Genre film superhero telah banyak mencapai boxoffice movie, termasuk tetralogi film The Avengers. Indikatornya, selama waktu tiga hari pemutaran, The Avengers (2012) – dari hasil kreasi Marvel Cinematic Universal - mampu meraup pendapatan USD 200 juta sepadan dengan Rp. 1,8 triliun. Begitupun Avengers: Endgame (2019). Mengacu dari kesuksesan tersebut, penelitian dan analisis ini difokuskan terhadap film Avengers: Endgame, yang dikaitkan dengan kuatnya minat penonton untuk menyaksikan filmnya. Selain skenario naratif yang menarik, patut dicermati adalah adanya unsur-unsur daya tarik yang dimiliki para karakter tokoh superhero, dan juga villains. Maka itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan konsep kategori anomalus yang digagas Claude Levi-Strauss, tentang posisi dan oposisi biner para superhero dan villains, yang tergabung dalam film Avengers: Endgame. Kategori anomalus bertujuan untuk mengurai batas kekaburan para superhero dan villains mengenai kategorialnya. Sedang konsep brand aura untuk menyingkap dan menemukan unsur-unsur daya tarik yang dimiliki para superhero dan villains. Struktur Naratif Vladimir Propp dimanfaatkan sebagai penjabaran mengenai peran-peran karakter dalam suatu narasi.
Copyrights © 2019