Ketersediaan material yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, kuat, ringan dan juga murahsangatlah diharapkan oleh industri otomotif. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh[1], perlukajian lebih lanjut untuk menghasilkan komposit dengan sifat mekanis (tensile strength danflexural strength) sesuai kebutuhan industri. Dalam penelitian ini serat tebu diberi perlakuanalkali NaOH 10% selama 2, 4, dan 6 jam. Jumlah serat tebu yang ditambahkan pada matrikpolypropylene (PP) memiliki panjang dominan < 1-3 cm dengan komposisi rasio % berat serattebu/PP: 25%/75%. Sampel komposit diuji tarik dan flexural berdasarkan standar ASTM D 638-04 dan D 790-10. Permukaan patahan sampel uji tarik diamati dengan Scanning ElectronMicroscope (SEM). Kekuatan tarik tertinggi 14.35 MPa terdapat pada sampel dengan serat tebuyang menerima perlakuan alkali selama 2 jam. Angka tersebut masih lebih rendah dari kekuatantarik rata-rata sampel industri terbuat dari woodboard hitam sebesar 15.23 MPa. Kekuatanflexural tertinggi sampel komposit dengan serat tebu yang menerima perlakuan alkali selama 4jam, yaitu sebesar 37.78 MPa, di mana kekuatan flexural sampel industri berupa woodboardcoklat terlampaui (37.57 MPa). Hasil SEM patahan spesimen uji tarik menunjukkan distribusiserat tebu/PP spesimen belum merata di semua bagian dengan rasio 25/75. Patahan spesimenjuga menunjukkan void dan fiber pull out.
Copyrights © 2016