Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONSEP TEKNOLOGI BANGUNAN TRADISONAL ARSITEKTUR MELAYU DI DESA RANTAU BAIS, KABUPATEN ROKAN HILIR, PROVINSI RIAU Repi Repi; Rika Cheris; Dian Amalia
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2019 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.5752

Abstract

Bangunan arsitektur Melayu yang berada di desa Rantau Bais dalam perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat dan budaya. Nilai, makna dan kebiasaan mendorong berkembangnya teknologi. Bangunan arsitektur melayu yang berada di desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau dari sejarahnya merupakan Distrik pertama yang dikembangkan Belada pada tahun 1880. Disepanjang sungai Rokan desa Rantau Bais masih terdapat bangunan yang berumur diatas 100 tahun, berarsitektur Melayu. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi konsep teknologi bangunan tradisional arsitektur melayu serta memperoleh fenomena teknologi bangunan arsitektur Melayu khususnya di desa Rantau Bais. Untuk memperoleh tujuan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Pengumpulkan data, analisis dan kedudukan teori yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya serta mengetahui bagaimana kehidupan budayanya mempengaruhi teknologi bangunan. Terbentuknya teknologi pada bangunan berarsitektur Melayu di desa Rantau Bais tidak terlepas dari tradisi dan adaptasi masyarakatnya terhadap alam dengan mempertimbangkan potensi lokal serta pengaruh pertukangan dari Cina. Tradisi masyarakat desa Rantau Bais memberikan tatanan pada arsitektur melalui ruang, bentuk dan konstruksi dengan menggunakan teknologi sederhana dan tepat guna.
STUDI KEEFEKTIFAN PENURUNAN KROMIUM (Cr6+) PADA AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichhorniae crassipes) Dian Amalia; Alia Damayanti
Purifikasi Vol 6 No 2 (2005): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.839 KB) | DOI: 10.12962/j25983806.v6.i2.296

Abstract

Chromium (Cr6+) is one of heavy metal which is classify as hazardous waste because of its capability to endanger living organism and environmental pollution. Generally, biological treatment using aquatic plants is used to reduce of Cr6+ toxicity. K2Cr2O7 solution is used in this research as growth mediator for the test plant. Water hyacinth (Eichhorniae crassipes) is used as the test plant and chromium solution without water hyacinth is used as a control. Result showed that Cr6+ concentration of media plant was 5 mg/L represent the optimum condition.
IDENTIFIKASI BANGUNAN TRADISIONAL ARSITEKTUR MELAYU KAMPAR SEBAGAI USULAN CAGAR BUDAYA DESA KUAPAN KABUPATEN KAMPAR, RIAU (Tinjauan terhadap Potensi Wisata Budaya Melayu) Rika Cheris; Repi Repi; Dian Amalia
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2019 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.4177

Abstract

Desa Kuapan terletak di kecamatan Tambang kabupaten Kampar Provinsi Riau, dimana wilayahnya berada di sepanjang sungai Kampar. Desa Kuapan yang memiliki peninggalan bangunan tradisional arsitektur Melayu yang cukup khas dan unik. Desa ini sangat cocok untuk dikembangkan sebagai desa wisata budaya dengan kekayaan bangunan tradisional yang masih berdiri dengan kokohnya. Kekayaan lokal ini tidak hanya terlihat dari bangunannya akan tetapi didukung dengan potensi alam yang berada di tepian sungai. Masyarakat desa juga memiliki karakter yang ramah dan sopan menghadapi para tetamu yang datang untuk berkunjung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali asetkepariwisataan melalui peninggalan arsitektur Tradisional Melayu Kampar yang mana bisa menjadi identitas lokal. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskriptif, dengan menggambarkan kondisi saat ini. Kondisi eksisting akan digunakan sebagai data untuk digunakan pada rencana pengembangan. Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan pelestarian bangunan tradisional adalah dengan menjadikan kawasan ini menjadi objek untuk wisatawan. Sedangkan strategi lainnya pada bangunan tua dilakukan proses adaptive re-use atau penyesuaian fungsi dengan kekinian. Kedua strategi ini di anggap cukup mampu menahan terjadinya pengrusakan dan penghancuran terhadap bangunan tradisional yang akan dilestarikan. Sehingga perlu dilakukan identifikasi bangunan tradisional arsitektur melayu kampar sebagai usulan cagar budaya desa kuapan kabupaten kampar, Riau. Hasil identifikasi diusulkan untuk dibuatkan peta digital sebagai salah satu marketing dan promosi untukmenjual desa wisata budaya Kuapan.
KOMPARASI TIPOLOGI ARSITEKTUR RUMAH LONTIAK KABUPATEN KAMPAR DENGAN RUMAH GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG Rika Cheris; Repi Repi; Dian Amalia
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6819

Abstract

Arsitektur Vernakular menjadi salah satu kajian riset yang sangat menarik dilakukan. Salah satunya yaitu arsitektur tradisional Melayu yang disebut rumah Lontik dan arsitektur Minagkabau yang biasa disebut dengan rumah Gadang. Kedua jenis arsitektur ini menjadi menari untuk diteliti karena secara visual terlihat memiliki persamaan bentuk, elemen arsitektur dan jenis struktur yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tipologi arsitektur rumah Lontik dan rumah Gadang dalam hal elemen arsitektur dan fungsi ruang yang secara tidak langsung akan membentuk pola dari tampilan visual bangunan tersebut. Metodologi penelitian adalah deskriptif analisis dengan pendekatan studi kepustakaan. Berpedoman kepada beberapa referensi dan hasil studi sebelumnya, tim peneliti memilih beberapa jenis bangunan yang mempunyai kemiripan arsitektur secara visual yaitu rumah Lontik di Desa Kuapan Kabupaten Kampar dan rumah Gadang di Kabupaten SijunjungSumatera Barat. Setelah melakukan studi komparasi ini ditemukan adanya persamaan yaitu elemen-elemen arsitektur, tata letak serta persamaan penzoningan ruang secara hirarki ruang. Namun terdapat juga beberapa perbedaan seperti posisi, ukuran, penamaan, serta jenis fungsi ruang.
ORNAMEN PADA BANGUNAN TRADISIONAL ARSITEKTUR MELAYU DESA RANTAU BAIS, KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU Repi Repi; Rika Cheris; Dian Amalia
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6820

Abstract

Ornamen pada bangunan tradisional Melayu dalam bentuk seni ukir, dari sejarah Melayu seni ukir yang melekat pada bangunan dianggap sebagai identitas dari pemiliknya. Penggunaan seni ukir biasanya terdapat pada bangunan rumah dan istana. Berdasarkan sejarah Melayu seni ukir telah mendapatkan perhatian istimewa sejak 500 tahun yang lampau. Secara georafis Kepulauan Riau membentang dari perairan Selat Melaka samapai ke laut Cina Selatan keadaan ini memberi peluang terjadinya hubungan budaya sesama rumpun Melayu dengan terwujudnya khasana budaya Melayu Riau. Desa Rantau Bais secara georafis memiliki sungai yang muaranya ke Selat Melaka, disepanjang sungai terdapat bangunan berarsitektur tradisional Melayu dengan umur bangunan diatas 100 tahun. Bangunan rumah tradisional tersebut memiliki ornamen berupa seni ukir yang memiliki tipologi bentuk dan nilai arsitektur Melayu. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi bentuk dan nilai ornamen pada bangunan arsitektur Melayu. Untuk memperoleh tujuan metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan melakukan pengumpulkan data, dan analisis. Bentuk ornamen pada bangunan berupa teknik tebuk dan tebuk timbul dengan pola dan motif yang beragam. Bentuk dan nilai ornamen bangunan tradisional arsitektur Melayu di desa Rantau Bais merupakan gambaran nilai, norma hidup, keindahan, keharmonisan, iklim dan topografi pada masyaratnya.
Social influences pondok pesantren terhadap perilaku konsumsi islami santri mahasiswi pondok pesantren syaichona moh. Cholil bangkalan Dian Amalia; Muhaimin .
Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam Vol. 8 No. 2 (2017): Oktober
Publisher : STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58223/syaikhuna.v8i2.3161

Abstract

The main purpose of consumption for a Muslim is as a means of help to worship God. In this day and age there has been a growing behavior that consumerism is actually less useful. The nature of consumerism students along with the development and change of time can no longer be arrested. The purpose of this study to analyze social influences on the pattern of Islamic student consumption. In this research, quantitative research design is used. The sample of research is 52 female students of The Islamic Boarding School of Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Independent variable: social influence of boarding school (X) and dependent variable: Islamic consumption behavior (Y). The collection techniques used in this study is a questionnaire method. The analysis technique used in this research is simple linear regression. The results showed that most respondents considered social influences with enough frequency 35 people (67%), most of the respondents in the consumption behavior of female students of The Islamic Boarding School of Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, quite in accordance with the frequency of 27 people (52%), and there is a significant influence between social influences with the behavior of Islamic consumption student of The Islamic Boarding School of Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Tighter supervision needs to be done cottage boarding school, to behave student consumption to conform with Islam. In addition, the self-control of the consumption of goods that are less appropriate to the needs and distinguish kosher and excessive consumption for female students.