This Author published in this journals
All Journal Mechanova
Suwandi Sugondo
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI BAHAN BIOCOMPOSITE SERAT TEBU-POLYPROPYLENE SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PACKAGE TRAY MOBIL Rassy Alim Jolanda; Juliana Anggono; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.718 KB)

Abstract

Ketersediaan material yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, kuat, ringan dan juga murahsangatlah diharapkan oleh industri otomotif. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh[1], perlukajian lebih lanjut untuk menghasilkan komposit dengan sifat mekanis (tensile strength danflexural strength) sesuai kebutuhan industri. Dalam penelitian ini serat tebu diberi perlakuanalkali NaOH 10% selama 2, 4, dan 6 jam. Jumlah serat tebu yang ditambahkan pada matrikpolypropylene (PP) memiliki panjang dominan < 1-3 cm dengan komposisi rasio % berat serattebu/PP: 25%/75%. Sampel komposit diuji tarik dan flexural berdasarkan standar ASTM D 638-04 dan D 790-10. Permukaan patahan sampel uji tarik diamati dengan Scanning ElectronMicroscope (SEM). Kekuatan tarik tertinggi 14.35 MPa terdapat pada sampel dengan serat tebuyang menerima perlakuan alkali selama 2 jam. Angka tersebut masih lebih rendah dari kekuatantarik rata-rata sampel industri terbuat dari woodboard hitam sebesar 15.23 MPa. Kekuatanflexural tertinggi sampel komposit dengan serat tebu yang menerima perlakuan alkali selama 4jam, yaitu sebesar 37.78 MPa, di mana kekuatan flexural sampel industri berupa woodboardcoklat terlampaui (37.57 MPa). Hasil SEM patahan spesimen uji tarik menunjukkan distribusiserat tebu/PP spesimen belum merata di semua bagian dengan rasio 25/75. Patahan spesimenjuga menunjukkan void dan fiber pull out.
Perancangan Alat Pembuat Screw Conveyor Laurence Prayoga Putra Perkasa; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 5 (2016): Semester gasal 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.254 KB)

Abstract

Screw conveyor adalah suatu alat yang dibuat dengan berbagai macam tujuan seperti memindahkan suatumaterial secara baik secara vertical maupun horizontal. Screw conveyor pun juga dapat dibuat dengan cara yangbermacam–macam pula. Ada yang dengan menggunakan proses casting, penarikan secara manual, menggunakan mesinAST’s Super Tyro screw flight forming machine, dan lain–lain. Setiap perbedaan dalam proses pembuatan screwconveyor ini, juga dapat membedakan fungsi dan pengaplikasian dari screw conveyor yang dihasilkan. Untuk itu penelitilebih menekankan proses pembuatan screw conveyor yang penarikan screw nya masih secara manual denganmemodifikasi menjadi alat pembuat screw conveyor secara semi automatic dengan tujuan agar lebih tidak memakanbanyak tenaga dan tidak memakan waktu sehingga lebih efisien dalam proses pembuatannya.
Effect of the Fibers Amount and Their Length on the Thickness and Strength of Green Composites Sugarcane-Polypropylene Sanjaya Sewucipto; Juliana Anggono; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 4 (2015): Semester gasal 2015-2016
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.141 KB)

Abstract

Sugarcane fiber has been studied as a potential reinforced fibers to develop green composites ofsugarcane fibers-polypropylene (PP). In this study, sugarcane fibers were alkali treated with 10%v/v NaOH solution for 2 hours. Sugarcane fibers added to polypropylene matrix was 3 cm, 5 cmand as their original length. They were added in the various weight percentage ratios betweensugarcane fibers to PP of 20/80, 25/75, and 30/70. Tensile test in accordance with ASTM D638-03type 1 was conducted for all specimens. The fracture surface of tensile test specimen was thenobserved by using Scanning Electron Microscope (SEM) to study the interface bonding betweensugarcane fibers and polypropylene, mixture homogeneity and breaking mechanism. Results fromthe tensile tests show that performing alkali treatment for 2 hours increases the tensile strength ofthe composites up to 20,76 MPa with the original length sugarcane fibers treated with 10% NaOHfor 2 hours in the 30/70 weight ratio percentage composite. The SEM observation shows theremoval of the lignin and hemicellulose by the NaOH solution after 2 hours of soaking whichimproves the mechanical bonding between sugarcane fiber and PP. Therefore it increased thetensile strength.
PENGARUH TOUGHENING AGENT PADA SIFAT MEKANIS BIOCOMPOSITE SERAT TEBU-POLYPROPYLENE Ade Hartoko; Juliana Anggono; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.014 KB)

Abstract

Serat tebu telah diteliti dapat menjadi bahan serat penguat bagi komposit matrik polypropylene. Tougheningagent juga ditambahkan untuk menaikkan ketangguhan komposit. Dalam penelitian ini serat tebu diberi alkalitreatment NaOH 10% v/v selama 4 jam. Persentase toughening agent yang ditambahkan pada campuran rasio %berat serat tebu/PP dalam penelitian ini adalah 0,5%, 1%, 1,5% berat terhadap berat serat tebu. Efek tougheningagent pada sifat komposit dievaluasi melalui pengujian tarik dan kelenturan (flexural) mengacu masing-masingpada ASTM D 638-02 tipe 1 dan ASTM D790-03. Pengamatan struktur mikro dilakukan pada permukaanpatahan sampel uji tarik dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk melihathomogenitas campuran, mekanisme patahan yang terjadi, serta ikatan antar muka serat tebu-PP. Hasil uji tarikmenunjukkan bahwa toughening agent sebanyak 1,5% berat menurunkan kekuatan tarik dari 9,92±1,66 MPa(0% toughening agent) menjadi 5,34±0,95 MPa pada komposit dengan serat tebu tanpa proses alkali treatmentatau dengan kata lain ada penurunan 46,14%. Flexural strength terbesar dimiliki oleh komposit yang tidakmengalami proses alkali treatment dan tidak ditambahkan toughening agent dengan nilai 29,66±2,81 MPa.Penambahan toughening agent sebanyak 1,5% berat menurunkan flexural strength sebesar 18,91% menjadi24,04±3,99 MPa. Hasil SEM pada permukaan patahan spesimen uji tarik mengindikasikan campuran yang lebihhomogen dibandingkan dengan penelitian sebelumnya serta penggabungan toughening agent pada matrik PP.
PENGARUH RELATIF LEBAR CELAH PADA PROSES POTONG KOMPONEN MESIN BERAS, PADA TIMBULNYA KELENGKUNGAN DAN GRAM Iddo Ario Wibowo; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 1 (2012): Semester genap 2012-2013
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.456 KB)

Abstract

Pembuatan beberapa komponen mesin beras biasanya dilakukan pada mesin press. Prosespembuatannya disebut blanking dimana pelat diletakkan di antara sepasang alat pemotong, stempel (punch)dan matras (dies) dan produknya disebut blank. Produk lain yang dihasilkan adalah benda-benda berbentuklempengan, seperti bentuk cincin, segi empat, bulat lonjong (elips), dan bentuk kompleks lainnya. Ukuran koindan kualitas sisi potong yang diinginkan ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah kelonggaran(clearance) stempel dengan matras, kecepatan pemotongan, besar gaya potong, jenis material dan materialalat potong. Pada umumnya untuk melakukan proses pemotongan menggunakan jenis beban sistem manual,mekanik, pneumatik serta hidrolik, dengan kecepatan antara 20 s.d 40 m/menit.Penelitian dilakukan untuk mengetahui optimalnya relatif lebar celah pada proses potong agarmenghasilkan kelengkungan dan tebal gram yang minimum. Hasil pengujian menunjukkan bahwakelengkungan terendah diperoleh dari relatif lebar celah maksimum.
Flexural Strength Enhancement in Sugarcane Bagasse-Polypropylene Biocomposite through Maleic Anhydride Grafted Polypropylene (MAPP) Addition andre kurniawan yusuf; Juliana Anggono; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.541 KB)

Abstract

Sugarcane bagasse has been investigated as reinforcement fiber for polypropylene matrix. Based on previous research, there should be advanced research to produce composite with mechanical characteristic (flexural strength) based on industrial needs. In this research, MAPP is in varied amounts, i.e. 0,5%, 1%, and 1,5%. Then, MAPP addition to composite is evaluated by measuring the flexural strength based on ASTM D790-12. These results were compared to the current products from the automotive industry which are made from black woodboard and brown woodboard.The result of  flexural strength testing of sugarcane bagasse composite without MAPP addition has average 15,31 MPa. MAPP addition increases the flexural strength up to 17,74 MPa at 0,5% MAPP concentration. An addition of MAPP more than 0,5% percent the flexural strength strength decreases. The flexural strength obtained is 50,1%-56,9% and 52,8%-59,9% lower than black woodboard and brown woodboard respectively.
PENINGKATAN KEKUATAN TARIK GREEN COMPOSITE SERAT TEBU-POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN LARUTAN KALSIUM HIDROKSIDA UNTUK PERLAKUAN ALKALI PADA SERAT TEBU Steven Henrico; Juliana Anggono; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 3 (2014): Semester genap 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.169 KB)

Abstract

Serat ampas tebu merupakan serat alam yang menjadi salah satu alternatif untuk serat penguat dalam pembuatan komposit. Dalam penelitian ini, serat tebu diberi perlakuan alkali dengan larutan kalsium hidroksida 10% selama 4 dan disiapkan dengan panjang asalnya. Serat tebu yang dicampurkan dengan serat polypropylene dibuat dalam variasi rasio % berat 20/80, 25/75, dan 30/70. Tes tarik dilakukan untuk semua spesimen dengan standar ASTM D638-03 tipe 1. Hasil dari tes ini juga dibandingkan dengan komposit serat tebu tanpa perlakuan alkali. Pengamatan struktur mikro pada permukaan patahan spesimen dilakukan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy).Alkali treatment selama 4 jam dapat meningkatkan kekuatan tarik pada rasio % berat 20/80, 25/75, 30/70 berturut-turut menjadi 11,06 MPa,13,13 MPa dan 8,04 MPa. Bila dibandingkan dengan kekuatan tarik komposit dengan serat tanpa alkali treatment (7,73 MPa), kekuatan tarik pada treatment 4 jam meningkat antara 13,53% - 42,17%. Pada treatment selama 2 jam dan 6 jam kekuatan tarik meningkat pada 8,04-10,12 MPa dan 7-11,08 MPa. Foto SEM menunjukkan bahwa terjadi pelarutan pada permukaan yang didukung oleh data kehilangan berat sebesar 24,6% -46,31% dari berat awal.
PERENCANAAN MESIN PEMOTONG PADI SEDERHANA DENGAN CONVEYOR SEBAGAI PENGUMPUL HASIL POTONGAN Fransiscus Wiguna Kusuma; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 4 (2015): Semester genap 2015-2016
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.401 KB)

Abstract

Indonesia masuk nomor 4 dalam daftar negara dengan penduduk terbanyak di dunia, danIndonesia juga merupakan negara agraris dengan produksi padi terbanyak nomor 3 setelah Indiadan China. Sebagian besar makanan pokok penduduk negara Indonesia adalah beras, oleh karenaitu banyak diseluruh daerah terdapat pengolahan padi dan beras untuk memenuhi kebutuhanpangan masyarakat yang tersebar diseluruh Indonesia. Hampir seluruh daerah di Indonesiaterdapat tempat pengolahan beras. Untuk itu perlu menambah optimalisasi dalam pengolahansebuah produk, salah satu caranya adalah dengan menggantikan / mengurangi kerja manusiadengan mesin. Bentuk nyata yang terlihat pada pengolahan padi adalah dengan adanya mesinpemotong padi dengan konveyor sebagai pengumpul hasil potongan agar tidak berceceran tidaktertata. Mesin ini diharapkan dapat mempermudah para petani dalam pemotongan padi dan jugameningkatkan taraf hidup seorang petani.
PERENCANAAN MESIN PEMOTONG PADI SEDERHANA DENGAN CONVEYOR SEBAGAI PENGUMPUL HASIL POTONGAN Fransiscus Wiguna Kusuma; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 5 (2016): Semester gasal 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.401 KB)

Abstract

Indonesia masuk nomor 4 dalam daftar negara dengan penduduk terbanyak di dunia, danIndonesia juga merupakan negara agraris dengan produksi padi terbanyak nomor 3 setelah Indiadan China. Sebagian besar makanan pokok penduduk negara Indonesia adalah beras, oleh karenaitu banyak diseluruh daerah terdapat pengolahan padi dan beras untuk memenuhi kebutuhanpangan masyarakat yang tersebar diseluruh Indonesia. Hampir seluruh daerah di Indonesiaterdapat tempat pengolahan beras. Untuk itu perlu menambah optimalisasi dalam pengolahansebuah produk, salah satu caranya adalah dengan menggantikan / mengurangi kerja manusiadengan mesin. Bentuk nyata yang terlihat pada pengolahan padi adalah dengan adanya mesinpemotong padi dengan konveyor sebagai pengumpul hasil potongan agar tidak berceceran tidaktertata. Mesin ini diharapkan dapat mempermudah para petani dalam pemotongan padi dan jugameningkatkan taraf hidup seorang petani.