhadap semua parameter yang diamati. Aplikasi air cucian beras sampai dengan 300 ml dan frekuensi pemberian tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar.
APLIKASI BIOCHAR DAN PUPUK NPK PHONSKA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG UNGU Manupadaka, Sairo; Adisarwanto, Titis; Widowati, Widowati
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to assess the combined effect of biochar and NPK fertilizers on crop yields Phonska eggplant purple. This study was conducted from March to June 2016, for the preparation of planting to plant dipanen.Penelitian median was held in Dusun Bawang, Village Tunggulwulung, district lokowaru, poor town. Experiments on collated in a randomized block design (RAK) with two factorial consisting of two factors: Factor 1 biochar which consists of three levels, without biochar (control), 10 ton /ha and 20ton/ha and the second factor of NPK Phonska consisting of 4 levels, 50 kg /ha, 100kg/ha, 150kg /ha, 20 kg /ha. The results showed the application of biochar and fertilizer NPK Phonska no interaction on plant growth eggplant purple, eggplant results Namum interactions occur on the number of flowers and fruit diameter. Biochar application of 10 ton/ha a positive effect on the growth and yield of eggplant purple. Applications biochar 10 ton /ha and NPK fertilizer Phonska 50 kg /ha more effective in increasing the growth and yield of eggplant purple. Results eggplant purple rose 99% from 115, 04 g / plant (without biochar) to 229, 12 g / plant (with biochar). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi biochar dan Pupuk NPK phonska terhadap hasil tanaman terong ungu. Penelitian ini dilakukan dari bulan maret sampai juni 2016, karena persiapan median tanam sampai tanaman dipanen.penelitian ini dilaksanakan di Dusun Bawang, Kelurahan tunggulwulung, kecamatan lokowaru, kota malang. Percobaan di susun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu : Faktor 1 biochar yang terdiri atas 3 level, tanpa biochar (kontrol), 10 ton/ha, dan 20 ton/ha dan faktor kedua pupuk NPK phonska yang terdiri atas 4 level, 50 kg/ha, 100kg/ha, 150kg/ha, 20 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi biochar dan Pupuk NPK phonska tidak ada interaksi terhadap pertumbuhan tanaman terong ungu, Namum hasil terong terjadi interaksi pada jumlah bunga dan diameter buah. Aplikasi biochar 10 ton/ha berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu. Aplikasi biochar 10 ton/ha dan pupuk NPK phonska 50 kg/ha lebih efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu. Hasil terong ungu meningkat 99% dari 115, 04 g/tanaman (tanpa biochar) menjadi 229, 12 g/tanaman ( dengan biochar).
PENGGUNAAN PUPUK NITROGEN DAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PAKCOY (Brassica rapa L.) DI TANAH ENTISOL Xaperius, Fransiskus; Adisarwanto, Titis; Dwi Julianto, Reza Prakoso
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the dosage of nitrogen fertilizer and the optimum biochar treatment on the growth of mustard plant pakcoy (Brassica rapa L.) on Entisol soil. The research was conducted at Dukuh Kraguman, Tegalwaru Village, Dau District, Malang Regency, for three months from September to November 2016. The study used Randomized Block Design (RAK) with 13 treatments and repeated 3 times. Observation was done 3 times that is age 25 HST, 35 HST, 45 HST observed variables plant height, leaf area, number of leaves, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy. The results showed that the use of nitrogen and biochar fertilizers significantly affected the number of leaves, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy at 45 HST. Provision of nitrogen 100 kg/ha-1 and biochar (30 t/ha-1) spread evenly fertilizers increases the percentage of high growth, leaf area, number of leaves, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis pupuk nitrogen dan perlakuan biochar yang optimum terhadap pertumbuhan tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) pada tanah Entisol. Penelitian dilaksanakan di Dukuh Kraguman, Desa Tegalwaru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, selama tiga bulan mulai September ? November 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 13 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu umur 25 HST, 35 HST, 45 HST variabel yang diamati tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk nitrogen dan biochar berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy pada 45 HST. Pemberian pupuk nitrogen 100 kg/ha-1 dan biochar (30 t/ha-1) disebar merata meningkatkan persentase pertumbuhan tinggi, luas daun, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy.
RESIDU PUPUK N,P,K DAN BIOCHAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MUSIM TANAM KEDUA Nababan, Candro Borsak; Adisarwanto, Titis; Widowati, Widowati
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is a continuation of research of maize plant in the first planting season. This study determined the residual effects of biochar on growth and yield of corn crops of the second growing season. Research using Factorial Random Block Design (RAK Factorial) which consists of two factors, namely factor 1: biochar consisting of rice husks, coconut shell, and wood (sono). Factor 2: the biochar dose consisted of four levels: 0 t ha-1, 15 t ha-1, 30 t ha-1, 45 t ha-1. There are 8 combinations of treatments, each repeated 3 times so that there are 24 plots. While in the second planting season there are 12 treatment combinations, each repeated 3 times so that there are 36 plots. The results showed that, biochar residue of 15 tons ha-1 showed better results than control and residues of rice husk biochar, coconut shell, wood, did not affect the growth and yield of corn crops. The result of this research can be concluded that biochar residue 15 ton ha-1 showed better result than control and residue of biochar husk rice, coconut shell, wood, no effect to growth and yield of corn crop. Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian tanaman jagung pada musim tanam pertama. Penelitian ini menentukan efek residu biochar pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung musim tanam kedua. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri dari dua faktor yaitu, faktor 1: biochar yang terdiri dari sekam padi, tempurung kelapa muda, dan kayu(sono). Faktor 2 : dosis biochar terdiri atas empat level yaitu, 0 t ha-1, 15 t ha-1, 30 t ha-1, 45 t ha-1. Terdapat 8 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 24 petak. Sedangkan pada musim tanam kedua terdapat 12 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 petak. hasil penelitian menunjukan bahwa, residu biochar 15 ton ha-1 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan control dan residu jenis biochar sekam padi, tempurung kelapa, kayu, tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, residu biochar 15 ton ha-1 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan control dan residu jenis biochar sekam padi, tempurung kelapa, kayu, tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
PENGARUH PUPUK CAIR DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERONG UNGU (Solanum melongena L.) Saru, Senodosius Samson; Adisarwanto, Titis; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plant purple eggplant (Solanummelongena L.) is one of the vegetables that are consumed by many people and developed because it has a high nutritional ingredient. Efforts to increase the production of one of them is to pemumpukan. The study aims to determine the effect of liquid and inorganic fertilizers on growth and yield of eggplant purple. The research was conducted from December to March 2016, using a randomized block design (RAK) factors consist of two factors. Factor 1 is a type of liquid fertilizer, control (K0), 3 cc / 200 cc water / tan (N1), 3 g / 200 cc water / tan (G2), 2 cc / 200 cc water / tan (H3). The second factor is the dose of fertilizer Phonska there are 4 levels, control (P0), 5 g / tan (P1), 10 g / tan (P2), 15 g / tan (P3). There are 16 combinations of each treatment repeated 3 times. Variable observations include: plant height, number of flowers, leaf number, total number of fruits per plant, harvest fruit weight (g). The results showed that the liquid fertilizer (PC) has no effect on growth and yield of eggplant purple. Separately fertilizers Phonska 150 kg / hadapat promote plant growth aged 30, 40, 50 (HST), number of leaves aged 30, 40, 50 (HST), the amount of interest the age of 40, 50 (HST), the amount of fruit age 60 (hst ). Phonska fertilizer does not affect the fruit weight sega. Tanaman terong ungu (solanum melongena L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan dikembangkan karena mempunyai kandungannya gizi yang cukup tinggi. Upaya untuk meningkatkan produksi salah satunya adalah dengan pemumpukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai Maret 2016, menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 adalah jenis pupuk cair yaitu kontrol (K0), 3 cc/200 cc air/tan (N1), 3 gr/200 cc air/tan (G2), 2 cc/200 cc air/tan (H3). Faktor kedua adalah dosis pupuk phonska terdapat 4 taraf yaitu kontrol (P0), 5 gr/tan (P1), 10 gr/tan (P2), 15 gr/tan (P3). Terdapat 16 kombinasi perlakuan masing-masing di ulang 3 kali. Variabel pengamatan meliputi : tinggi tanaman, jumlah bunga, jumlah daun, jumlah total buah per tanaman, berat buahpanen (gr). Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk cair (PC) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil terong ungu. Secara terpisah dosis pupuk phonska 150 kg/hadapat meningkatkan pertumbuhan tanaman umur 30, 40, 50 (hst), jumlah daun umur 30, 40, 50 (hst), jumlah bunga umur 40, 50 (hst), jumlah buah umur 60 (hst). Pupuk phonska tidak berpengaruh terhadap berat buah sega.