Latar belakang observasi ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran matematika. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa, perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan pembelajaran konvensional, serta untuk mengetahui sikap belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.Observasi ini menggunakan metode Quasi Eksperimental Design dengan desain observasi Nonequivalent Control Group Design. Kemampuan berpikir kritis siswa diuji dengan menggunakan t-test independent sampel menghasilkan skor rerata thitung (2,871) > ttabel (1,993). Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa diuji dengan menggunakan independent sampel t test menghasilkan skor rerata thitung (2,799) > ttabel (1,993).Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ini lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Selain itu, dengan menggunakan Problem Base Learning terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Berdasarkan rekapitulasi lembar observasi siswa bisa disimpulkan bahwa sikap belajar siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning lebih aktif dan antusias dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, serta lebih efektif dalam pembelajaran. Â
Copyrights © 2019