Dari tahun 2015 hingga 2018 jumlah embung yang berhasil dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 2.722 diseluruh Indonesia. Seiring meningkatnya jumlah tampungan air yang dibangun maka diperlukan suatu kegiatan pemeliharaan yang terencana untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan pemanfaatan embung. Kegiatan pemeliharaan adalah salah satu rantai penting dalam pengelolaan embung karena tanpa adanya kegiatan pemeliharaan yang memadai dan terencana dengan baik maka akan ada banyak dampak negatif yang akan ditimbulkan. Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan maka perlu dilakukan penelitian untuk membahas tentang model pemeliharaan berbasis Life Cycle Cost (LCC) untuk infrastruktur embung di Kabupaten Sleman DIY dengan harapan dapat mengkaji model pemeliharaan dan perawatan embung sehingga diketahui komponen komponen apa saja yang memerlukan pemeliharaan dan perawatan baik secara rutin maupun berkala serta service life setiap komponen agar kegiatan pemeliharaan terlaksana secara optimal dan efisien. Dari hasil analisis didapat bahwa ada lima komponen biaya yang menyusun LCC pada embung dan biaya rata-rata tiap komponen yaitu: biaya pembangunan 43.67%, biaya pemeliharaan rutin 27.12, biaya pemeliharaan berkala 14.27%, biaya Penggantian 8.33% dan biaya operasional 6.59%.
Copyrights © 2019