Bangunan arsitektur Melayu yang berada di desa Rantau Bais dalam perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat dan budaya. Nilai, makna dan kebiasaan mendorong berkembangnya teknologi. Bangunan arsitektur melayu yang berada di desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau dari sejarahnya merupakan Distrik pertama yang dikembangkan Belada pada tahun 1880. Disepanjang sungai Rokan desa Rantau Bais masih terdapat bangunan yang berumur diatas 100 tahun, berarsitektur Melayu. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi konsep teknologi bangunan tradisional arsitektur melayu serta memperoleh fenomena teknologi bangunan arsitektur Melayu khususnya di desa Rantau Bais. Untuk memperoleh tujuan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Pengumpulkan data, analisis dan kedudukan teori yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya serta mengetahui bagaimana kehidupan budayanya mempengaruhi teknologi bangunan. Terbentuknya teknologi pada bangunan berarsitektur Melayu di desa Rantau Bais tidak terlepas dari tradisi dan adaptasi masyarakatnya terhadap alam dengan mempertimbangkan potensi lokal serta pengaruh pertukangan dari Cina. Tradisi masyarakat desa Rantau Bais memberikan tatanan pada arsitektur melalui ruang, bentuk dan konstruksi dengan menggunakan teknologi sederhana dan tepat guna.
Copyrights © 2019