Desa Mukai Mudik adalah kawasan adat tigo luhah tanah sekudung yang merupakan kawasan para depati-depati pemangku adat. Pada kawasan inilah banyak bangunan-bangunan rumah tradsional Kerinci dengan bentuk arsitektur panggung yang seragam. Dengan berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi saat ini bangunan rumah tradisional Kerinci tersebut mulai mengalami pengurangan dari jumlahnya, sehingga perlu dilakukan studi penelitian tehadap rumah tradisional tersebut sehingga didapatkan pengetahuan tentang arsitekturnya. Rumah Tradisional Kerinci atau Umah Lahiek dikawasan ini berbentuk panggung, yang memiliki arsitektur dan tata ruang dalam yang seragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang perubahan ruang dalam umah lahiek tersebut, dan mencari faktor faktor apa yang mempengaruhi perubahan ruang dalam tersebut.Teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan dengan berbekal teori, wawancara, dan studi pustaka, sehingga objek penelitian dapat terekam dengan maksimal sehingga data yang telah dikumpulkan dapat dianalisis dan mudah dibaca sebagai hasil penelitian.Perubahan ruang dalam menjadi lebih besar dengan penambahan ruang lain, perubahan ini adalah pergerakan dalam satu bentuk kesatuan yang utuh, perubahan juga terjadi dengan adanya penambahan ruang tidur di umah lua dan umah dalam dan faktor lain yang mempengaruhi adalah: adat dan tradisi, kebutuhan dan keluarga.Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu arsitektur khususnya di daerah Kerinci dan juga rumah rumah tradisional Kerinci yang menjadi objek penelitian dapat direkomendasikan menjadi Benda Cagar Budaya, sehingga rumah tadisional tersebut menjadi contoh bentuk dari rumah Tradisonal Kerinci pada masa lampau.
Copyrights © 2019